Siapa sih yang gak tau sinetron keren ini? tentu udah pada tau semua. Salah satu sinetron yang diproduksi Sinemart dengan pemerannya yang banyak dimainkan oleh remaja-remaja imut dan caem.

Ya, Sinetron yang sangat ngetren di kalangan anak muda ini, sebelumnya pernah berhenti tayang. Ketika itu, GGS tayang di RCTI. Namun, sejak kepindahan Sinemart dari RCTI ke SCTV, sinetron ini tayang kembali, menghibur masyarakat Indonesia.

Namun, ada kabar mengejutkan yang baru-baru ini sempat menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia. Di saat sinetron GGS baru hangat-hangatnya menghibur masyarakat Indonesia, Sinemart, perusahaan yang memproduksi sinetron tersebut, sedang mengalami masalah yang cukup serius.

Ya, Pengadilan Negeri Jakarta Barat menghukum Leo Susanto dan Sinemart karena telah melakukan Wanprestasi. Apa saja hukuman yang harus dipatuhi oleh SInemart? SIlahkan baca berita selengkapnya, di sini



Penderitaan belum selesai. Setelah Sinemart dihukum oleh PN Jakbar yang hukuman salah satunya adalah dituntut untuk membayar uang ganti rugi Rp 2,6 trilliun, kini, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), sebagai induk usaha atau media yang saat ini menayangkan sinetron-sinetron produksi Sinemart termasuk sinetron GGS, juga mengalami masalah.

Perseteruan Sinemart dengan RCTI tentu sangat berdampak terhadap investor pasar modal. Para investor akhirnya lebih percaya kepada RCTI karena telah dinyatakan menang oleh pengadilan. Saham SCMA akhirnya anjlok. Seperti apa perkembangan saham SCMA setelah Sinemart kalah melawan RCTI? Silahkan baca berita selengkapnya di sini



Semoga sinetron "Ganteng-ganteng serigala" tetap ganteng. Meski SAHAM perusahaannya anjlok dan Production Housenya didenda 2, 6 Triliun.

SUMUR: 1, 2