Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

moccadAvatar border
TS
moccad
Drama Yahudi vs Palestina
Ada hal yang menarik dalam membahas hubungan antara umat Islam dengan umat lainnya di dunia. Pertama, umat Islam itu over-confidence dengan menganggap diri mereka eksklusif. Jika kita cermati berita-berita yang muncul di media massa akhir-akhir ini, banyakan membahas masalah konflik antara umat Islam dengan umat beragama lainnya. Kita tidak pernah mendengar konflik antara umat Kristen dengan umat Budha atau konflik antara umat Budha dengan umat hindu: yang ada pasti salah satunya umat agama Islam. Setidaknya itu berlaku saat ini: dahulu kala di India itu sering sekali terjadi konflik antara pemeluk agama Budha dengan umat agama Hindu, yang pada akhirnya membuat agama Budha yang pernah berjaya di India dengan Raja Asoka nya terusir keluar: ke Jepang, Cina, dan Tibet. Hal yang sama juga terjadi di Eropa yakni bagaimana pertentangan antara umat Katolik dan Protestan yang banyak bersimbah darah. Ya… mungkin Umat Islam saja yang terlambat mature. Umat Islam masih terobsesi dengan konsep-konsep abad pertengahan. Dan yang paling mencolok akhir-akhir ini adalah bagaimana umat Islam dan umat Yahudi masih terlibat kisruh dalam memperebutkan tanah Palestina. Jadi hal ini jangan sampai membuat kita terjebak dalam kesalahan berlogika tahap lanjut: lantaran umat Islam dimusuhi dimana-mana sehingga membuat kita berkesimpulan kalo umat Islam (atau ajaran Islam) lah yang benar.

Sebenarnya masalah antara umat Islam dan Israel ini semata-mata masalah penjajahan. Saya sendiri mengakui kalo Israel adalah penjajah. Dan kalo dilihat secara common sense maka bangsa yang terjajah berhak mengusir bangsa penjajah. Namun yang membuat masalah ini menjadi rumit adalah umat Islam (atau lebih tepatnya bangsa arab Palestina yang beragama Islam) sangat keras kepala untuk tetap tidak mau dijajah. Kalo kita bandingkan kengototan bangsa Palestina ini dengan bangsa-bangsa lainnya dalam menghadapi masalah persengketaan tanah itu teramat kontras. Kita biasa menyaksikan peristiwa penggusuran di kota-kota besar. Atau bagaimana pendatang Eropa mencaplok tanah-tanah adat kaum Indian Amerika. Demikian pula transmigran asal Jawa dan Madura membangun lahan-lahan pemukiman di Sulawesi dan Kalimantan. Namun yang membuat kasus Palestina ini begitu istimewa adalah terdapat begitu banyak darah di situ.

Ketika bangsa Jawa datang ke Kalimantan dan Sulawesi yang kita saksikan adalah sambutan hangat penduduk setempat. Ketika Pemda DKI melakukan penggusuran terhadap pemukiman liar, yang terjadi adalah para penghuni pemukiman tersebut pindah dengan suka rela setelah melakukan negosiasi. Kalopun ada kisruh-kisruhan biasanya tidak sampai menimbulkan pertumpahan darah. Apa yang dialami oleh penduduk muslim Palestina sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan masalah-masalah tersebut. Penguasa waktu itu, yakni Kerajaan Inggris yang telah mengambil Palestina dari Kerajaan Usmani kemudian melakukan pembagian wilayah Palestina ke dalam dua bagian: yang satu adalah milik Israel dan yang satu lagi milik Arab Palestina. Namun yang terjadi kemudian adalah sangat berbeda dari apa yang direncakan.

Dari sudut pandang pihak Israel, pembagian wilayah oleh Inggris tersebut cukup rawan bagi posisi mereka. Daerah tepi barat yang menjadi wilayah Arab Palestina (daerah west bank) merupakan dataran tinggi, sementara daerah yang berada di pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan lautan Mediterania, antara lain kota-kota semisal Tel-Aviv, Haiva, dll itu berada di dataran rendah. Tidak menutup kemungkinan adanya sentimen agama antara kedua belah pihak membuat roket-roket yang diluncurkan dari kawasan West Bank mengenai fasilitas publik milik Israel. Dengan demikian Israel beranggapan kalo daerah-daerah tersebut wajib dicalplok. Dengan dicaploknya daerah ini mengakibatkan terdapat benteng pertahanan alami berupa lembah jordan yang secara langsung memberikan keuntungan bagi Israel karena daerah tersebut cukup curam untuk dilalui mobilisasi pasukan melalui darat yang bisa saja didatangkan dari daerah Jordan (untuk lebih jelas lihat peta Israel, lembah Jordan, Jordan, dan West-Bank). Pertimbangan inilah yang juga digunakan dalam strategi Israel yang sampai sekarang masih tetap menguasai dataran tinggi Golan dari Syiria.

Jika daerah west-bank masih dikuasai Palestina atau dikuasai oleh organisasi garis keras penentang Israel, maka itu sangat membahayakan bagi eksistensi Israel. Beruntung daerah tersebut dikuasai oleh organisasi PLO yang moderat---sekaligus setengah lumpuh karena sudah tidak memberikan aktivitas perlawanan yang berarti bagi Israel---sehingga fokus agresifitas Israel lebih tertuju pada daerah Gaza yang masih dikuasai militan Hamas.

Sebenarnya apa yang terjadi di Israel tidak sepenuhnya hitam dan putih. Motif Israel untuk mendirikan pemukiman yahudi di west bank tersebut lebih disebabkan demi alasan pertahanan militer, ketimbang alasan lain semisal rasisme dan ethnic-cleansing seperti yang didengung-dengungkan orang-orang. Daerah tersebut merupakan letak kota-kota suci penting bagi agama Islam. Mereka khawatir jika kota-kota semisal Yerussalem, Bethlehem, dll didominasi oleh penduduk non-yahudi (khususnya muslim) akan membentuk sentimen keagamaan di kemudian hari. Israel sudah belajar dari sejarah: adanya pemeluk-pemeluk agama lain yang menganggap kota-kota tersebut suci dan kemudian mendiaminya mengakibatkan daerah Palestina ini tidak pernah sepi dari peperangan selama ratusan tahun. Jika kemudian kota-kota ini didominasi oleh penduduk yahudi maka benih-benuh haru yang memicu rasa sentimen keagamaan bisa dicegah.

Bukti bahwa Israel tidak sepenuhnya rasis adalah Israel juga membiarkan pendatang-pendatang non-yahudi (termasuk arab) untuk bekerja dan mencari nafkah di wilayahnya. Dan faktanya di parlemen Israel terdapat alokasi sekian persen untuk warga arab. Demikian juga kota-kota semisal Tel-Aviv dan Haiva itu terdapat populasi arab yang cukup signifikan. Sehingga jika ada yang mengatakan bahwa Israel itu rasis atau semisalnya, silakan menonton video berikut:




Artikel keren dibaca dulu sebelum di kick momod emoticon-Ngacir
Diubah oleh moccad 02-09-2017 07:36
0
3.1K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan