Tanpa Sajian, Hangatnya Pertemuan Anies-Sandi dengan Jokowi
TS
r.darmaputra
Tanpa Sajian, Hangatnya Pertemuan Anies-Sandi dengan Jokowi
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno, di Ruang Kerja Presiden, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/10/2017).
Anies-Sandi diterima sekitar pukul 11. 05 WIB setelah sekitar lima menit berada di ruang tunggu.
Momen itu bukan hanya mempertemukan Anies-Sandi dengan Presiden. Turut hadir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam pertemuan itu.
Hal menarik, meja yang berada di tengah-tengah mereka sepi sajian. Tidak tampak teh hangat atau camilan, seperti biasanya Presiden menyambut tamu.
Kompas.com sempat bertanya perihal tiadanya sajian di pertemuan itu ke salah satu pegawai Istana Kepresidenan.
"Belum disajikan. Sebentar lagi mungkin," kata dia.
(Baca juga: Anies-Sandi Bawa Masalah Reklamasi Saat Bertemu Jokowi)
Meski tanpa sajian, pertemuan tersebut tetap berlangsung hangat. Ketika para pewarta diperbolehkan masuk dan merekam momen itu, pertemuan tampak dipenuhi tawa.
Namun, sayangnya tak terdengar jelas apa topik pembicaraan tersebut. Hingga pukul 11.43 WIB, pertemuan masih berlangsung secara tertutup.
Kehangatan pertemuan Jokowi dengan Anies-Sandi bisa dilihat dalam video di bawah ini:
Spoiler for Berbincang di Beranda Istana, Jokowi Sajikan Makanan Ringan dan Teh untuk SBY:
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Keduanya berbincang santai di beranda Istana Merdeka, sambil memandangi hamparan halaman Istana Kepresidenan tengah yang asri. Momen ini biasa disebut Verranda Talk. Hanya tamu-tamu yang dianggap spesial yang biasanya diajak Jokowi mengobrol di beranda.
Tak terdengar apa yang diperbincangkan. Sesekali di tengah pembicaraan, keduanya tertawaan akrab.
Di tengah obrolan keduanya, seorang petugas istana menyajikan makanan ringan dan teh untuk SBY.
(Baca: SBY Mendadak Temui Jokowi di Istana, Apa yang Dibahas?)
Pertemuan ini berlangsung mendadak dan tak ada di jadwal resmi Jokowi. Tiba-tiba saja awak media yang ada di ruangan pers diminta bersiaga di dekat Istana Merdeka.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 14.08, Jokowi dan SBY keluar dari Istana Merdeka dan duduk di beranda. Sekitar 10 menit keduanya bercakap di sana.
Selanjutnya, Jokowi dan SBY masuk kembali ke Istana Merdeka untuk melakukan pertemuan tertutup. Pertemuan kedua tokoh ini berlangsung sekitar 1 jam. Tak ada jumpa pers yang dilakukan setelah keduanya bertemu.
Spoiler for Presiden Jokowi Menjamu Gubernur Aceh di Istana:
Berbeda dengan pasangan gubernur-wakil gubernur provinsi lain yang dilantik di Istana Merdeka, pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Aceh hasil pilkada serentak 2017 dilantik di gedung DPRA, Banda Aceh, Rabu (5/7) lalu. Hal ini mengacu ketentuan dalam UU Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Pada pasal 69 huruf c disebutkan, “Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Gubernur/Wakil Gubernur dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia di hadapan Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam rapat paripurna DPRA.”
Presiden Joko Widodo juga menyempatkan diri singgah di Banda Aceh untuk memberi ucapan selamat usai pelantikan. Saat itu berbarengan dengan perjalanannya dalam rangka kunjungan luar negeri ke Turki. Usai dilantik, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan wakilnya Nova Iriansyah diundang ke Istana Merdeka.
“Sebagaimana kita ketahui hasil pilkada serentak, gubernur terpilih dilantik di Istana Negara. Tapi Aceh tidak bisa ikut karena ada Undang-Undang Khusus yang mengharuskan Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh dilantik dalam sidang paripurna DPRA dan yang melantik Mendagri atas nama Presiden,” jelas Irwandi saat menghadiri undangan tersebut, Selasa (11/7) siang.
Menurut Irwandi dirinya diminta untuk mengenakan pakaian resmi pelantikan saat menghadiri undangan dari Istana.
“Kami disuruh pakai baju ini, ya mungkin semacam pengukuhan oleh Presiden,” kata Irwandi.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Wali nanggroe Malik Mahmud, Ketua DPRA Muharrudin, para Wakil Ketua DPRA Dalimi, Sulaiman Abda dan Teuku Irwan Djohan, Sekda Aceh Dermawan dan beberapa orang pimpinan SKPA.
Percepat pembangunan infrastruktur
Usai dijamu makan siang oleh Presiden Joko Widodo, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh mengikuti rapat terbatas membahas evaluasi proyek strategis dan program prioritas di Provinsi Aceh. Dalam rapat tersebut Presiden menyoroti pertumbuhan ekonomi yang rendah di Provinsi Aceh. Karena itu Presiden menyebut, Gubernur dan Wakil Gubernur memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk memajukan Aceh.
“Berdasarkan data yang saya miliki, pertumbuhan ekonomi di Aceh pada kuartal I 2017 tercatat 2,87 persen. Masih di bawah pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal I 2017 tumbuh 5,01 persen,” ujar Presiden Jokowi.
“Oleh sebab itu, Gubernur dan Wagub serta seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Aceh memiliki pekerjaan rumah yang besar, kerja keras, dan mengelola serta memanfaatkan potensi keunggulan Aceh agar dapat mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi sekaligus memberikan kesejahteraan bagi rakyat Aceh,” lanjut Presiden Jokowi.
Dengan modal kekayaan alam dan potensi yang dimiliki Aceh, Presiden yakin Pemerintah Aceh bisa mewujudkan pemerataan pembangunan sekaligus menekan pengangguran di provinsi itu yang mencapai 7,93 persen.
Presiden Jokowi menginginkan agar Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang baru saja dilantik, fokus mengembangkan sektor unggulan, misalnya industri pertanian hingga hilirisasi industri.
Presiden juga mengingatkan agar pembangunan yang dilaksanakan tetap menjunjung tinggi nilai budaya, kearifan lokal, serta mendorong partisipasi warga Aceh.
“Untuk menopang sektor unggulan, pemerintah pusat akan mempercepat proyek infrastruktur di Aceh mulai dari pembangunan beberapa bendungan, pembangkit tenaga listrik, sampai percepatan pembangunan infrastruktur untuk Kawasan ekonomi khusus di Lhoksumawe,” ujar Presiden Jokowi.
Mengintip Presiden Joko Widodo Menjamu Tamu di Istana
Liputan6Liputan6
09 Mar 2017, 07:48 WIB
0
17
Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo ternyata kurator kuliner di Istana. Ia selalu ingin menjamu siapapun tamunya, mulai dari tukang ojek hingga kepala negara dengan baik. Presiden Jokowi selalu meminta kepada pengelola istana untuk menyajikan kuliner Indonesia dengan presentasi internasional. Tak hanya makanan, di setiap perjamuan, pihak istana juga diminta menyuguhkan dekorasi khas Indonesia.