Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
MENIKMATI SUASANA ROMAWI KUNO DI EPHESUS, SELCUK, TURKI
Izmir, provinsi di bagian Barat daratan Turki ini memiliki sejarah dengan kebesaran Yunani dan Romawi. Provinsi yang saat ini berpenduduk sekitar 4 juta jiwa ini beribukota di kota bernama sama yaitu Kota Izmir atau dulu bernama Smyrna dalam bahasa Yunani. Untuk menuju Izmir, kita bisa menggunakan pesawat dari beberapa kota di Turki seperti Istanbul. Perjalanan udara Istanbul ke Kota Izmir ini memakan waktu hanya sekitar 1 jam. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan bus yang sangat nyaman dengan lama perjalanan sekitar 9 jam.

Kota utama untuk wisata di Provinsi Izmir yaitu di Kota Selcuk. Untuk menuju Selcuk, jika kamu naik pesawat maskapai Atlasjet, maka kamu tak perlu repot karena maskapai ini menyediakan bus gratis untuk menuju Selcuk. Kamu cukup menunjukkan boardingpass saja ketika naik bus ini. Jika tidak, maka kamu bisa naik kereta dari Stasiun Basmane, Kota Izmir. Tarif tiket kereta tujuan Selcuk hanya sebesar 10 Lira dan perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam. Atau juga bisa naik Bus dari Izmir menuju Kusadasi. Kedua pilihan ini sama nyamannya karena fasilitas transportasi Turki terkenal sangat modern.

Kota Selcuk ini memiliki peninggalan penting ketika Yunani lalu Romawi yaitu di Kota Kuno Ephesus. Menyambangi reruntuhan situs peninggalan disana membuat kita seolah masuk ke lorong waktu. Namun selain tentang peninggalan sejarah Yuanani- Romawi, Ephesus juga memiliki ikatan sejarah dengan agama Kristen dan Islam. Lantas seperti apakah Ephesus ini?


Ephesus, Kota Kuno Yunani dan Romawi
Ini adalah tujuan paling utama di Selcuk. Ephesus atay Efes dalam bahasa Turki awalnya merupakan kota kuno Yunani namun beralih dan mengalami kejayaan ketika berada di tangan bangsa Romawi. Sudah ada sejak tahun 117 M, saat ini Ephesus meninggalkan reruntuhan bangunan Romawi tersebut. Hal ini juga karena dalam sejarahnya, kota ini sempat hilang akibat gempa bumi tahun 614 M, namun kemudian dibangun kembali dan hingga kini menjadi destinasi wajib bagi wisatawan ketika di Turki.


Via archaeological.org

Ephesus sendiri berada di Efes Yolu, Distrik Selcuk. Karena disebut kota, maka Ephesus tentu memiliki banyak bagian, alias tidak hanya satu atau dua objek saja. Di kawasan kota kuno ini ada reruntuhan perpustakaan kota (Celcus Library), kuil Artemis, Kuil Domitian, teater utama (Grand Theater), bekas pasar (Agora), Makam Adik dari Cleopatra (Arsione), Vila tempat tinggal kaum elit Romawi (Terraces Houses), Jalan Curetes, Pemandian (Varius Bath), air mancur penghormatan nymph atau peri air (Nymphaeum), Gerbang Herkules, Aula Pertunjukan (Odeion), Goa Ashabul Kahfi, Rumah Bunda Maria, dan peninggalan sejarah besar lainnya.


Jam Buka dan Tiket Masuk
Perlu diketahui juga bahwa kawasan wisata Ephesus dibuka setiap hari dari jam 08:30 sampai 19:00 dengan tiket masuk sebesar 30 Lira saja. Untuk menuju gerbang masuknya, kalian bisa naik taksi untuk menuju gerbang atas atau naik Dolmus alias mininbus dari Otogar untuk menuju Gerbang bawah dengan tarif sekitar 5 Lira.


Fasilitas Audio Guide
Nah, bagi kamu yang ingin mengetahui banyak soal Ephesus, ada baiknya kamu menyewa sebuah Audio Guide yang tersedia di counter khusus di sebelah kanan pintu gerbang. Audio Guide ini akan menjadi pemandu pengunjung untuk mengetahui berbagai informasi seputar Ephesus dan setiap bagiannya. Tersedia beberapa pilihan bahasa di audio guide ini terutama Inggris, Turki, dan beberapa bahasa negara-negara Eropa. Untuk bisa menyewanya, kalian harus membayar 15 Lira dan meninggalkan paspor sebagai jaminan.


1. Library of Celcus

Library of Celcus via wikimedia.org

Library of Celcus bisa dikatakan menjadi ikon dari Ephesus. Wajib hukumnya pengunjung yang datang untuk mengabadikan diri di sisa dinding dan pilar bagian depan perpustakaan. Dulunya Library of Celcus menjadi yang terbesar ketiga dimasanya dimana pembangunan oleh Gauis Julius Aquila di tahun 135 M ditujukan kepada sang ayah yang juga senator Romawi yaitu Tiberius Julius Celsus Poelmaeanus.

Meskipun kini Library of Celcus ini hanya berupa puing bagian depan dan ruang kosong tak beratap dibagian dalam, tetapi dari sisa bangunannya saja pengunjung bisa membayangkan kemegahan perpustaakaan yang dulu menyimpan 12.000 koleksi gulungan kertas atau perkamen ini. Di dinding bagian depan perpustakaan ini bisa dilihat patung 4 wanita yang melambangkan kebijaksanaan, keunggulan, pemahaman, dan pengertian. Namun kabarnya patung ini hanya duplikatnya saja karena yang asli sudah disimpan di Museum Ephesus di Vienna.


2. Grand Theatre

Grand Theatre Ephesus via pinterest.com

Berikutnya yang juga menjadi bagian paling populer ialah Grand Theatre. Area teater terbuka super besar ini bisa menampung sekitar 25 ribu penonton. Dulunya, ini merupakan tempat pertarungan para gladiator dan juga tempat pertunjukan drama. Tak hanya itu, Grand Theatre juga tercatat dalam Injil Perjanjian Baru dimana disini menjadi tempat berkotbah Rasul Paulus selama tinggal 3 tahun di Ephesus.

Menapaki theatre galidiator ini, kita akan merasakan betapa megahnya Ephesus saat itu. Apalagi lokasinya yang dikelilingi oleh perbukitan menjadikan theater ini tidak hanya soal batuan bangku melingkar tetapi juga berpadu dengan alam yang memukau mata.


3. Agora

Agora via holylandphotos.wordpress.com

Setelah dari Grand Theatre, kalian akan berjalan di jalan marmer tepat di sebelah lahan luas dengan puing-puing tiang dan hamparan sisa bangunan lainnya. Area itu adalah bekas pasar alias Agora. Dulunya, Agora ini merupakan pasar yang memiliki atap dibagian atasnya, tetapi kini yang bisa dilihat hanya tiang-tiangnya saja.

Hamparan puing ini juga tak kalah eksotisnya untuk dijadikan lokasi berfoto. Apalagi ciri khas tanah gersang saat musim panas menjadi pelengkap kesan kuno Romawi bagi latar dari Agora ini. Sebenarnya selain Agora di sisi ini, ada juga pasar lainnya yang disebut Civic Agora. Kondisinya juga hampir sama dengan agora yang satu ini.

Diujung jalan marmer dari Agora ini, pengunjung akan langsung sampai ke Library of Celcus. Didekatnya pula ada sebuah batu seperti prasasti yang kabarnya merupakan makam dari Arsinoe IV, saudara tiri dari Cleopatra VII. Monumen berbentuk persegi delapan ini diusulkan menjadi makam Arsinoe setelah dilakukan penelitian di sana sekitar tahun 1990.


4. Terrace House

Terrace House via ephesusbreeze.com

Terraces House adalah villa atau rumah tinggal mewah kaum elit Romawi jaman itu. Seperti namanya, bangunan ini terdiri atas tingkatan atau berteras. Setidaknya ada tiga tingkatan rumah ini dimana lantai pertama terdiri atas ruang tamu dan ruang makan. Lantai kedua merupakan kamar tidur dan kamar tamu, sedangkan lantai teratas sudah runtuh.

Terdapat mosaik dan lukisan dinding yang ditemukan di dalam rumah yang mulai dilakukan pengalian tahun 1960 ini. Lukisan dan mosaik yang sudah mulai mengelupas ini tetap bisa menggambarkan kemegahan rumah ini dahulunya.Dan untuk menjaga kondisi bahan bangunan agar tidak rusak, sekarang sudah dipasang rangka atap di kawasan ini. Pendingin ruangan khusus juga diberikan untuk menjaga kondisi ini.

Tetapi untuk masuk ke Terrace House, ada biaya khusus selain tiket utama masuk ke Ephesus. Biaya tiketnya yaitu sebesar 15 Lira.


5. Varius Bath

Varius Bath via shutterstock.com

Setelah dari Terrace House, pengunjung akan melalui jalan yang bernama Curetes. Di kiri kanan jalan ini terdapat reruntuhan puing yang membuatnya juga nampak menarik. Tak jauh, sampailah di bekas area pemandian yang bernama Varius Bath. Ini adalah komplek pemandian umum yang dibangun pada zaman Helenistik sekitar abad ke 2 Masehi.

Dulunya komplek pemandian ini terbilang sangat lengkap termasuk tersedianya ruang mewah untuk bangsawan. Bahan pembangunannya juga menggunakan bahan terbaik dari batuan alami. Namun dalam sejarahnya, Varius Bath sempat mengalami beberapa kali perubahan.

Namun sekarang, kondisi pemandian ini hanya berupa sedikit bagian reruntuhan. Hampir tidak ada struktur yang bisa menggambarkan secara utuh bagaimana pemandian ini dulunya.

Berjalan terus ke arah atas, maka objek peninggalan berikutnya yang bisa dilihat ialah bekas taman air mancur yang dikenal dengan nama Nymphaeum. Aliran airnya berasal dari saluran lembah Sungai Caster yang berjarak 40 km. Selanjutnya ada juga Gerbang Herkules yang tak kalah populernya dijadikan lokasi berfoto.


6. Heracles Gate

Gerbang Herkules via ephesustoursguide.com

Heracles Gate alias Gerbang Herkules berada tepat diujung Curetes Street. Gerbang Herkules bukanlah sebuah gerbang besar melainkan hanya dua tiang batu di kanan dan kiri layaknya gerbang. Dinamai Herkules sendiri karena ada patung atau relief Herkules di bagiannya.

Nampaknya dulu gerbang ini sebenarnya berukuran cukup besar dan megah. Yang ada saat ini tentunya hanya sisa reruntuhannya saja. Disekitar dua pilar gerbang ini juga bertebaran sisa-sisa pilar lainnya yang menjadikan nuansanya benar-benar bak kota kuno yang hancur.

Selepas dari gerbang ini, objek menarik berikutnya yang akan kita temui ialah Kuil Domitian.


7. Kuil Domitian

Temple of Domitian via biblicalephesus.com

Berada di ujung selatan Domitianus Street, Kuil ini dibangun di area seluas 50 x 100 meter. Dinamakan Domitian karena kuil ini dibangun oleh Kaisar Domitian dan untuk orang-orang memuja dirinya sendiri pula. Kaisar ini memang dianggap memiliki sifat Megalomania berlebihan yaitu mengganggap dirinya adalah dewa.

Meskipun memang kondisi reruntuhannya sangat besar, sisa-sisa pilar dan reruntuhan yang tersebar disana terbilang cukup bisa menggambarkan bagaimana sebenarnya besar dan megahnya kuil ini.


8. Odeon

Odeon via wikimedia.org

Hampir mirip dengan Grand Theatre, Odeon juga berupa Teater terbuka namun berukuran lebih kecil. Fungsinya lebih terkhusus untuk pertemuan para wakil rakyat atau disebut bouleuterion serta sebagai aula untuk pertunjukan berbagai hal seperti konser musik, nyanyian, sampai lomba puisi dan lainnya. Dibangun di abad ke 2 Masehi, kapasitas dari Odeon ini ialah sebanyak 1.500 penonton.

Menariknya dibagian belakang panggung atau yang berhadapan langsung dengan penonton, terhampar luas perbukitan dengan rumput dan pepohonan sehingga terbayang bagaimana menariknya teater ini ketika dilihat saat ada pertunjukan.


9. Haus der Maria
Sebenarnya lokasi dari Haus der Maria atau Rumah Bunda Maria tidaklah berada di kawasan kota kuno Ephesus. Kalian harus keluar dari kawasan wisata itu dan berkendara sekitar 7 km, tepatnya di gunung Nightingale, wilayah Bulbul dagi.

Rumah ini ditemukan pada abad ke 19 dan dianggap sebagai rumah terakhir bagi Bunda Suci Maria dalam sebuah buku dari seorang biarawati. Meskipun tidak ada bukti yang secara kuat membenarkan hal tersebut, tetapi kepercayaan ini tetap terjaga terbukti dengan banyaknya ziarawan yang datang termasuk beberapa tokoh Paus.


House of Virgin Mary via wikimedia.org

Bangunan ini merupakan sebuah gereja era Bizantium yang sampai sekarang masih berperan sebagai sebuah gereja. Setiap minggu tetap diadakan misa disana sebagai mana gereja umumnya. Misa khusus juga dilakukan yaitu di tanggal 15 Agustus setiap tahunnya dimana tanggal ini dipercaya sebagai hari terangkatnya Bunda Maria ke Surga.

Kawasan wisata ini mematok tarif tiket sebesar 15 Lira bagi wisatawan. Kunjungan wisata sendiri bisa dilakukan sejak jam 8:00 sampai 19:00. Gereja ini sendiri bukanlah sebuah bangunan besar. Dibangun pada abad ke 6, strukturnya berupa bata ekspose. Memasuki bagian dalam, terdapat altar khusus Bunda Maria yang menarik mata karena patung Bunda Maria dengan berlatar tembok batanya. Tak hanya umat Kristiani, umat Islam pun boleh masuk dan berziarah. Namun sayangnya, tidak diizinkan mengambil gambar dibagian dalam ini.

Untuk keluar dari bangunan, kita bisa menuruni anak tangga dan menuju ke sebuah sumber air. Air ini dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan sehingga banyak pula pengunjung yang mengambil dan menyimpannya di botol untuk dibawa pulang.


10. The Cave of Seven Sleepers (Ashabul Kahfi)

Ashabul Kahfi Cave di Selcuk, photo by Farchan via liputanislam.com

Sebenarnya masih menjadi perdebatan dimana sebenarnya Goa tempat cerita Tujuh orang Ashabul Kahfi yang tertidur lebih dari 300 tahun itu berada. Para ahli sejauh ini memprediksi beberapa lokasi yang dipercaya sebagai lokasi goa tersebut seperti di Yordania, Suriah, Tunisia, Palestina, dan salah satunya di Turki ini yaitu di Ephesus, Selcuk. Dipercayanya lokasi di dekat Ephesus ini karena berdasarkan sejarah Ephesus itu sendiri yang merupakan kota kuno Romawi. Dalam sejarah Kristen dan Islam keduanya memiliki keterkaitan untuk menyimpulkan goa tersebut berada di Selcuk ini.

Terlepas dari perdebatan itu, tak ada salahnya juga kalau sudah berada di Selcuk untuk mencoba menyambangi Goa tempat tidurnya Ashabul Kahfi ini. Lokasinya juga berada di kaki Pegunungan Bulbul dagi dan cukup terpencil. Untuk menuju lokasi ini dari pusat kota Selcuk memang harus menggunakan taksi atau kendaraan pribadi karena belum adanya angkutan umum yang khusus menuju jalur ini.

Didekat area masuk, terdapat sebuah restoran perkebunan. Disanalah titik yang bisa dikatakan cukup hidup karena selama perjalanan ke lokasi ini saja kalian akan melalui jalanan lengang dan sepi, apalagi untuk menuju gua nya, maka jalanan tanah tanpa fasilitas wisata adalah temannya.


SUMBER

anasabila
4iinch
4iinch dan anasabila memberi reputasi
2
3.8K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan