Jakarta, CNN Indonesia -- Aktris sekaligus sutradara, Jajang C. Noer menyebut mendiang suaminya Arifin C. Noer tidak mendapat intervensi atau tekanan politik apa pun dari pemerintah Orde Baru saat mengerjakan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.

Jajang menceritakan, Arifin mengerjakan mulai dari penulisan skenario hingga pengambilan gambar tanpa campur tangan dari rezim yang saat itu berkuasa.

"Tidak ada (intervensi). Mas Arifin selalu membuat sesuatu yang dia yakini dan dia adalah orang yang tidak bisa diatur-atur. Jadi tidak ada intervensi sama sekali," kata Jajang usai diskusi bertajuk 'Tentang Film Itu...' di Jakarta, Sabtu (23/9).


Jajang menjelaskan, Arifin sempat memberi naskah film kepada Presiden Soeharto, tapi tidak ada perintah dari Presiden RI ke-2 itu untuk memperbaikinya.

Aktris kawakan Indonesia ini juga menyebut kehadiran sejumlah tentara dalam tahap proses produksi bukan sebagai intervensi.

"Kalau pun ada tentara di sekitar ya itu untuk mengamankan kami karena ini kan proyek negara," kata Jajang.

Jajang juga tidak memusingkan pendapat miring terkait film yang selesai diproduksi pada 1984 itu. Dia mengatakan, Arifin selalu membuat film secara optimal, meski mengalami keterbatasan sumber data dan saksi yang mau bicara soal Partai Komunis Indonesia secara terbuka.

"Kalau disebut itu propaganda Soeharto ya kan itu memang dia ada di situ, dan bahkan dia yang danai film itu juga kan," ucap Jajang.

Film yang diproduksi selama dua tahun dan mendapat Piala Citra itu juga wajib diputar setiap tanggal 30 September atas perintah rezim saat itu. Namun, Jajang dan Arifin tidak pernah menduga hal tersebut bakal terjadi.

"Yang dia (Arifin) tidak sangka adalah akan ada pemutaran setiap 30 September dan menjadi film wajib untuk anak sekolah," kata Jajang.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20170923171431-20-243563/jajang-c-noer-film-g30s-pki-dibuat-tanpa-intervensi-politik/


Dengerin noh tak..yg ngomong bininya sang sutradara sendiri,