HOT THREAD KE 123
*02 Februari 2018*




Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Momen langka gerhana bulan total baru saja melintasi Indonesia. Warga masyarkat pun sangat antusias dan berbondong - bondong untuk menyaksikan fenomena yang hanya terjadi 152 tahun sekali ini. Mungkin karena dalam seumur hidup kita, hanya akan ada 1 kali kesempatan menyaksikan gerhana bulan yang berbarengan dengan fenomena super moon, blood mon dan blue moon ini .

Seperti yang kita ketahui dari berbagai pemberitaan, bahwa selain terjadi gerhana bulan total, kemarin juga di ikuti oleh 3 fenomena lain seperti yang saya tulis di awal. Supermoon, dari kata "super" nya saja, kita sudah bisa membayangkan bulan akan tampak lebih "super". Dan memang supermoon ini bisa di artikan penampakan bulan yang lebih besar 14% jika di banding pada bulan purnama biasa.


Secara astronomi, hal ini terjadi karena posisi garis edar bulan saat mengintari bumi tidak berbentuk lingkaran, melainkan sedikit elips. Jadi ada kalanya posisi bulan menjauh dari bumi, dan ada kalanya mendekat. Kebetulan pada saat terjadi gerhana kemarin, posisi bulan pada titik terdekat dengan bumi. Dan hal ini akan mempengaruhi pasang air laut, karena pengaruh gravitasi bulan yang lebih kuat yang di sebabkan posisinya yang mendekat ke bumi tersebut.

Sedangkan blood moon bisa di artikan ketika bulan tertutup bayangan inti bumi, maka cahaya matahari yang seharusnya di pantulkan oleh bulan akan terhalang. Oleh karenanya, maka bulan akan tampak kemerahan jika di lihat dari bumi. Dan inilah sebab musababnya di sebut blood moon atau bulan darah.


Tapi yang sulit untuk kita pahami, kenapa gerhana bulan kemarin juga di sebut sebagai blue moon? Padahal dari pandangan kasat mata ataupun dari hasil foto di seluruh wilayah Indonesia, tak ada satupun penampakan bulan yang berwarna biru, sebagaimana secara harfiah blue berarti biru?

Ternyata arti sebenarnya dari blue moon ini tak ada kaitannya secara langsung dengan warna penampakan bulan itu sendiri. Istilah blue moon di gunakan untuk menggambarkan situasi di mana terjadi dua kali bulan purnama dalam satu bulan. Pada kasus kemarin, bulan purnama terjadi pada 1 Januari dan kembali terjadi bulan purnama pada 31 Januari 2018. Hal ini karena revolusi bulan terhadap bumi hanya berumur 29, 5 hari. Sedangkan kalender masehi menggunakan perhitungan revolusi bumi terhadap matahari yang dalam 1 bulan terdiri dari 28 - 31 hari. (Kalau bingung buka RPAL)


Lalu kenapa di sebut sebagai bulan biru? Secara pasti, alasannya tak di ketahui. Namun yang jelas istilah ini telah di pakai lebih dari 500 tahun yang lalu. Dan maknanya pun terus mengalami perubahan. Eits, tapi jangan salah, ternyata bulan juga mungkin terlihat berwarna biru, lho. Peristiwa ini pernah terjadi beberapa kali, salah satunya saat Gunung Krakatau di selat Sunda meletus pada tahun 1883. Debu yang dihasilkan akibat letusan tersebut menutupi atmosfer dan menghamburkan cahaya yang dipantulkan bulan sehingga tampak menjadi berwarna biru. Letusan Gunung St. Helen dan Gunung El Chicon juga disebut-sebut membuat bulan tampak berwarna biru pada saat itu.








Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Ini dan Ini
Sumur Gambar : Om Google