Jangan Samakan Aku dengan Dunia
Sudah bertahun-tahun belakangan ini demam Korea melanda dunia. Dari Asia, Australia, Amerika, Eropa, bahkan mungkin sampai Afrika. Hampir semua teman dekatku berpikir aku hanya mengikuti arus dunia. No... ini aku apa adanya...

Aku orang Indonesia, 100% asli tanpa rekayasa. Jangan salah paham ya, menyukai Korea bukan berarti aku tidak mencintai negeri dan bangsa. Aku tetap bangga menjadi orang Indonesia. Biarlah Korea mengalir dalam darahku, namun Indonesia tetap menjadi tulang penyatu tubuhku.

Lalu apa yang bikin aku suka Korea?


1. Korean Drama
Drama Korea mulai sangat popular di dunia sejak tahun 2009 dimana Korea memproduksi "Meteor Garden" versi Korea yang berjudul "Boys Before (Over) Flower". Sejujurnya drama ini yang membuat aku jatuh cinta pada Lee Min Ho. Tapi bukan drama ini yang membuatku jatuh hati pada drama Korea.

Jika kita tarik ke belakang, semenjak tahun 2001, salah satu stasiun TV nasional sudah mulai menayangkan drama Korea. Saat itulah aku jatuh cinta dengan drama Korea berjudul "Endless Love". Ceritanya dirangkai dengan indah walaupun sangat menyedihkan, dilengkapi dengan kualitas acting yang luar biasa, berhasil menguras air mataku di setiap episode-nya.

Dari situ standardku menilai sebuah drama mulai meningkat. Dibandingkan menonton sinetron yang sampai berseason-season tidak tamat juga, yang ceritanya sampai tidak jelas arah tujuannya, bahkan artis tokoh utamanya pun sampai berganti rupa. Lebih baik aku berpindah saja ke drama Korea


2. Korean Music
Kebanyakan teman-temanku menyukai KPop karena Super Junior atau Big Bang. Sedangkan aku, jauh sebelum SuJu ataupun BigBang debut, aku tlah jatuh cinta pada KPop karena TVXQ. Mungkin sekarang nama mereka sudah tidak santer terdengar karena terjadi perpecahan grup. Tapi musik mereka lah yang membuatku pertama kali jatuh cinta kepada KPop.

Kalau sekarang jangan ditanya ya. Sudah makin menggunung Boy Band idolaku


3. Korean Language
Sebagian besar orang hanya menjadikan Drama Korea dan KPop sebagai hiburan. Namun aku justru melihatnya sebagai peluang mempelajari hal baru, yaitu bahasa Korea. Aku sangat menyukai nada berbicara orang Korea yang lucu (*bernada naik turun gitu) dan juga template bahasa yang sekilas agak mirip orang jawa (*selalu ada yo atau o nya di belakang). Maklum aku ini orang jawa yang sangat kental logatnya

Bermodal tekad yang besar, keinginan untuk bisa menonton drama Korea tanpa subtitle, keinginan untuk bisa mengerti arti dari lagu yang sering kudendangkan, akhirnya aku mendaftar kursus bahasa Korea. Tidak tanggung-tanggung, aku menyelesaikan 5 dari 9 level kelas yang ada. Walaupun akhirnya aku menyerah karena lokasi tempat kursus yang cukup jauh, yah... paling tidak ambisiku sudah terpenuhi. Saat berlibur ke korea, aku tidak membutuhkan translator. Aku sudah bisa berbelanja dan menawar harga tanpa perlu menggunakan bahasa Inggris apalagi bahasa Tubuh


4. Korean Food
Selayaknya langit malam yang tak indah tanpa Bintang. Bagiku yang berbadan subur, makanan Korea menjadi pelengkap yang manis untuk Mendukung Dietku. Dimulai dari berbagai macam sup yang sehat: SamGyeTang (Sup Ayam Ginseng), GalBiTang (Sup Iga Sapi), SeoLeongTang (Sup Sumsum Tulang) dan tang-tang lainnya (*sup-sup lainnya). Sampai saat ini aku belum pernah menemukan sup berkuah santan di menu makanan Korea

Salah satu makanan favoritku adalah Korean Barbeque. Itu daging mahal harganya, kecil porsinya, dihidangkan bersama berbagai macam sayur segambreng. Pertama kali membungkus sepotong daging dalam daun aku berpikir "Pantes aja orang Korea langsing-langsing, daging secuil dibungkus daun begini. Ini sih kenyang makan sayur bukan daging "
Tapi setelah masuk mulut, wahhhhh... rasanya benar-benar enak

Gak kalah sehat, ada Pajeon (Pancake khas Korea) dan Bibimbap (Nasi Campur Korea). Gan and Sis pernah coba makan itu?
PaJeon itu tidak digoreng loh, hanya ditumis dengan minyak tipis-tipis supaya sehat. Kalau dilihat teksturnya hampir sama seperti makanan favorit aku dari banyumas - Mendoan. Tapi bedanya Mendoan lebih berminyak karena digoreng, biar cepat matang dan no big effort kali ya
Bibimbap sendiri isinya hanya seceplok nasi, dengan toping aneka sayur, telur, sedikit daging, dan tidak lupa sedikit minyak wijen. Kalau jaman pelajaran SD dulu ini sudah 4 sehat, cuma kurang susu aja


5. Korean Culture (Budaya Korea)
Aku anaknya demen banget yang namanya Tradisi dan Kebudayaan. Kalau jalan-jalan ke Jogjakarta aku lebih memilih mengunjungi Keraton atau candi Borobudur. Kalau jalan-jalan ke Bangkok aku lebih senang mengunjungi candi dan kuil di sana daripada shopping di Pratunam ataupun Chatuchak.

Nah Korea bener-bener bikin aku jatuh cinta dengan kebudayaan yang terus mereka lestarikan.
Istana-istana yang Indah tetap dirawat, total ada 3 istana yang aku kunjungi di Seoul . Jujur... kadang agak miris melihat candi-candi di Indonesia yang tidak terawat, bahkan beberapa bagian arca bisa hilang karena perbuatan orang-orang tidak bertanggung jawab.

Aku juga melihat betapa penduduk Korea sangat mencintai kebudayaan mereka. Di hari-hari nasional atau acara-acara penting keluarga, mereka masih memilih menggunakan pakaian khas Korea (HanBok) daripada pakaian modern

Yuk sebagai warga negara yang baik, kita juga harus melestarikan budaya Indonesia. Pakai Batik ya kalau ke acara-acara penting, jangan sampai budaya kita diambil oleh negara lain


Nah.... banyak banget kan hal bisa kita sukai dari Korea. Bukan melulu hanya Artis dan Aktornya yang cantik dan ganteng.
Sumber: Pengalaman Pribadi. Maklum anaknya gak demen Copas
Pembaca yang baik jangan Kasih tapi bagi yaaaaaa

Terima Kasihhhh udah mampir di Thread ini