Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
PKL Riwayatmu Kini


Efek dari PKL Tanah Abang yang di perbolehkan berjualan di badan jalan dan trotoar mulai menjadi bumerang. Banyaknya trotoar jalan yang beralih fungsi sekarang ini membuat warga prihatin dengan keadaan Jakarta saat ini.



Seharusnya pihak pemerintah daerah khusus DKI tahu warga Jakarta bukan hanya pedagang Kaki-5. Untuk pembinaan pedagang itu perlu, tapi tidak dengan merugikan warga lainnya. Karena efek PKL tanah abang mulai terasa hingga sentral kota di kawasan semanggi.

Untuk Pemprov DKI Jakarta, harusnya tau bahwa pejalan kaki juga warga ibukota yang mempunyai hak dalam merasakan pembangunan, termasuk trotoar.

Menurut wong cilik Kaki-5 dan pejalan kaki harus dimanusiakan dengan memberikan tempat yang memang selayaknya, para pedagang di berikan tempat layak dan trotoar dikembalikan fungsinya bukan untuk berdagang.



Karena saat ini trotoar yang berubah fungsi sudah banyak. Seperti di Jakarta Timur, trotoar yang berubah fungsi antara lain di kawasan Jatinegara Barat, Jatinegara Timur, Jalan Bekasi Raya, Jalan Raya Bogor, Jalan Dewi Sartika, Jalan Rawamangun, Jalan Pemuda, Jalan Rajiman, dan kawasan Matraman.

Kemudian untuk yang berada di Jakarta Pusat, trotoar yang berubah fungsi antara lain di kawasan Pasar Tanah Abang, semanggi. Di kawasan ini, pedagang banyak memanfaatkan trotoar untuk berjualan. Kondisi ini memang terjadi akibat dampak dari kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang mengakomodir keberadan pedagang sekor informal berjualan di jalan.

Bahkan kalau kita melihat peraturan terkait hal itu ada di Perda DKI Jakarta No 8/2007 tentang Ketertiban Umum Pasal 25 ayat (2) menyebutkan, 'Setiap orang atau badan dilarang berdagang, berusaha di bagian jalan atau trotoar, halte, jembatan penyeberangan orang, dan tempat-tempat untuk kepentingan umum di luar ketentuan.



Nampak nya DKI memang berbenah untuk mengkomodasi wong cilik, banyak orang menuding dan saling salah menyalahkan, tenang kawan....jangan salahkan pemimpinnya tapi salahkan rakyat DKI yang memilih, nasib PKL memang dari dulu sudah sering dikejar-kejar hansip yang kini menjadi satpol PP.

Toh dengan membiarkan PKL berdagang, Jakarta jadi lebih ramai dari hari biasanya, kumuh dan kotor bukankah sudah biasa, lihat saja ciliwung tak ada niat masyarakat untuk hidup bersih.



Setidaknya saat ini mereka yang dinamakan wong cilik menjawab, dahulu DKI sibuk membangun mall untuk orang berduit sedang nasib PKL terabaikan, namun kini mereka bisa tertawa penuh arti...ahhh hitam kulitmu...hitam nasibmu...dahulu kau digusur kini kau dilestarikan semua itu berubah setelah gerhana bulan datang ke negeri ini...

Namun inilah kota lucu yang ada di negeri ini, dimana hukum dilanggar sudah biasa...

Sebelum coment serupuutt kopi dolo gan...

emoticon-coffee

Thread ini terinspirasi dari





Diubah oleh c4punk1950... 02-02-2018 09:36
0
9.7K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan