Ternyata video yang beberapa hari kemarin sempat viral, kini berbuntut panjang seperti yang saya duga tak mungkin hanya bisa salaman dengan kata "Maaf" saja, harus ada sangsi hukum yang berlaku untuk perbuatan cabul yang dilakukan.



Dan tak disangka suami dari sang istri yang menangis di video kasus pelecehan seksual tersebutpun, melapor ke pihak yang berwajib. Bahkan pekerjaan dari suami tersebut adalah pengacara.

Ia pernah menangani kasus Jessica Kumolo Wongso dalam pembunuhan melalui kopi bersianida, Pak Yudi sebagai suami dari istri keduanya itu tak tinggal diam, nampaknya blunder yang dilakukan oleh sang perawat.

Karena nafsu yang sudah di ubun-ubun masalahpun berlanjut hingga akhirnya mengalami masalah yang tak pernah dipikirkan, setidaknya manusia selain punya nafsu juga punya otak, berfikirlah dalam bertindak karena nikmat sesaat akan menghancurkan hidupmu, pihak management Rumah Sakit Nasional Hospital Di Surabaya ini pun memecat dengan tidak hormat karyawannya.

Karena nila setitik rusak susuk sebelanga, itulah yang dirasakan oleh si perawat nakal tersebut. Yudi bercerita, kejadian pelecehan seksual tersebut terjadi pada Selasa, 23 Januari 2018 lalu.



"Pukul 11.30 sampai 12.00 WIB," kata Yudi di Mapolrestabes Surabaya, Yudi sendiri mendatangi Markas Kepolisian Resort Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya, untuk melaporkan kejadian pelecehan seksual tersebut.

Memang istrinya ada penyakit di rahim dan penanganannya harus operasi, nah setelah operasi dengan pengaruh obat bius inilah terjadi tindak pelecehan oleh salah satu perawat di Rumah Sakit tersebut.

Yudi sendiri pun menceritakan kejadian tersebut kepada media, "Di ruang operasi setengah sadar, di ruang pemulihan itu diraba-raba oleh perawat laki-laki," Yudi bercerita.

Dalam kondisi masih belum sadar penuh pascaoperasi, istri Yudi dipindahkan oleh perawat yang diduga pelaku ke ruang pemulihan.

"Setelah operasi, keadaan tak berdaya. (Pelecehan) sampai dua kali itu. Dia tolah toleh (tengok kanan-kiri) lihat ada orang apa enggak," kata Yudi.

Ia menduga, pelaku juga pernah melakukan hal yang sama pada pasien-pasien lain, namun sialnya baru sekarang ia ketahuan.

Korban sendiri kini mengalamk trauma dan stress untuk itu Yudi melanjutkan kasusnya ke ranah hukum, walau maaf sudah dilakukan tetapi tak semudah itu ya kawan.

Kalau di dunia ini tersangka hanya dengan maaf cukup, rasanya penjara pasti sepi karena masalah beres hanya dengan kata "Maaf".

Bagaimana menurut kalian perlukah dilaporkan, atau hanya cukup di maafkan saja mungkin dia khilaf...??

Khilaf kok dua kali , monggo yang mau coment sruuppuutt dolo gan...



Referensi

https://m.detik.com/news/berita-jawa...yata-pengacara

:nyantai