Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

asyah93Avatar border
TS
asyah93
Jangan Lupakan Kids Zaman Now, Di Pulau Sana!


Menyelami kehidupan kids jaman now yang bisa dikatakan mudahnya kehidupan serba digital dan instan, membuat beberapa generasi dulu geleng-geleng kepala. Istilah kids jaman now yang entah siapa penyebarnya, harus bertanggung jawab bahwa istilah ini menjadi tren senter yang membidik pada generasi instan.

Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa akun sosial media warganet yang selalu menyentil kids jaman now. Memang tak ada satupun yang paham siapa saja generasi yang dikategorikan kids jaman now?

Bisakah saya yang sudah berumur 24 tahun ini dikatakan kids jaman now? Walaupun secara faktor usia bukan lagi anak-anak, tapi menikmati era digital yang dihubungkan dengan jaman now.

Bahkan istilah kids jaman now, dilirik oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai bentuk perubahan yang biasa. Bahkan Kemendikbud melalui akun instagramnya hanya menghimbau penggunaan jaman harus diganti dengan zaman yang sesuai dengan EYD bahasa Indonesia.

Maka saya akan memulai perbaikan kata jaman dengan menuliskan zaman pada tulisan ini. Kembali lagi pada persoalan, siapa anak zaman sekarang? Generasi millenials patut disandingkan dengan istilah anak zaman sekarang, bahkan mereka adalah sama.

Perbedaan penggunaan zaman now yang belum diketahui siapa yang memulai. Berbeda dengan istilah generasi millenials berasal dari dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe.

Dua orang pakar tersebut menyebutkan dalam buku The Fourth Turning yang membahas mengenai generasi dari era sejarah Amerika. Tentu pemikiran dua ahli sejarah ini sesuai kondisi generasi yang berubah karena manusia berproses dan berpikir untuk dunia yang semakin terbarukan dengan penemuan-penemuan dalam memudahkan kehidupan.

Salah satunya yang dirasakan oleh kita dengan memasuki era digital. Pelbagai aspek kehidupan dan sektor lainnya akan selalu berkaitan dengan digital. Maka tak heran Strauss dan Howe menyatakan bahwa generasi selanjutnya akan lebih dipermudah namun angka kriminalitas semakin tinggi pada remaja.

Dan kenyataannya memang benar, bahwa zaman sekarang, remaja atau generasi digital menikmati kemudahan melalui fasilitas gawai tetapi menggeser norma- norma masyarakat dalam kehidupan. Fasilitas digital yang mudah di akses oleh semua kalangan termasuk usia anak.

Sedangkan bergesernya norma adalah dilanggarkan peraturan bagi usia belum dewasa tidak boleh masuk pada situs berbahaya. Tentu kita bisa menyalahkan generasi zaman now, perlu kerja tim dari berbagai pihak untuk mengawasi.

Mungkin itu bisa dikaitkan dengan asal muasal kids zaman now, anak-anak dengan kemudahan bisa mengakses apapun tanpa batas.

Bukan hanya anak-anak, semua kalangan masyarakat pun harus mulai melek digital yang mulai menjadi teman dalam keseharian kita. Dalam sebuah buku yang berjudul Habis Galau Terbitlah Move On karya J. Sumardianta guru SMK dari Yogyakarta menuliskan bahwa guru harus mampu beradaptasi dengan gawai.

Maka munculah istilah guru imigran teknologi, yang harus menyesuaikan dengan kondisi siswa zaman now. Namun ada yang terlupakan oleh kita semua. Dibelahan Indonesia lain, anak-anak di wilayah tertinggal, terluar dan terdepan merupakan generasi zaman now.

Perbedaan yang mencolok diantara zaman now kota dan mereka yang tinggal di pulau, tidak merasakan kehadiran teknologi. Sepatutnya kita harus menyadari bahwa istilah zaman now tidak hanya bagi mereka yang di pulau Jawa, berharap anak pulau sebrang dapat merasakan zaman now yang lebih baik melalui gerakan-gerakan pendidikan yang merata.

Maka gunakanlah istilah zaman now dalam padanan kata untuk seluruh anak. Bahwa zaman now masih banyak anak-anak yang putus sekolah, zaman now masih banyak anak-anak yang menikmati masa kecilnya dengan kedewasaan lebih awal. Zaman now masih ada anak-anak yang menikmati fasilitas ala kadarnya.

Tentu pernyataan tersebut memberikan virus positif bagi, anak zaman now yang berada di kota untuk peka terhadap kehidupan yang sederhana jauh diseberang sana.

Sumber
www.republika.com
www.mediaindonesia.com
Buku "Habis Galau Terbitlah Move On Karya J. Sumanrdianta tahun 2014.


Diubah oleh kaskus.infoforum 24-11-2017 09:55
tata604
tata604 memberi reputasi
1
16.1K
129
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan