tirraaAvatar border
TS
tirraa
Ada Konten Porno di WhatsApp, Kenapa Mesti Kalang Kabut?



Selamat datang di thread tirraa



Hari ini media sosial dan pemberitaan di bebagai media sedang ramai - ramainya memberitakan mengenai aplikasi chatting WhatsApp yang mengadung konten pornografi. Mereka seolah saling berlomba memberitakannya. Entah dari mana awalnya berita ini tersebar, hingga akhirnya Menteri Komunikasi dan Informatika pun ikut - ikutan terbawa arus sampai harus membuat pernyataan dan menyurati Facebook (dalam hal ini sebagai perusahaan induk WhatsApp) untuk segera memblokir konten gifbernuansa cabul yang ada di aplikasi tersebut.

Kalau menurut berita yang beredar, konten porno tersebut baru akan muncul jika kita memilih menu emoticon kemudian menggesernya ke pilihan gif dan harus mengetik kata yang berbau porno agar tampilan gif porno yang di maksud dapat muncul. Kalau memang demikian, lalu apa bedanya dengan mesin pencarian, katakan seperti google? Di google informasi, gambar, berita, video dan hal apapun yang berbau porno bisa dengan mudah kita dapat.

Tergantung kata apa yang kita ketik di "pencariannya". Lalu apa bedanya dengan yang terjadi si aplikasi WhatsApp ini? Seberapa banyak orang sih yang menggunakan menu gif di WhatsApp? Jika berita ini tidak tersebar, apakah mungkin kita akan sadar bahwa WhatsApp mengandung konten porno? Apakah tidak berlebihan jika sampai menyurati Facebook? Apalagi belakangan di ketahui bahwa menu gif di aplikasi ini bukan resmi di keluarkan oleh WhatsApp melainkan oleh penyedia pihak ketiga.



Jika memang alasannya aplikasi WhatsApp ini di gunakan oleh anak - anak sehingga khawatir konten cabul ini akan di akses oleh mereka yang belum cukup umur. Lalu mengapa mereka juga bebas mengakses twitter, facebook, instagram, youtube yang nyata - nyata tidak ada filter yang benar - benar bisa menyaring konten yang tidak pantas mereka tonton?
Kenapa pemerintah tidak juga menyurati mereka agar konten yang masuk ke Indonesia benar - benar bebas dari pornografi dan pornoaksi?



Bukankah dengan semakin massifnya pemberitaan, bahkan ada tutorial cara membuka konten cabul di WhatsApp ini justru membuat mereka, termasuk kita yang dewasa semakin penasan dan akhirnya mencoba mempraktekkan tutorialnya?

Entahlah, semoga segera ada jalan keluar yang terbaik. Jangan sampai ancaman pemerintah untuk memblokir aplikasi perpesanan instant yang hingga saat ini menjadi yang paling banyak di gunakan di Indonesia ini tidak terjadi. Karena jika sampai di blokir, maka tidak hanya segelintir orang yang akan di rugikan, tapi ribuan orang yang akan terkena imbasnya. Karena aplikasi ini cukup populer dan di gunakan oleh kebanyakan kalangan pekerja untuk berkomunikasi.



Dengan thread ini, saya tidak bermaksud menganggap benar dan acuh tak acuh akan adanya konten porno yang ada di aplikasi WhatsApp. Tapi hanya ingin memberikan komparasi dan analogi bahwa konten pornografi banyak di sekitar kita, tidak hanya di aplikasi ini. Smartphone atau gadget itu bagai pisau bermata dua. Bermanfaat jika di gunakan chef. Tapi bisa membahayakan jika di pakai tukang todong. Begitupun smartphone, bisa di pakai untuk memudahkan hidup dan sarana menambah pengetahuan, pun begitu bisa untuk tujuan kejahatan dan tindakan asusila.

Kalau GanSis suka dengan tulisan saya, jangan lupa rate5, share dan cendolnya ya Gan..

Tiraa, 6 November 2017


0
35.4K
237
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan