Quote:
Pada saat itu, tepat pada malam tahun baru 1968. Dua orang tentara Amerika duduk dengan lutut dinaikkan di sebuah bunker milik tentara Vietnam ditemani dengan hujanan roket dan ledakan selongsong mortar yang menghantam tanah, mereka membuat sebuah perjanjian.
Mereka berdua mengikrarkan janji jika mereka selamat dalam perang dan dapat kembali ke tanah air mereka dengan aman, mereka akan saling bertelponan satu sama lain di setiap malam tahun baru.
Dan mereka berhasil. Hampir setengah abad sudah Master Sergant William Cox dan Sersan James Hollingsworth saling bertukar kabar satu sama lain.
Tetapi bagi Cox, tahun baru kemarin sangat berbeda dengan tahun baru sebelumnya
Kawannya “Hollie” meninggal bulan Oktober lalu pada umur 80 tahun
Quote:
Cox dan Hollie terbang dalam misi yang sama sebagai door gunners di Vietnam. Hollie bertugas menembak dan Cox sebagai pensuplai amunisi.
Di tengah peperangan, persahabatan mereka lah yang menjadi tameng andalan yang melindungi mereka
“Hollie dan saya punya cara tersendiri dalam menenangkan suasana, kami saling menceritakan sesuatu yang tidak diceritakan oleh orang lain” kata Cox.
“Kamu lebih mengenal aku dari pada keluargaku” kenang Cox sambil menirukan kata-kata mendiang sahabatnya.
Quote:
Hollingsworth atau “Hollie” pindah ke Georgia setelah masa baktinya di Vietnam.
Sementara Cox tetap di Korps Marinir. Dia mengabdi selama 20 tahun.
Tahun baru kemarin terasa sangat berbeda bagi Cox. Tidak ada saling bertukar kabar pada tahun baru yang ke 50 semenjak perjanjian yang mereka buat.
Hollingsworth sakit parah dan meminta Sahabat perangnya itu untuk menyampaikan pidato pada saat pemakamannya
“Hancur hatiku setelah aku meninggalkan rumah ini” kenang Cox. “ bukan karena dia menyuruh ku melakukan ini. Tapi kepergiannya lah yang membuat ku sedih. Dan aku menjadi salah satu bagiannya. Tapi ini kewajibanku”
Quote:
Dan pada bulan Oktober 2017, Cox memenuhi janji terakhirnya. Dia memberikan pidato pada saat pemakaman sahabatnya dan berdiri menjaga kawannya untuk yang terakhir kalinya.
“Saya ingin bersaanya selama yang saya bisa. Jika itu aku, diapun juga akan melakukan hal yang sama” kenang Cox.
Motto dari Korps Marinir Amerika
“Semper Fidelis”yang berarti “Selalu Setia,” dan kata kata tersebut bergema seraya Cox berdiri menemani sahabatnya tersebut untuk terakhir kalinya.
Dengan mengenakan seragam kebanggaanya, Cox mengakhiri pidato nya dengan kata-kata yang biasa mereka ucapkan sewaktu perang dulu
“Hollie, you keep ‘em flying, and i’ll keep ‘em firing” yang bila di bahasa indonesiakan “Hollie jaga helikopter tetap mengudara sementara aku yang akan menembak”.
Quote:
One loyal friend is worth ten thousand relatives