Bagi pengguna PC atau laptop, hard disk dianggap komponen yang paling penting untuk menunjang performa. Gak sedikit orang yang gak segan memilih hard disk dengan kecepatan yang tinggi. Mau untuk maen game, bekerja dengan software canggih, hingga buat server, membuat peran hard disk cukup penting.
Di pasaran, ternyata ada yang menjual hard disk resmi, dan ada juga yang sifatnya refurbish dan bersertifikasi ulang. Emang sih, harga yang dipatok relatif lebih murah dibandingkan dengan yang asli, namun kualitasnya gak terjamin. Bayangin aja, file-file kita yang penting, suatu saat bisa hilang karena hard disk yang gampang rusak! Padahal seperti yang kamu tahu, data itu lebih mahal dibanding dengan perangkatnya.
Hard disk refurbish atau bersertifikasi ulang ini, biasanya adalah hard disk model lama yang dikemas ulang. Beda dengan hard disk resmi yang cenderung baru dan langsung dipasarkan dari perusahaan pembuatnya.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan perbedaan hard disk asli dan yang bersertifikasi ulang atau bekas ulang, ada baiknya kamu memperhatikan hal-hal berikut di bawah ini:
Quote:
1. Asli: Berstiker Hologram, Bersertifikasi ulang/bekas ulang: Tidak
Satu hal yang membedakan hard disk resmi dan yang lainnya adalah di badan hard disk, biasanya ada logo hologram yang menunjukkan kualitas hard disk tersebut benar-benar asli. Beda sekali dengan hard disk yang bersertifikasi ulang serta refurbish yang gak memiliki stiker hologram.
Untuk hard disk yang baru, biasanya juga berstiker logo yang baru. Beda sama hard disk palsu yang cenderung memakai logo lama.
Quote:
2. Asli: Memiliki layanan pemulihan, Bersertifikasi ulang/bekas ulang: Tidak
Tahukah kalian kalau hard disk yang asli itu memiliki layanan yang bisa membantu memulihkan data kalian yang rusak atau corrupt. Jadi, kalian gak perlu panik jika hard disk kalian rusak, karena akan dijamin untuk diperbaiki. Nah, berbeda dengan yang hard disk bersertifikasi ulang maupun bekas ulang yang gak memiliki layanan seperti ini.
Quote:
3. Asli: Langsung Terdeteksi di OS, Bersertifikasi ulang/bekas ulang: Tidak Menjamin
Baik hard disk asli maupun yang lainnya, kalau dicek di BIOS, mungkin sama-sama terdeteksi. Namun, hal ini gak menjamin kalo hard disk ini juga terdeteksi di Operating System, kayak Windows. Lain ceritanya dengan hard disk bersertifikasi ulang & bekas ulang, yang gak jarang ketika dicek di OS-nya, eh malah gak terdeteksi.
Quote:
4. Asli: Bergaransi hingga 5 tahun, Bersertifikasi ulang/bekas ulang: Tidak diketahui
Cara mudah membandingkan hard disk asli dan yang lainnya adalah dengan mengetahui garansinya. Kalau yang asli, kamu akan mendapatkan garansi dari pabrik dari 2, 3 sampai 5 tahun tergantung tipe hard disk-nya. Berbeda dengan hard disk bersertifikasi ulang & bekas ulang yang tidak diketahui garansinya, biasanya hanya garansi toko yang hanya mencapai hitungan hari.
Quote:
5. Asli: Kinerja Sesuai, Bersertifikasi ulang/bekas ulang: Tak Terjamin
Terakhir, lihat aja kinerjanya. Kalau yang resmi, hard disk ini memiliki kinerja yang benar-benar sesuai diharapkan. Baik soal kecepatan maupun storage-nya. Beda sama yang refurbish, biasanya lambat dan naik-turun.
Semoga thread ane bermanfaat ya gan