Kenapa yodium ditambahkan ke garam? Jawabannya karena garam adalah makanan yang selalu ada di meja makan dan setiap hari di makan oleh orang Amerika, itu saja. Akhirnya pabrik garam menambahkan yodium atas perintah pemerintah. Proses penambahan yodium ini sendiri disebut iodinisasi. Hasilnya sukses besar, cara tersebut berhasil mengatasi wabah gondok di Amerika dengan biaya yang murah dan efisien dengan dicampurkan ke dalam garam. Yodium sendiri adalah salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengutip dari website kamuskesehatan.com, Yodium (iodine) adalah mineral non-logam yang diperlukan untuk metabolisme sel-sel. Yodium terutama dibutuhkan untuk pembentukan hormon-hormon tiroid.

Tidak sampai disitu, ide menambahkan yodium ke dalam garam ternyata membawa efek baik lain yang sangat penting. Ternyata penambahan yodium ke dalam garam di daerah yang secara geografis kekurangan yodium membuat IQ penduduk di sana meningkat. Hal tersebut dilaporkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh James Feyrer, David Weil, and Dimitra Politi. Mereka melakukan pengujian tingkat kecerdasan penduduk Amerika yang lahir sebelum 1924 (masa iodinisasi) dan setelahnya. Data yang mereka gunakan adalah tes kecerdasan dari militer Amerika untuk perang dunia. Namun sayang, mereka tidak mendapatkan akses untuk data tersebut. Sebagai gantinya, mereka menggunakan data lain sebagai penggantinya. Saat itu, pasukan yang memiliki IQ tinggi akan dimasukkan ke angkatan udara sedangkan pasukan yang hasil tes IQ nya rendah akan masuk ke satuan angkatan darat.

Hasilnya, dengan mengombinasikan data lain seperti tanggal lahir dan domisili didapat kesimpulan bahwa pasukan yang berasal dari wilayah target iodinisasi (wilayah dengan kandungan yodium rendah) dan lahir setelah tahun 1924 mayoritas masuk angkatan udara dan memiliki rata-rata IQ 15 poin lebih tinggi dari para pendahulunya di wilayah itu.Secara nasional, penduduk Amerika rata-rata mengalami kenaikan IQ sebesar 3,5 poin karena proses iodinisasi yang sebenarnya dilakukan untuk mengatasi wabah gondok. Penelitian itu sendiri dipublkasikan oleh National Bureau of Economic Research tahun 2013.