JawaPos.com - Setya Novanto akhirnya bersaksi di sidang lanjutan perkara e-KTP di Pengadilan Tipikor Jakarta, dia bersaksi untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong yang disebut terlibat dalam proyek yang bernilai Rp 5,9 triliun itu.

Salah satu anggota majelis hakim, Anwar menanyakan pengakuan Novanto yang sempat menyebut dirinya difitnah melakukan korupsi e-KTP.

“Tadi kan saudara katakan hal yang dituduhkan ke anda seolah fitnah, kenapa anda enggak lakukan upaya hukum kepada orang yang lakukan fitnah?” tanya Anwar.

Novanto lantas menjawab bila dia selalu melakukan upaya untuk bisa melawan tukang fitnah itu. “Karena ini bentuk pencemaran nama baik, saya percaya ada kepentingan politik di balik ini yang berusaha membawa nama saya dan mengatakan saya terlibat,” tutur Novanto.

Anwar pun kembali menanyakan, apakah Novanto pernah berpesan kepada Diah Anggraeini selaku Mantan Sekjen Kemendagri agar mengaku tak kenal terhadapnya, Novanto juga membantah hal tersebut. “Itu tidak benar yang mulia,” kata Novanto lagi.

Salah satu hakim anggota lainnya, Sigit kemudian menanyakan soal pertemuan Setnov dengan Ganjar Pranowo. Di mana pertemuan itu dilakukan di Pulau Bali di kisaran waktu 2010 hingga 2011.

“Kalau bertemu Pak Ganjar di Bali betul yang mulia, tapi tak ada hal yang spesial apalagi terkait e-KTP, itu bertemu biasa saja yang mulia,” tutur dia.

Hakim menanyakan soal dugaan Novanto memesani ke Ganjar agar jangan galak-galak dengan proyek e-KTP. Novanto lagi-lagi membantah hal itu.

“Enggak pernah yang mulia, ngarang itu,” kata Novanto.

https://www.jawapos.com/read/2017/11/03/166369/setnov-ngaku-difitnah-soal-e-ktp-hakim-malah-bilang-begini

Itu semua fitnah Yang Mulia

Yang Mulia Benteng Takeshi