Apa yang kalian lakukan jika :
1. Menikah dengan pria yang belum bekerja, lebih tepatnya susah mendapat pekerjaan dan sudah bertahun² tidak mendapat pekerjaan tetap. Dan kalian memahaminya dan tidak akan menuntutnya untuk bekerja, karena itu sama saja seperti tidak menerima apa adanya dan itu bukan kalian.
2. Pria ini selalu menginginkan yang terbaik untuk mu dan juga dirinya tentunya, membuat nyaman untuk lingkungan yang ditinggali seperti harus ada paket data, pulsa hp, air minum dingin, AC, kebersihan disana sini, bahan makanan yang selalu ada, baju bersih yang wangi, tiap bulan tidak pernah absen beli barang online. Tapi tak ada yang dia upayakan untuk merealisasikannya. Namanya juga istri, ya harus bisa memenuhi kebutuhan suami, apapun.
3. Seringnya sang istri stres, menjadi malas, dan kadang masa bodoh dengan apa yang terjadi. Kebodohan sang istri ini lah yang kemudian memicu pertengkaran². Kebayangkan..pergi pagi pulang sore, siapin kebutuhannya, tidur jam 9 ditanyain "kok jam segini sudah tidur, capek tah?" kira² ini pertanyaan apa ya? Ada yang bisa jawab? Alhasil tidur jam 12 malam.
4. Setelah hari² kerja yang begitu membosankan..datanglah weekend..bangun pagi kadang mbangkong itupun cuma sampai jam 8 maksimal. Mandi, cuci² baju, siapin masakan, cuci piring, nyapu dan ngepel, makan bareng, nonton tv bareng..indah ya..giliran siang sang istri mabok dong alias boci. Minggu pertama, minggu kedua, minggu ke tiga..keluar kata².."kamu sekarang jadi sering tidur ya kalau libur" ditambah lagi "mulai males nyapu sama ngepel ya kotor gini". Jleb jleb jleb..gimana gk kotor??? Rontokan makanan dipelihara..cuma di hus hus cantik doank..gak di kumpulin di tisuin trus dibuang atau bantuin nyapu atau ngepel kek?! Trus..trus..ada lagi "Kamu tuh jadi sering tidur ya sekarang?" Tidur muluk?! Helooow situ mbangkong atau nyantai², kita nya banting tulang..munurut loh???
Istighfar..istri..istri..istri..itu lah suami mu. Disyukuri karo ngelus dodooo..