Setengah tahun teror Novel Baswedan masih gelap

Beranda
Komunitas
News
Beritagar.id
Setengah tahun teror Novel Baswedan masih gelap

MOD

BeritagarID

10-10-2017 23:22

Setengah tahun teror Novel Baswedan masih gelap

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan memberi keterangan pers mengenai perkembangan kasus-kasus KPK terkini di gedung KPK, Jakarta, Senin (10/9).
Kasus penyiraman air keras ke muka penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tepat memasuki 6 bulan pada Rabu (11/10/2017) ini. Setengah tahun berlalu, tetapi kasus ini belum menemukan titik terang pelakunya.

Pimpinan KPK pun menagih janji kepolisian. KPK akan mendatangi Mabes Polri untuk menanyakan kembali perkembangan pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

KPK, kata Basaria, akan mendukung penuh dengan memberikan bantuan hukum terkait kasus hukum yang menjerat Novel Baswedan.

"Ya nanti kami lihat kembali, mungkin kami akan datang ke sana lagi untuk menanyakan kembali lagi bagaimana perkembangannya," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan melalui Antaranews.

Novel diserang dengan air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 usai melaksanakan salat Subuh di masjid dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibatnya, kedua mata Novel mengalami kerusakan.

Novel saat ini masih menjalani perawatan di Singapura. Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Novel sudah mulai bisa membaca menggunakan mata kanannya meski dengan bantuan alat.

Adapun mata kiri Novel, kata Dahnil, masih dalam proses penyembuhan. Operasi tahap kedua akan dilaksanakan pada 21 Oktober 2017. Novel kemungkinan akan kembali ke Jakarta pada November nanti.

"Novel beberapa kali mau balik ke Indonesia tapi sebagian besar (keluarga dan-rekan) melarang. Dia ingin cepat-cepat beraktivitas," kata Dahnil.

Kondisi Novel sudah berangsur membaik, tetapi penyelidikan kasusnya belum ada kemajuan berarti. Pengusutan kasus Novel ini terus mendapat sorotan publik karena polisi dinilai lamban. Publik mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta independen yang melibatkan unsur sipil untuk mengungkap kasus ini.

Polisi sudah beberapa kali memeriksa sejumlah orang, namun selalu dilepaskan kembali dengan alasan alibi yang tak sesuai. Polisi pernah memeriksa terduga berinisial AL, berdasarkan sketsa wajah dan keterangan tetangga Novel. Kelanjutan status AL masih sumir hingga saat ini.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian pernah mengatakan, selama ini kepolisian serius dalam menangani kasus penyiraman air keras ke Novel ini. Ketika itu, Tito menggelar konferensi pers di gedung KPK pada 20 Juni 2017. "Bagi kami ini jadi utang bagi kepolisian," kata Tito.

Kasus Novel terus bergulir dan mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo. Pada 31 Juli 2017 lalu, Presiden memanggil Jenderal Tito ke istana menanyakan penyelesaian kasus Novel. Presiden, kata Tito, memerintahkan agar menuntaskannya sesegera mungkin.

Di istana, Tito menunjukkan sketsa terbaru terduga pelaku penyerang Novel. Orang ini berada di dekat masjid 5 menit sebelum kejadian dan gerak-geriknya mencurigakan.

Polisi menduga orang itu adalah si pengendara sepeda motor. Ciri-cirinya, tinggi badan 167-170 centimeter, kulit agak hitam, rambut keriting dan cukup ramping.

Sketsa yang diperlihatkan Tito tiga bulan lalu ternyata belum mengungkap pelaku penyiraman Novel hingga sekarang.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Rikwanto menampik kekhawatiran banyak pihak yang merasa kasus Novel jalan di tempat dan masih gelap gulita.

"Enggak gelap, cuma tunggu informasi. Kita usut semua informasi, siapa yang mengetahui," ujar Rikwanto. Ia pun mengatakan ikut mendoakan Novanto agar bisa cepat pulih dan kembali beraktivitas di lembaga anti-rasuah.