HOT THREAD KE 118
*29 Januari 2018*




Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Sabtu (27/1) kemarin Masjid Cut Meutia yang terletak di Menteng Jakarta Pusat di padati ratusan orang. Kedatangan mereka ke tempat ibadah ini bukan untuk melaksanakan kegiatan ibadah pada umumnya, namun ingin mengikuti program hapus tatoo yang di selenggarakan oleh salah satu lembaga.

Islamic Medical Service (IMS), lembaga yang menggandeng salah satu provider telekomunikasi besar di Indonesia untuk mengadakan program menghapus tato gratis dengan teknologi laser untuk pertama kalinya. Tak kurang, 1.100 orang mendaftar mengikuti kegiatan ini. Rata - rata pendaftarnya di dominasi oleh laki - laki dengan hampir 900 orang pendaftar. Sedang sisanya adalah pendaftar perempuan.


Dari latar belakangnya pun beragam, mulai dari pedagang, pengemudi ojek online, bahkan polisi dan pelajar pun ada yang mendaftar. Program ini begitu mendapat antusias. Begitupun alasan menghapus tato yang di lontarkan oleh para cara peserta pun beragam. Ada yang memang berkeinginan menghapus tato karena merasa menyesal, ada pula yang motifasinya karena ingin hijrah, agar ibadahnya menjadi sempurna.

Seperti di ketahui, dalam ajaran agama Islam, bertato sebenarnya di larang. Karena selain menyakitkan dan najis, dengan bertato maka akan menghalangi air menyentuh kulit pada saat bersuci. Sehingga ibadahnya menjadi tidak sah. Namun, jika seseorang yang sudah bertato dan ingin bertaubat, sebenarnya tidak harus menghapus tatonya jika untuk menghapus tatonya tersebut dengan menyakiti dirinya semisal dengan menyeterikanya. Cukup dengan menyesal dalam hati dengan penyesalan yang sebenar - benarnya dan tentunya tidak berniat lagi untuk menambah tatonya.


Jika kita lihat orang - orang di sekitar kita, termasuk para publik figur di mana jika orang tersebut mentato dirinya, maka lambat laun jumlah tato yang ada padanya akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Bahkan di luar negeri sana, ada yang seluruh tubuh termasuk wajahnya pun ikut di tato. Menurut pengakuan dari orang - orang yang bertato, kegiatan mentato ini memang bikin nagih atau lebih tepatnya membuat kecanduan.

Saat seseorang sudah mentato salah satu bagian tubuhnya, maka di kemudian hari dia ingin mentato pula bagian tubuh yang lainnya. Bahkan dari sebuah artikel, alasan seseorang ingin menambah tato adalah ingin merasakan kembali sensasi sakit saat di tato, di mana pada umumnya seseorang akan menghindar jika di hadapkan pada rasa sakit. Namun ini tak berlaku bagi orang yang sudah punya hobi di tato.


Di Indonesia, tato memang sudah mengalami pergesaran nilai. Jika di era orde lama dulu, seseorang yang memiliki tato di anggap sebagai orang yang terkesan negatif maka untuk saat ini tato sudah menjadi gaya hidup dan di anggap sebagai salah satu cara mengekspresikan seni. Hal ini mungkin di pengaruhi oleh gaya hidup kebarat - baratan yang sudah masuk di negara kita.


Sekedar di ketahui saja, jika di negara kita tempat pembuatan tato bisa dengan mudah kita jumpai di kota besar, berbeda halnya jika di Korea Selatan. Di sana membuka praktek membuat tato adalah tindakan ilegal. Hingga saat ini pun, tato juga masih dianggap tabu di sana. Bahkan jika artis korea bertato, maka dia akan mentatonya di area yang tertutup pakaian. Atau jika terpaksa ada adegan yang mengharuskan area tatonya tershoot kamera, maka program tersebut wajib memberikan efek blur sebagaiman efek blur untuk belahan dada di televisi Indonesia.







Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Ini, Ini, Ini, dan Ini
Sumur Gambar : Om Google