MEDAN |- Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan mengungkapkan syarat mutlak yang mesti dipenuhi para pendaftar Bakal Calon Kepala Daerah pada Pemilihan Serentak 2018 di Sumut mendatang.

Harus memiliki syarat yaitu ‘TAS’. Yakni Elektabilitas, Popularitas dan Isi Tas.

Ucapan Anggota Komisi III DPR RI ini sontak menyulut tawa sejumlah peserta Rapat Kerja Daerah Diperluas DPD PDI Perjuangan Sumut di Hotel Danau Toba Jalan Imam Bonjol, Medan, Sabtu (9/9/2017).

Trimedya menyebut setiap orang yang berniat bertarung melalui PDI Perjuangan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Sumut 2018 mendatang wajib memiliki kekuatan finansial yang mumpuni.

“Perhatikan tiga hal, elektabilitas, popularitas, dan isi tas. Itu yang harus jelas,” katanya.

Dengan menggenakan uniform kebesaran kader PDI Perjuangan, Trimedya lebih lanjut mengatakan bahwa kekuatan finansial sangat dibutuhkan,apa lagi untuk pertarungan akbar mempetebutkan kursi nomor satu Sumatera Utara,sebab finansial salah satu alat meraih kesuksesan pada perhelatan mendatang.

Di samping itu, ia juga mengingatkan sosok yang berkeinginan maju sebagai Cagubsu, harus mempertimbangkan faktor finansial secara matang agar tidak ‘ngomong sama pohon’ di kemudian hari.

“Kalau tanggung tanggung finansial yang dimiliki lebih baik tidak usah mencalonkan. Daripada nanti ngomong sama pohon, kembalikan uangku kembalikan uangku,” ujarnya.membuat gerr peserta rapat.

Selain mewajibkan para pendaftar calon gubernur melalui PDIP harus memiliki Bana Kampanye untuk 33 Kabupaten Kota, Trimedya juga mengingatkan kader agar tidak menerapkan praktik money politic dalam pesta demokrasi yang akan digelar nanti.

Selain faktor finansial, Trimedya juga mengingatkan partai agar mencermati rekam jejak pendaftar, khususnya riwayat hukum.”Harus punya rekam jejak yang jelas agar nantinya tidak menjadi beban partai,intinya setiap calon yang mendaftar harus Full Kontak dalam pertarungan nanti, ” kata dia.

Trimedya menambahkan,selain Finansial partainya juga mempertimbangkan penuh hasil survey yang dilakukan untuk masing masing calon pendaftar,untuk ikut serta sebagai bakal calon gubernur sumut.

“Akan dilihat apakah kemungkinan menangnya lebih besar atau hanya sebagai penggembira semata.Kalau hasil survey-nya jelek, tidak mungkin dicalonkan,karena tidak akan mungkin PDIP mengusung calon yang bakal kalah, ” ujarnya mengakhiri.(*)

Jongos Ormas Sumut periode 2018

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ingat sodara sodari, siapapun kepala daerah nya, mau dia tidur di mesjid, mau dia tidur di gereja, mau dia tidur di vihara, mau dia tidur di pesugihan, mau dia tidur di perut psk, selama daerah itu dalam wilayah propinsi yang bernama SUMATERA UTARA, maka tetap saja jadi JONGOS ORMAS PREMAN SUMUT

[URL="https://S E N S O Rb9YxBUbmgw"]Petisi Laaapaaaarr[/URL]