Untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku tanggal 27 Juni 2018 nanti, Partai Golkar resmi mengusung Said Assagaff dan Anderias Rentanubun, melalui rekomendasi yang ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Golkar, Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham, bernomor 480/GOLKAR/X/2017 tertanggal 18 Oktober 2017.

Rekomendasi yang ditujukan kepada Ketua DPD Partai Golkar Maluku itu menginstruksikan agar menindaklanjuti keputusan tersebut dengan ketentuan organisasi maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Rekomendasi ini didasarkan pada petunjuk pelaksanaan DPP Partai Golkar No: Juklak-6/DPP/Golkar/VI/2016 tertanggal 17 Juni 2016 tentang penetapan pasangan calon Gubernur, Bupati dan Walikota Partai Golkar.

Dilengkapi surat DPP Partai Golkar No:474/GOLKAR/IX/2017 tertanggal 20 September 2017 tentang pasangan calon kepala daerah Provinsi Maluku serta laporan DPD Partai Golkar Provinsi Maluku yang disampaikan dalam rapat tim Pilkada di Kantor DPP Partai Golkar pada 2 Oktober 2017.

Selain itu, hasil rapat Tim Pilkada Pusat di kantor DPP Partai Golkar yang dihadiri unsur pimpinan DPD Partai Golkar Maluku di Jakarta pada 2 Oktober 2017.

Isi rekomendasi dimaksud antara lain mendaftarkan pasangan balon ke KPU Maluku sesuai jadwal yang ditetapkan.

Dimana, keputusan ini bersifat final dan mengikat bagi seluruh jajaran fungsionaris/kader dan anggota partai Golkar, serta segala tindakan yang bertentangan dengan hasil keputusan ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan organisasi yang berlaku.

Saat dikonfirmasi wartawan, di Ambon, Senin (30/10), hal ini dibenarkan Said Assagaff.

”Saya dan Anderias menerima rekomendasi yang diserahkan Ketua Bidang Pemenangan Wilayah Timur, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, Azis Samual, di Jakarta pada 27 Oktober 2017,” ujarnya.

Sejak dilantik sebagai Gubernur Maluku 4 Oktober 2014 silamn, akunya, dirinya sangat optimistis akan direkomendasikan DPP Partai Golkar dan tidak terpangaruhi dengan berbagai isu menyesatkan.

Begitu pula dengan Anderias yang saat ini masih menjadi Bupati Maluku Tenggara.

”Masa kan saya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Maluku yang berdasarkan survei memiliki tingkat elektabilitas, kapasitas dan popularitas tertinggi kok ragu dengan rekomendasi dari DPP,” tegasnya.

Tidak dipungkirinya, koalisi menjadi opsi utama dalam pengusungan bakal calon (balon) kepala daerah (kada), mengingat Golkar Maluku hanya mengantongi 6 kursi DPRD Maluku sesuai hasil Pileg tahun 2014.

Diakuinya, bukan hanya rekomendasi Golkar yang dikantongi pihaknya, namun beberapa parpol lainnya juga akan dimiliki.

”Kami juga siap menerima rekomendasi dari DPP PKS maupun sejumlah partai politii (Parpol) lainnya dalam waktu dekat,” pungkasnya.

Hingga saat ini baru 3 balon yang mengantongi dukungan parpol yakni Assagaff-Rentanubun (Golkar), Barnabas Orno-Habiba Pellu (PKB) dan Murad Ismail (Nasdem, Partai Hanura, PKPI dan PAN).