Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agayzjrAvatar border
TS
agayzjr
Asmara Berujung Maut, Gadis 18 Tahun Ini Gantung Diri di Tempat Karaoke + Pict
Kok bunuh diri semakin banyak saja ya di tahun 2017 ini? Apalagi ini masalah asmara emoticon-Cape d... emoticon-Cape d...

PADANGSIDIMPUAN-Ada-ada saja ulah gadis belia ini. Indah Fauziah Siregar (18), warga Desa Panompuan Julu Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, yang sehari harinya bekerja di cafe Wahana Jalan Baru, Kecamatan Batu Nadua, Kota Padangsidimpuan, Selasa (15/8/2017) sekira pukul 07.00 WIB ditemukan tewas tergantung mengunakan kain sarung di dalam kamarnya. Dibelakang korban terdapat sebuah kursi yang sudah ditendang. Diduga kuat kursi tersebut dijadikan pijakan korban sebelum gantung diri.

Berdasarkan informasi yang di peroleh dari TKP, teman teman korban menjelaskan bahwa pagi itu Selasa (15/8/2017) korban di panggil oleh beberapa temannya dari dalam kamar, akan tetapi, tidak ada sahutan yang terdengar dari dalam kamar.
Kemudian, teman-teman korban mencoba menghubungi dari handphone, ternyata suara handphone korban terdengar dari dalam kamar. Penasaran setelah pintu digedor tak kunjung dibuka, akhirnya pintu kamar korban pun di dobrak, sontak teman-teman korban kaget melihat tubuh korban sudah tergantung di dalam kamar.

Kapolres Kota Padangsidimpuan yang memberika keterangan kepada awak media di Mapolres Kota Padangsidimpuan Selasa (15/8/2017)) menjelaskan dugaan sementara korban bunuh diri akibat asmara. "Ini terbukti karna ada secarik kertas surat yang berisi pesan korban kepada pacarnya. Akan tetapi kota masih mendalami kasus ini," jelas Kapolres.

Sementara itu, Fari hasil pemeriksaan visum yang dilakukan oleh pihak RSUD Kota Padangsidimpuan, kondisi korban menunjukkan ciri-ciri orang orang gantung diri seperti, lidah menjulur keluar dengan air liur mengalir, luka ditemukan pada leher bekas tali kain yang menggantung, dan dari kelamin keluar cairan kencing dan kotoran yang menetes dan berceceran di lantai

SUMBER 1

PADANGSIDIMPUAN – Cinta Indah Fauziah Boru Siregar kepada kekasihnya dibuktikannya dengan merelakan nyawanya sendiri. Sepucuk surat ditulisnya sebelum nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Kata-kata dalam surat itu mengungkapkan begitu besar cintanya kepada sang kekasih, seorang pria bernama Rahmat.

Aksi bunuh diri yang dramatis itu kini ditangani pihak Polres Tapanuli Selatan.

Informasi yang diperoleh, gadis berusia 18 tahun warga Dusun Panoppuan Julu, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, tersebut nekat mengahiri hidupnya diduga karena masalah asmara. Mayatnya ditemukan tergantung di dalam sebuah kamar mandi di Cafe Wahana, Jalan Raja Inal, Desa Pudun, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Selasa (15/8/2017) pagi.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh sang pacar yang belakangan diketahui bernama Rahmad Butarbutar. Usia mereka terpaut 23. Dan, Rahmad sendiri merupakan warga Kampung Sipirok, Kelurahan Losung.

Berawal saat pagi itu Rahmad datang ke cafe mengantarkan sarapan pagi untuk korban. Tapi dia menemukan pintu kamar korban dalam keadaan terkunci. Pria berusia 41 tahun itu kemudian mengintip ke dalam dari lubang kunci pintu kamar dan melihat hal mencurigakan. Rahmad pun memanggil beberapa orang temannya untuk melihat hal yang mencurigakan tersebut.

Mereka kemudian memutuskan mendobrak pintu tersebut. Sontak saja semua terkejut ketika melihat korban telah tergantung di salah satu tiang penyangga di kamar mandi dengan menggunakan kain. Mendengar kegaduhan, warga sekitar pun berdatangan dan melaporkan kejadian itu ke Polres Kota Padangsidimpuan.

“Benar ada ditemukan korban yang diduga gantung diri. Motifnya diduga akibat masalah asmara,” kata Kapolres Kota Padangsidimpuan melalui Kasat Reskrim AKP Zul Efendi kepada awak media di lokasi.

Hasil pemeriksaan di lokasi, petugas menemukan barang bukti berupa seutas kain yang digunakan menggantung diri, 1 unit handphone, kursi dan secarik kertas yang bertuliskan pesan terakhir korban.

“Semua benda-benda itu kita sita sebagai barang bukti. Mayat korban sudah kita bawa ke RSUD guna autopsi. Kami masih terus melakukan penyelidikan,” ungkap kasat.

Adapun surat itu bertuliskan:

“Dear rahmat kesayangan Ku, pujaan hati

Aku / indah yang sangat
mencintai mu. Aku sekarang
hanya indah yg mencintai
rahmat. Tapi kalau rahmat
tidak pernah mencintaiku.

Begitu Bahagianya dlm
hidup ku bila berada
disisih mu. Apa aku salah
Mencintaimu menga pa gak
Dri Dulu kau bilang mencintai
Ku. sumpa aku betul –
Betul menctaimu
Lebih Dari segalanya

Indah rahmat.

Aku mati karna
Bukti cinta ku utkmu“.

SUMBER 2

PADANGSIDIMPUAN - Warga Jalan By Pass, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang tewas gantung diri di salah satu tempat karaoke bernama Arwana, Selasa (15/8/2017).

Korban diketahui bernama Indah Paujiah Siregar (18), warga Panompuan Julu, Desa Panompuan Kecamatan Angkola Julu Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Saat ditemukan, dia sudah tergantung di kamar mandi salah satu ruangan di tempat karaoke itu dengan kondisi leher terikat kain. Korban memakai atasan tanktop berwarna hitam dan putih serta baju lengan pendek berwarna abu-abu, serta celana pendek warna merah yang basah akibat air seni dan kotoran korban. Dibelakangnya juga terdapat kursi sebagai pijakan korban.

Informasi yang diperoleh, korban pertama kali ditemukan sudah meregang nyawa oleh Rahmat Sibutar-Butar, yang diduga teman dekat korban. Saat itu, Rahmat berniat mengantar makanan korban. Namun, ketika sampai di lokasi kejadian, pintu tertutup.

Selanjutnya, Rahmat memanggil-manggil korban, tapi tidak dijawab. Karena curiga terjadi sesuatu, Rahmat mendobrak pintu ruangan karaoke itu dan melihat korban sudah tergantung di kamar mandi. “Setelah pintu didobrak bersama-sama, ternyata Indah sudah tewas gantung diri,” ujar Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan, AKP Zul Effendi.

Dari keterangan sejumlah saksi dan teman dekat korban, diduga korban bunuh diri karena masalah asmara. Beberapa hari yang lalu, korban terlihat bertengkar dengan pacarnya. “Dari keterangan sejumlah saksi, korban terlibat pertengkaran dengan seorang teman dekatnya beberapa hari yang lalu,” kata AKP Zul Effendi.

Saat ini, pihak kepolisian belum menemukan tanda-tanda kekerasan yang lain di tubuh korban. Hal itu mengacu pada hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan.

SUMBER 3

Medanbisnisdaily.com-Padangsidimpuan. Indah Paujiah Siregar alias Jia (18), warga Panompuan Julu, Dusun Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan ditemukan tewas gantung diri dalam kamar No 1 Kafe Wahana, di Jalan Raja Inal Siregar, Desa Pudun, Kecamatan Batu Nadua, Kota Padangsidimpuan.

Indah diduga mengakhiri hidupnya gantung diri menggunakan seutas kain yang diikat ke lehernya lalu menendang kursi pijakan sehingga langsung tewas.

Korban pertama kali ditemukan tergantung oleh Rahmat Butar-butar (41), karyawan kafe, warga Kelurahan Losung Kampung Sipirok, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan. Rahmat diduga pacar korban.

Kepada polisi, Rahmat menjelaskan, sekira pukul 06.15 WIB, ia mengantar sarapan pagi untuk korban yang sedang bertamu ke kafe tersebut. Ia kaget ketika melihat kamar korban terkunci dari dalam. Ia pun menghubungi rekan-rekannya untuk mendobrak pintu untuk memastikan apa sesungguhnya terjadi.

Saat pintu terbuka, korban tergantung di salah satu penyangga pintu kamar mandi. Informasi yang diperoleh, korban meninggalkan secarik kertas yang bertuliskan pesan surat cinta kepada pacarnya.

Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan, AKP Zul Efendi, mengatakan, korban diduga tewas gantung diri terkait asmara.

Sebelum meninggal, korban sempat bercerita ada permasalahan dengan pacarnya. Korban juga menyampaikan bahwa dia minta putus dari pacarnya atas nama Rahmat Butar-butar.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Barang bukti yang diamankan berupa kain sarung, handphone dan secarik kertas bertulisan surat cinta yang ditujukan kepada seseorang.

SUMBER 4

MetroSiantar.com-Dear Rahmat kesayanganku, pujaan hati. Aku /Indah yang sangat mencintaimu. Aku sekarang hanya Indah yang mencintai Rahmat, tapi kalau Rahmat tidak pernah mencintaiku.

Begitu bahagianya dalam hidupku bila berada di sisimu. Oya, aku sangat mencintaimu, mengapa gak dari dulu kau bilang gak mencintaiku. Sumpah aku betul-betul mencintaimu lebih dari segalanya. Indah Rahmat. Aku mati karena bukti cintaku untukmu.


Barisan kalimat di atas tertulis dalam sepucuk surat yang ditemukan berdekatan dengan tubuh Indah Paujiah Siregar (18), Selasa (15/8) pagi.

Cewek yang bekerja sebagai pemandu lagu ini, ditemukan terikat kain sarung di pintu kamar mandi dalam kamar kos di Kafe dan Karaoke Wahana, Jalan By Pass, Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.

Dalam surat itu disebut mencintai Rahmat. Siapakah Rahmat? Dia adalah seorang pria pengusaha warung tuak yang diketahui telah beristri.

Menurut tetangga korban yang juga rekannya sebagai pemandu lagu di tempat hiburan malam itu, Indah pada mulanya bekerja di warung tuak milik Rahmat di Jalan By Pass itu juga. Namun belakangan, korban berhenti sebab hubungan terlarang mereka mulai diketahui istri Rahmat. “Dia (korban) tinggal kos dikasih si Rahmat itu,” kata Dewi, perempuan yang akrab dipanggil Wiwik.

Selanjutnya, selama ini korban bekerja sebagai pemandu lagu atau yang saat ini biasa disebut sebagai Ladies Room.

“Malam itu kan sama-sama orang itu di situ. Katanya sih si Rahmat ke luar beli nasi goreng. Lalu, saat kembali pintu terkunci,” sebut perempuan yang juga diperiksa sebagai saksi di Satreskrim Mapolres Kota Padangsidimpuan itu.

Informasi dihimpun, pagi itu di ruang pertama dari lima kamar kos dalam lingkungan tempat hiburan malam tersebut, seorang lelaki yang belakangan diketahui bernama Rahmat berteriak memanggil nama Indah.

Tak berselang lama, isi seluruh kamar kos keluar dan bertanya. Ada tujuh cewek dan seorang pria penghuni kos-kosan berusaha membuka pintu yang disebut di dalamnya Indah tengah berusaha menggantung diri.

Mono, salah seorang pria mendobrak pintu. Dua kali tendang, pintu terbuka. Dan, Indah sudah ditemukan tewas terjerat kain sarung yang disambung di pintu kamar mandi dalam kamar kos berukuran 3 x 4 meter itu.


Meski tidak menggantung, namun gadis asal Desa Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan itu, sudah tidak bernyawa lagi.

“Pagi itu, dia (Rahmat) berteriak-teriak. Saya sama cewek lain berkeluaran, si Indah katanya mau bunuh diri. Pacar saya keluar berlari mendobrak pintu. Dua kali tendang yang saya lihat,” kata Dewi.

Menurut perempuan yang sama yang juga bekerja sebagai pemandu lagu di Wahana Mandiri itu, beberapa malam sebelumnya, Rahmat dan istrinya serta korban sempat bertengkar. Selama ini, katanya, Indah menjadi wanita simpanan Rahmat.

“Dulu kan dia anggotanya istri si Rahmat. Dua Minggu ini memang si Rahmat di situ (kamar kos),” tambahnya yang tengah menunggu giliran pemeriksaan di Ruang Reserse Kriminal Polres Kota Psp, sebagai saksi.

Menurut salah seorang penanggung jawab yang ditemui di Wahana Mandiri itu, kamar kos dengan bentuk memanjang itu memang ditujukan untuk cewek pemandu lagu bagi karaoke dan kafe itu. Di Wahana Mandiri terdapat 8 ruangan karaoke, yang saban malam ramai pengunjung.

Sementara itu, Fahrur hanya bisa tertunduk mengetahui adik bungsunya telah pergi untuk selamanya. Menurut Fahrur, adiknya Indah Faujiah, selama bekerja di toko yang berada di Pasar Sangkumpal Bonang, Kota Psp.

“Dia tamat sekolah. Dulu kan dia kerjanya karena diajak orang sana (Panompuan) juga. Mulai selepas Lebaran tahun lalu,” ucapnya.

Selama itu, mereka tak pernah khawatir akan keadaan gadis memiliki tato di hasta tangan kirinya itu. Namun, sekira bulan Mei, mereka mendapati kabar dari teman korban yang juga warga Panompuan, bahwa korban tidak lagi bekerja di toko semula.

Keluarga khawatir, sebab korban tidak bekerja lantas tidak pulang juga ke kampung mereka di Dusun Panompuan Julu.

“Pas satu lebaran itu saja pulang, abis itu pergi lagi,” kata Fahrur.


Selanjutnya, beberapa Minggu setelah itu, mereka mendapat kabar dari kerabat mereka yang melihat Indah berada di lingkungan tempat hiburan malam Kafe dan Karaoke Wahana Mandiri.

Sontak, keluarga pun mencari tahu hingga menjemputnya agar kembali ke kampung dan hidup normal semula, sebagai gadis yang santun.

“Ya karena saya juga harus bekerja, kadang tidak bisa mengontrol, dia pergi lagi,” ungkapnya lagi.

Setelah Indah lari dari rumah, sesungguhnya keluarga, khususnya Fahrur tetap mencarinya. Namun, jika sudah berada di Wahana itu, Fahrur tidak pernah mendapati adiknya.

“Kalau teman-temannya bilang tidak ada di sini,” sebutnya.

Sepanjang waktu setelah pencarian itu. Mereka menduga korban sudah berada di Kota Medan. Sebab, dari menggunakan alat komunikasi media sosial, mereka mendapati jawaban, perempuan kelahiran 28 Maret 1999 itu berada di sana dan tak ingin dicari. (san/mtbag/ms)

SUMBER 5





















Diubah oleh agayzjr 16-08-2017 02:11
0
15.1K
112
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan