Protes Trump, FPI Puji Jokowi dan Minta Dubes AS Diusir
TS
kelazcorro
Protes Trump, FPI Puji Jokowi dan Minta Dubes AS Diusir
Spoiler for img:
Quote:
Imam Front Pembela Islam Jakarta, Habib Muchsin Alatas memuji gerak cepat dan tegas Presiden Joko Widodo dalam menolak sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Muchsin memuji Jokowi karena langsung menyatakan sikap tanpa pikir panjang.
“Kami sangat mengapresiasi pemerintah kita khususnya Presiden Joko Widodo yang begitu cekatan dan tegas menolak kebijakan Donald Trump,”ucap Muchsin di sela unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar AS, Jakarta, Senin (11/12).
Muchsin mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan penganut Islam terbesar di dunia. Maka sudah sepatutnya Pemerintah Indonesia menolak sikap Trump dan mendukung rakyat Palestina.
Muchsin lalu menyarankan agar Jokowi tidak tanggung-tanggung dalam menentang kebijakan luar negeri AS yang baru saja diputuskan Trump. Dia mendukung Jokowi untuk lebih bersikap tegas kepada Kedutaan Besar AS di Indonesia.
"Manakala Presiden kita telah memberikan ketegasannya, maka kami mendorong kepada Bapak Presiden dan pemerintah untuk mengusir duta besar Amerika,” ujar Muchsin.
Sebelumnya, Muchsin juga mengatakan sikap Trump telah memantik semangat jihad umat muslim dunia dan Indonesia khususnya Jakarta. Trump, ucap Muchsin, mesti bertanggung jawab atas segala kemungkinan yang terjadi.
Muchsin, nama umat muslim Indonesia, menyatakan tak segan untuk melakukan sweeping terhadap warga AS. Tentu sebagai bentuk protes terhadap sikap Trump yang mengabaikan kedaulatan Palestina.
“Kami umat muslim Indonesia tidak segan-segan men-sweeping secara terang-terangan warga Amerika yang ada di Indonesia. Begitu juga sekutu-sekutunya,” ucap Muchsin.
Di samping itu, Muchsin juga menilai pernyataan Trump telah memantik munculnya Perang Dunia Ketiga.
“Perlu anda ketahui, Perang Dunia Ketiga sudah anda buka dengan lisan anda,” ucap Muchsin.
“Berbahagialah kita semua selaku umat Islam, dengan ucapan dan kebijakan Donald Trump, yang telah membuka pintu jihad selebar-lebarnya,” lanjutnya.