Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

janwar3012Avatar border
TS
janwar3012
Ini 7 Alasan Kenapa Bisnis Gorengan Sangat Menguntungkan


Kamu pasti sudah tidak asing dengan yang namanya gorengan. Penjualnya ada di mana-mana. Ibu di rumah juga sering membuatnya untuk lauk sekeluarga.

Namun, pernahkah terpikir dalam benakmu untuk bisnis gorengan? Hal ini merupakan peluang usaha yang sangat besar, karena tidak membutuhkan modal yang besar tapi untungnya menggiurkan.

Terlihat sepele memang. Bisa jadi kamu malu duluan sebelum memikirkan untuk membuka usaha gorengan. Namun, ternyata bisnisgorengan cukup menjanjikan. Ini alasannya.

 

1. Modal usaha gorengan relatif kecil


Misalkan, dengan modal Rp 300.000,-, seorang penjual gorengan dapat meraih keuntungan bersih hingga Rp 800.000,-.  Siapa yang tidak tergiur? Di bawah ini contoh hitungan matematisnya. Namun jika kamu alergi angka, sebaiknya lanjut ke poin 2 saja.

Modal awal:
– Bahan baku Rp 100.000
– Gerobak Rp. 300.000
– Peralatan Rp. 200.000
– Lain-lain Rp. 50.000
– Jumlah total modal awal : Rp. 650.000Biaya Operasional per Hari:
– Biaya bahan baku Rp. 100.000
– Gas untuk memasak Rp. 15.000
– Lain-lain Rp. 15.000
– Jumlah total biaya operasional : Rp. 130.000Pemasukan:
– Misal per hari, gorengan yang laku terjual adalah sebanyak 350 gorengan, dan harga satu gorengan yang Anda jual adalah Rp. 500, maka Omset per hari adalah = Rp. 175.000
– Laba bersih per hari : Rp. 175.000 – Rp. 130.000 = Rp. 45.000
– Laba bersih per bulan : Rp. 45.000 x 30 = Rp. 1. 350.000

2. Gorengan tidak mengenal kasta, sehingga mudah laku di pasaran.


Masyarakat Indonesia terkenal sangat suka makan camilan. Gorengan seperti tempe goreng, tahu isi, bakwan, molen, pisang, ubi goreng, sukun, dan lain-lain seringkali laris manis diserbu pembeli. Terlebih, gorengan adalah makanan yang merakyat karena tidak mengenal kasta. Siapapun dapat dengan mudah membeli gorengan tanpa antri panjang layaknya di kafe atau mall-mall besar. Mulai dari rakyat jelata yang mengayuh sepeda tua hingga pejabat negera yang mengendarai mobil, semua doyan gorengan.

3. Saat semua harga naik, gorengan adalah makanan alternatif paling dicari meskipun harga gorengan juga ikut naik


Ketika semua harga makanan naik akibat BBM naik, harga gorengan juga ikut naik. Tetapi, hal ini tidak menyurutkan minat beli masyarakat untuk membeli gorengan. Kenapa? Sebab, semahal-mahalnya gorengan, makanan ini akan tetap menjadi makanan paling murah di antara makanan-makanan lain. Kamu tidak perlu khawatir gorenganmu tidak laku.

4. Usaha gorengan tidak memerlukan tempat yang ‘wah’ sebagai lapak jualan


Kamu tidak perlu sewa ruko, apalagi desain ruangan. Cukup dengan sebuah gerobak, kamu bisa memulai usaha gorengan. Kamu tidak perlu pusing dengan biaya uang sewa dan memulai usaha gorengan di pinggir jalan dekat sekolah, kampus, tempat-tempat publik, atau bahkan di depan rumahmu sendiri.


5. Sedikit sentuhan kreativitas dan goranganmu akan laris manis. Tidak tertutup kemungkinan untuk membuat variasi baru gorengan


Mengingat bisnis gorengan kian hari kian kompetitif, maka sebaiknya kamu juga menerapkan konsep dan strategi penjualan yang baik. Sentuhan kreativitas pada spanduk gerobak ini misalnya. Google-Gorengan! Selain itu, tetap pertahankan mutu gorengan yang kamu jual.

6. Gorengan, makanan yang proses pembuatannya tidak sulit


Seperti yang telah disebutkan di atas, tempe goreng, tahu isi, bakwan, molen, ubi, ketela, merupakan jenis-jenis makanan mudah proses pembuatannya.

Alat-alat yang dibuat untuk mengolahnya pun juga gampang diperoleh, bahkan setiap rumah hampir dipastikan memilikinya seperti wajan, kompor, dan alat-alat penggorengan yang lain.

Hal ini akan semakin mempermudah kamu untuk mengawali bisnis gorengan karena tidak membutuhkan modal peralatan yang harganya mahal.

7. Sudah ada contoh sukses pengusaha gorengan yang bisa kamu teladani


Ada seorang pebisnis gorengan yang berhasil meraup keuntungan hingga Rp 120 juta per bulan dari usaha gorengannya. Namanya Riyadh, asal kota Surabaya. Ia memulai bisnis gorengannya saat umur 16 tahun dengan menjual gorengan di sekolahnya. Ia mengembangkan bisnisnya dengan membuat brand usaha gorengannya sendiri dalam skala yang lebih besar, dan membuka gerainya di sebuah mall di Surabaya.

Dengan harga Rp 6.000-Rp 9.000 per kotak yang berisi empat sampai lima gorengan ternyata banyak orang menyukai gorengan Riyadh. Tak seberapa lama, dia pun membuka dua gerai baru. Dan pada tahun 2010, akhirnya dia membuka kesempatan untuk kemitraan. Hingga kini Riyadh telah memiliki 12 gerai usaha yang tersebar di beberapa kota, antara lain Jakarta, Bekasi, Malang, dan Balikpapan.


Kisah sukses bisnis gorengan berhasil mengantarkan Riyadh dinobatkan sebagai Entrepreneur Termuda 2010 versi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Membaca kisah ini, kamu tertarik bisnis gorengan?
Diubah oleh janwar3012 08-01-2018 07:38
0
8.6K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan