Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

frans87Avatar border
TS
frans87
Harimau Penerkam Jumiati tak Tertarik Sama Kambing dan Babi


PEKANBARU (bermadah.co.id) - Seekor Harimau Sumatera betina yang menerkam Jumiati hingga tewas pada awal Januari 2018 lalu, hingga kini belum juga berhasil ditangkap tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo di Pekanbaru, Minggu (11/2/2018) menyebutkan, sejauh ini pihaknya bersama Polres Indragiri Hilir dan lembaga pemerhati satwa terus berupaya melakukan penangkapan dengan cara memasang perangkap berupa kerangkeng atau trap box.

Meski sudah memasang sejumlah trap box dengan umpan seekor kambing dan babi jantan di sejumlah titik, namun belum juga berhasil menarik perhatian harimau penerkam Jumiati tersebut.

"Dalam waktu dekat kita kembali upayakan menambah trap box serta memodifikasi agar lebih natural," kata dia.

"Karena untuk menangkapnya, kita masih mengandalkan perangkap yang sudah disebar di sekitar areal jelajah satwa itu. Untuk menangkapnya dengan tembakan bius, masih kita hindari," ulas Mulyo.

Lebih jauh disampaikannya, dari pengamatan yang dilakukan pihaknya di lapangan, Harimau Sumatera itu kini mengalami perubahan perilaku yang disebut inhabituasi.

"Dari apa yang kita temukan, dia mengalami in-habituasi. Dari awalnya menghindari manusia, sekarang justru mendekati kerumunan," ungkapnya.

Perubahan perilaku harimau penerkam Jumiati itu dibuktikan saat harimau terus terlihat di sekitar perkebunan. Bahkan, harimau betina yang diperkirakan berusia sekitar lima tahun itu terlihat tidak sungkan saat berhadapan dengan sekelompok orang.

Mulyo menyebutkan, tim BBKSDA Riau dan masyarakat yang masih melakukan observasi di lapangan pun, kini semakin sering melihat harimau betina tersebut. Si Belang tersebut kerap berkeliaran di sekitar jalan poros areal perkebunan sawit.

Namun, tim penyelamatan harimau yang terdiri dari BBKSDA Riau, Polres Indragiri Hilir, dan lembaga pemerhati satwa yang melihat langsung si kucing belang itu tidak dapat serta merta melakukan penangkapan.

Untuk diketahui, Jumiati, 33 tahun, karyawan lepas PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP) di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil, tewas dengan kondisi mengenaskan akibat diterkam harimau saat bekerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State awal Januari lalu. (abd)

Sumber: http://bermadah.co.id/berita/detail/...mbing-dan-babi

harimaunya makin cerdasemoticon-Wkwkwk
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
4.3K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan