- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Untukmu Ku Bertahan Dan Menjaga Bunga Terakhir Ini
TS
Threenooo
Untukmu Ku Bertahan Dan Menjaga Bunga Terakhir Ini
Part 1 (Intro)
Memang terasa berat sekali ketika kita harus membuka lembaran lembaran memory yang dahulu sudah kita kemas dengan apik dan disimpannya. Akan tetapi kita pun perlu sesekali membukanya, hanya untuk membuktikan bahwa kita memiliki cerita indah. Dan dengan melalui tulisan ini gw ingin menunjukan bahwa kehidupan kita itu berwarna, dengan menulisnya kita pasti akan menyadarinya.
Perkenalkan nama gw ino, seorang laki-laki yang lahir 22 tahun lalu tepatnya pada bulan agustus 1995. Ya, gw disini terlahir dengan berbeda, lebih tepatnya terlahir dengan kondisi yang beda dari kalian. Dan cerita gw dimulai pada 7 tahun yang lalu tepatnya saat lulus smp.
Mungkin dulu gw sering beranggapan, kenapa gw lahir dengan berbeda? Ya, gw dilahirkan dengan kondisi fisik yang berbeda, dimana gw diharuskan menggunakan sebuah kaki palsu agar bisa berjalan. Akan tetapi kini gw sadar, walaupun gua terlahir berbeda dimata tuhan tetap sama. Dan kenapa harus sama seperti yang lain? Kenapa gw ga coba menjadi diri sendiri dan tidak banyak mengeluh? Hidup itu seperti sebuah film. Tuhan sutradaranya dan kita pemainnya, jadi tuhan pun pasti memiliki jalan cerita hidup kita masing masing dan dia lah yang berhak merevisi jalannya sebuah film, jalannya kehidupan kita.
Pagi itu tepatnya tahun 2010 gw lulus dari smp dan menuju jenjang lebih tinggi yaitu sma. Gw diterima disalah satu sekolah SMK swasta di depok.
" Dut, bangun... nanti telat kesekolah kan kamu MOS hari ini. " Kaka pertama gw pun dengan perlahan membangunkan. Namanya mas supri.
Oh ya, gw itu anak terakhir memiliki 3 orang kaka. Semuanya laki laki.
" Duuuh, iya mas. Emang jam berapa sih? " Melihat jam dan mengucek ngucek mata yang artinya masih ngantuk.
" Jam setengah 6, sana wudhu solat terus mandi! Mama udah siapin sarapan. " ucapnya menuju pintu keluar kamar.
Setelah merasa cukup terkumpul nyawa nyawa ini, gw memutuskan untuk wudhu solat dan mandi dan setelahnya ga lupa sarapan.
" Ino, udah kamu siapin kan semua kebutuhan dan peralatan mos kamu? " Mama gw pun membuka pembicaraan dimeja makan.
" Udah mah, semua udah siap. Tapi, nametag ku mana ya mah? Padahal kemarin aku udah siapin. " tanya gw.
" Itu mama taruh diatas kulkas, soalnya kemaren malam mama check kamu dikamar eh tidur. Terus nametag kamu ada diatas perut kamu, dipegangan kamu. " jawab mama.
" Hehe iya mah soalnya ino kan bikinnya malem malem, makasih ya mah. Oh ya Bapak udah berangkat ya mah. " Gw pun mengambil nametag yang terbuat dari kardus bekas dengan tulisan spidol dan ikatan tali rapiah tersebut diatas kulkas.
" Iya, bapak udah berangkat jam 5 subuh. Yaudah kamu berangkat sana nanti telat, dianter mas supri aja. " Jawabnya.
Bapak gw emang jarang ketemu karena kerjanya pagi buta, dari subuh sampe jam 11 malam. Ketemu weekend doang, karena jarak rumah dan tempat kerja bapak gw jauh.
Gw pun berpamitan sama mama tuk kesekolah. Dan diantar oleh mas supri, kaka gw yang pertama dengan menggunakan sepeda motor.
" Dut... lu kan udah gede, bukan smp lagi. Jadi lu harus inget ya dan harus tau mana yang bener mana yang salah. Dan inget dut, jangan suka ambekan lagi. " Kaka gw pun membuka pembicaraan dijalan.
" Iya mas gw tau kok. " gw pun menjawab dengan pelan yang tersamarkan suara kendaraan dijalan.
Gw itu emang ambekan atau tukang merajuk kalo lagi pengen sesuatu harus dipenuhi hari itu juga hehe.
Entah karena keasikan melihat kanan kiri jalan, sampai akhirnya gua tiba disebuah tempat dengan ramai siswa siswi berseragam putih biru dan lucunya yang cewe dikuncir pita dua sisi pake tali rapiah. Sedangkan yang cwo membawa tas karung buatan masing masing.
" Mas, gw berangkat dulu ya... " gw mulai menuruni jok motor.
" Iya dut, nih duit jajan tambahan dari mas. Jangan boros ya. Hari ini mas pulang kerumah sama mba yani. " Memberikan uang sepuluh ribu selembar.
Mas supri itu udah berkeluarga, memiliki istri mba yani, dan memiliki dua orang anak.
Memasuki gerbang sekolah dengan dominan warna biru seluruh gedungnya, rada canggung karena rame banget. Iya ya lah sekolah kalo sepi kuburan hehe. Baru beberapa kali melangkah pundak gw terasa kaya ada yang nyentuh, dan pas gw nengok.
" Woi gendut... lo sekolah disini juga? " tanyanya dan membuat gw kaget.
" Kampret lu bay, gw kira siapa. Eh ya gw sekolah disini, kenapa? Kangen gw lo? " Jawab gw meledeknya.
Bayu itu teman bahkan bisa dibilang sahabat dari smp kelas 1, mungkin lucu pas kenal dia karena kita punya hobby yang sama waktu itu. Pelihara ikan cupang yang membawa kedekatan dengan sahabat gw ini.
" Wah homo lu najis haha. Lu ambil jurusan apa dut? " Jawabnya geli.
" Haha, gua normal bay masih suka cwe. Jurusan multimedia, kalo lu? Jangan bilang lu ambil jurusan yang sama? " tanya gw.
" Alah gendut sok sokan suka cwe deketin cwe aja gemeter weee. Suka suka gw dut mau ambil jurusan apa aja, jadi gw bebas milih jurusan multimedia. " jawabnya.
" Wah bala nih semoga ga sekelas gw sama lu, asli bosen gw liat lu haha. Eh masuk yok ngapain kita didepan gerbang kaya satpam. " gw pun mengajak kedalam sekolah.
" Gw juga bosen kali liat muka lu haha. " Kepala gw pun ditoyor.
Memasuki gerbang sekolah langsung tertuju pada sebuah lapangan yang dimana banyak siswa siswi baru berdatangan. Gw pun tengok kanan kiri mencari tempat buat duduk.
Quote:
Memang terasa berat sekali ketika kita harus membuka lembaran lembaran memory yang dahulu sudah kita kemas dengan apik dan disimpannya. Akan tetapi kita pun perlu sesekali membukanya, hanya untuk membuktikan bahwa kita memiliki cerita indah. Dan dengan melalui tulisan ini gw ingin menunjukan bahwa kehidupan kita itu berwarna, dengan menulisnya kita pasti akan menyadarinya.
Perkenalkan nama gw ino, seorang laki-laki yang lahir 22 tahun lalu tepatnya pada bulan agustus 1995. Ya, gw disini terlahir dengan berbeda, lebih tepatnya terlahir dengan kondisi yang beda dari kalian. Dan cerita gw dimulai pada 7 tahun yang lalu tepatnya saat lulus smp.
Mungkin dulu gw sering beranggapan, kenapa gw lahir dengan berbeda? Ya, gw dilahirkan dengan kondisi fisik yang berbeda, dimana gw diharuskan menggunakan sebuah kaki palsu agar bisa berjalan. Akan tetapi kini gw sadar, walaupun gua terlahir berbeda dimata tuhan tetap sama. Dan kenapa harus sama seperti yang lain? Kenapa gw ga coba menjadi diri sendiri dan tidak banyak mengeluh? Hidup itu seperti sebuah film. Tuhan sutradaranya dan kita pemainnya, jadi tuhan pun pasti memiliki jalan cerita hidup kita masing masing dan dia lah yang berhak merevisi jalannya sebuah film, jalannya kehidupan kita.
Pagi itu tepatnya tahun 2010 gw lulus dari smp dan menuju jenjang lebih tinggi yaitu sma. Gw diterima disalah satu sekolah SMK swasta di depok.
" Dut, bangun... nanti telat kesekolah kan kamu MOS hari ini. " Kaka pertama gw pun dengan perlahan membangunkan. Namanya mas supri.
Oh ya, gw itu anak terakhir memiliki 3 orang kaka. Semuanya laki laki.
" Duuuh, iya mas. Emang jam berapa sih? " Melihat jam dan mengucek ngucek mata yang artinya masih ngantuk.
" Jam setengah 6, sana wudhu solat terus mandi! Mama udah siapin sarapan. " ucapnya menuju pintu keluar kamar.
Setelah merasa cukup terkumpul nyawa nyawa ini, gw memutuskan untuk wudhu solat dan mandi dan setelahnya ga lupa sarapan.
" Ino, udah kamu siapin kan semua kebutuhan dan peralatan mos kamu? " Mama gw pun membuka pembicaraan dimeja makan.
" Udah mah, semua udah siap. Tapi, nametag ku mana ya mah? Padahal kemarin aku udah siapin. " tanya gw.
" Itu mama taruh diatas kulkas, soalnya kemaren malam mama check kamu dikamar eh tidur. Terus nametag kamu ada diatas perut kamu, dipegangan kamu. " jawab mama.
" Hehe iya mah soalnya ino kan bikinnya malem malem, makasih ya mah. Oh ya Bapak udah berangkat ya mah. " Gw pun mengambil nametag yang terbuat dari kardus bekas dengan tulisan spidol dan ikatan tali rapiah tersebut diatas kulkas.
" Iya, bapak udah berangkat jam 5 subuh. Yaudah kamu berangkat sana nanti telat, dianter mas supri aja. " Jawabnya.
Bapak gw emang jarang ketemu karena kerjanya pagi buta, dari subuh sampe jam 11 malam. Ketemu weekend doang, karena jarak rumah dan tempat kerja bapak gw jauh.
Gw pun berpamitan sama mama tuk kesekolah. Dan diantar oleh mas supri, kaka gw yang pertama dengan menggunakan sepeda motor.
" Dut... lu kan udah gede, bukan smp lagi. Jadi lu harus inget ya dan harus tau mana yang bener mana yang salah. Dan inget dut, jangan suka ambekan lagi. " Kaka gw pun membuka pembicaraan dijalan.
" Iya mas gw tau kok. " gw pun menjawab dengan pelan yang tersamarkan suara kendaraan dijalan.
Gw itu emang ambekan atau tukang merajuk kalo lagi pengen sesuatu harus dipenuhi hari itu juga hehe.
Entah karena keasikan melihat kanan kiri jalan, sampai akhirnya gua tiba disebuah tempat dengan ramai siswa siswi berseragam putih biru dan lucunya yang cewe dikuncir pita dua sisi pake tali rapiah. Sedangkan yang cwo membawa tas karung buatan masing masing.
" Mas, gw berangkat dulu ya... " gw mulai menuruni jok motor.
" Iya dut, nih duit jajan tambahan dari mas. Jangan boros ya. Hari ini mas pulang kerumah sama mba yani. " Memberikan uang sepuluh ribu selembar.
Mas supri itu udah berkeluarga, memiliki istri mba yani, dan memiliki dua orang anak.
Memasuki gerbang sekolah dengan dominan warna biru seluruh gedungnya, rada canggung karena rame banget. Iya ya lah sekolah kalo sepi kuburan hehe. Baru beberapa kali melangkah pundak gw terasa kaya ada yang nyentuh, dan pas gw nengok.
" Woi gendut... lo sekolah disini juga? " tanyanya dan membuat gw kaget.
" Kampret lu bay, gw kira siapa. Eh ya gw sekolah disini, kenapa? Kangen gw lo? " Jawab gw meledeknya.
Bayu itu teman bahkan bisa dibilang sahabat dari smp kelas 1, mungkin lucu pas kenal dia karena kita punya hobby yang sama waktu itu. Pelihara ikan cupang yang membawa kedekatan dengan sahabat gw ini.
" Wah homo lu najis haha. Lu ambil jurusan apa dut? " Jawabnya geli.
" Haha, gua normal bay masih suka cwe. Jurusan multimedia, kalo lu? Jangan bilang lu ambil jurusan yang sama? " tanya gw.
" Alah gendut sok sokan suka cwe deketin cwe aja gemeter weee. Suka suka gw dut mau ambil jurusan apa aja, jadi gw bebas milih jurusan multimedia. " jawabnya.
" Wah bala nih semoga ga sekelas gw sama lu, asli bosen gw liat lu haha. Eh masuk yok ngapain kita didepan gerbang kaya satpam. " gw pun mengajak kedalam sekolah.
" Gw juga bosen kali liat muka lu haha. " Kepala gw pun ditoyor.
Memasuki gerbang sekolah langsung tertuju pada sebuah lapangan yang dimana banyak siswa siswi baru berdatangan. Gw pun tengok kanan kiri mencari tempat buat duduk.
nona212 dan anasabila memberi reputasi
2
4.2K
Kutip
23
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan