tafakoerAvatar border
TS
tafakoer
Aku dan Kenanganku #SFTH Challenge

Spoiler for Opening song:




Siang ini terik matahari begitu terasa begitu membakar, suasana pantai cukup ramai di hari libur ini. Aku kembali ke tempat ini setelah setahun berlalu, rasa stress penuh tekanan di tempat kerja mendorongku untuk pergi liburan untuk sekedar menenangkan pikiran. Sengaja aku tak mengajak sahabat-sahabatku kesini karena aku ingin berlibur menenangkan diri seorang diri.

Ku berjalan di pinggiran pantai dan kulihat ombak silih berganti bermunculan ke tepian pantai, setahun yang lalu aku kesini namun aku dulu tak sendiri karena dulu ke sini bersama dengan kekasihku yang bernama Nina. Dia kini telah pergi meninggalkanku setelah sekian lama memadu kasih dengannya. Masih ku ingat saat pertama kali mengenalnya aku dan dia bertemu dalam suatu acara kemah dan saling berkenalan yang berujung saling berbagi nomor HP. Hari pun silih berganti dan suasana keakraban mulai terajut dengannya hingga aku putuskan untuk menyatakan cintaku padanya. Di kafe itu, masih ku ingat aku beranikan diri menyatakan cintaku padanya..

“Nin.. setelah sekian lama kita bersama aku merasakan rasa yang hadir dalam diriku, aku benar-benar jatuh cinta kepadamu, maukah kamu menerima cintaku?” Ucapku dengan sedikit gugup

“ Maaf sepertinya aku tak bisa...” ucap nina

Jawabannya saat itu hanya membuatku terdiam seribu bahasa, hancur sudah harapanku saat itu dan aku pun hanya menatap dingin dirinya

“lho kenapa dirimu? kok tiba-tiba berubah gitu? dengarkan dulu aku ngomong dong.. aku tak bisa menolak cintamu maksudnya, artinya aku juga sama menyukai dirimu..” ucapnya dengan sedikit panik karena melihatku memasang wajah yang dingin padanya.

Mendengar penuturannya akupun senang bercampur malu karena telah berburuk sangka pada nina. Meski begitu aku senang akhirnya dia bisa menerima cintaku, sejak hari itu pula aku resmi berpacaran dengannya. Hari-hari yang dilalui tak lepas dari kebahagiaan dan juga terkadang konflik pun tercipta namun bisa menemukan jalan keluarnya.



Setahun yang lalu aku berjalan menyusuri pantai berjalan berdua dengannya sembari bercengkrama dan terkadang dia mencubitku saat aku bercanda tentangnya. tiba-tiba dia memasang wajah serius dan bertanya padaku

“ Kapan kita melanjutkan hubungan kita menuju jenjang yang lebih serius?” tanya nina

“Sekitar dua tahun lagi kita akan bersama selamanya sayang.. aku janji itu” jawabku dengan sedikit gelagapan

“ Serius? jangan lupakan janjimu itu.. karena aku akan selalu memegang janjimu dan akupun akan setia menunggumu sampai kamu siap sayang..” kata nina lagi sembari memegang tanganku dengan penuh manja.



Deburan ombak dipantai kala itu seakan menambah suasana romantis yang tercipta antara aku dan dia. Kini suara ombak itu masihlah sama, tapi setiap aku mendengar suara ombak tersebut hatiku semakin teriris dengan kenangan-kenanganku bersama nina ditempat ini. Andai saja Nina masih bersama denganku hari ini mungkin saja saat ini bisa bernostalgia berdua menikmati indahnya pantai ini. Tapi takdir berkata lain, sepertinya tuhan tak mengizinkanku berjodoh dengan nina dan aku hanya pasrah dengan keadaan.

Lama aku berjalan, akhirnya aku beristirahat duduk di batu yang menghadap ke arah lautan. Setahun yang lalu aku disini dengan nina bermesraan dan tertawa-tawa sambil menikmati indahnya lautan, sesekali ku lihat burung-burung berterbangan menghiasi indahnya langit biru menyemarakkan suasana rasa di kala itu.

“Nin.. lihat di sana indah banget..” ucapku pada nina

“Mana? “ Ucapnya penasaran dan melihat ke arah yang ku tunjukkan

Refleks aku pun mencium pipinya dengan mesra

“ ih.. apa-apaan kamu “ ucapnya kaget saat aku menciumnya, terlihat wajahnya tersipu malu.

“Kamu terlihat cantik...” Rayuku pada nina

“ih gombal haha..” tanggapnya sambil tertawa

Cukup lama duduk di batu ini, masih ku ingat sore itu aku dan nina meninggalkan tempat ini dengan senyuman. Ku antarkan dia pulang ke rumah sore itu, tiada kesedihan yang tersirat, hanya ada kebahagiaan saja yang ada.

Masih kulihat lautan dari batu yang di duduki saat ini, mulutku hanya terdiam menikmati keindahan alam ciptaan tuhan. Kini hanya aku yang terduduk disini tanpa ada suara dirinya yang menemaniku berbicara, hanya suara burung-burung berkicauan yang menemani sepinya hati ini. ku dengar dan kulihat ombak menggulung cukup deras dan menghasilkan suara yang cukup keras seiring hatiku yang bergoncang keras mengingat suasana-suasana kelam waktu itu saat aku terpaksa berpisah dengan nina, dimulai dari pertengkaran-pertengkaran kecil yang kemudian menjadi pertengkaran besar, ini semua salahku membiarkan konflik semakin besar.

Hari itu dia membuat keputusan yang mengejutkanku, Aku bertemu dengannya di kafe tempat aku dan nina jadian dulu, sebelumnya aku dihubungi oleh nina untuk datang ke kafe itu

“Maaf aku tak bisa...” Ucapnya lirih

“Tak bisa kenapa? coba ceritakan padaku” Ucapku dengan tegas

“Aku ingin bahagia....” ucapnya lagi, kulihat air matanya menetes di sela-sela pipinya

“ bahagia kenapa? apa aku kurang cukup membahagiakanmu?” aku mulai tersulut emosi namun ku coba redakan dengan minum jus yang tersedia di meja.

“Aku tau kamu berusaha membuatku bahagia, tapi setelah banyaknya pertengkaran antara kita membuat aku tersadar untuk mengambil keputusan, sikapmu yang cukup tempramen tak bisa meyakinkanku untuk melangkah ke dalam kehidupan jenjang yang lebih serius lagi..” Kata nina panjang lebar menceritakannya padaku

“Beri aku kesempatan lagi...” Ucapku pada nina sambil memohon

“Maaf aku tak bisa... hatiku sudah terlalu sakit” Kata nina dengan tegas menolak padaku

“ Tolonglah..” aku memohon lagi pada nina

“Jangan paksa aku, aku tak ingin dipaksa..” Ucapnya sambil menangis. Kulihat banyak orang di kafe memperhatikanku

“Okelah bila itu maumu.. Terima kasih atas kasih sayang selama ini.. Aku Terima” Kataku.

Tak ada lagi ucap kata setelah itu, Sesak dalam dada hadir saat itu, sebuah kenyataan pahit harus aku terima. Aku harus merelakan dia pergi agar dia bisa bahagia. Aku sudah terlalu banyak membuat luka padanya, aku sangat menyesal dengan semua ini...

Aku masih tetap disini terdiam melihat indahnya lautan, pikiranku masih terus memikirkan tentang Dia, aku sampai saat ini belum bisa merelakan dia pergi. Selepas pertemuan di kafe itu, nomor hapenya tak bisa dihubungi dan saat berjumpa dengannya nina seperti tak kenal denganku. Apakah dia sudah lupa dengan kenangannya bersamaku? apakah dia sudah melupakan janjinya denganku? Setega itukah dia padaku?

Aku hanya menghela nafas panjang saat mengingatnya, kini aku telah hilang komunikasi dengannya. Jangankan berkomunikasi , Bertemu saja kini tak pernah. Entah kini dia ada dimana..



Masih ku lihat indahnya pantai di atas batu ini, hanya mataku terasa seperti berkaca-kaca dan tanpa sadar aku menyayikan sebuah lagu dari koes plus

“Andaikan kau datang kembali... Jawaban apa yang kan ku beri...

Adakah jalan yang ku temui.. Untuk bisa kembali lagi..”



Spoiler for Ending song:


Spoiler for Thanks:
Diubah oleh tafakoer 29-01-2018 12:03
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
18.3K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan