Quote:
Sejumlah pengemudi ojek konvensional yang biasanya mangkal di depan Stasiun Besar Madiun melakukan sweeping terhadap driver ojek online yang menurunkan maupun menaikkan penumpang di stasiun, Jum’at (11/8/2017).
Sweeping dilakukan setelah beberapa hari yang lalu, pengemudi ojek konvensional telah mengingatkan para driver ojek online tidak menurunkan dan menaikkan penumpang di sekitar stasiun.
Salah seorang pengemudi ojek konvensional, Budi Doso Santoso mengatakan, sweeping terjadi karena awalnya ada dua driver ojek online yang menurunkan penumpang di depan stasiun. Satu driver menggunakan atribut ojek online, sedangkan satu lainnya tanpa atribut.
Ia dan pengemudi ojek konvensional lainnya telah mengingatkan driver ojek online agar mengindahkan peringatan, tetapi justru melarikan diri.
“Saran dari Polres kalau ada ojek online yang nggak seragam, jangan narik di sekitar sini. Lagipula kan sudah disepakati radius jaraknya. La ini diingatkan malah kabur,” ungkap Budi, Jum’at (11/8/2017).
Baca:
Warga Protes ke Pemkot Probolinggo Karena Menutup Go-Jek Secara Sepihak
Tarik Izin Go-Jek Beroprasi Sementara, Netizen Sindir Pemkot Madiun
Ia menyatakan, sesuai kesepakatan bersama, driver ojek online dapat menaikkan dan menurunkan penumpang di radius 400-500 meter dari stasiun maupun terminal. Budi mengakui sampai saat ini, masih ada sejumlah driver ojek online yang melanggar kesepakatan. Bahkan, pihaknya juga sudah mencatat plat nomor kendaraan ojek online di dinding depan stasiun.
“Kami sampai menulis nomor motornya di tembok-tembok. Kesepakatannya kan dulu jarak 300 meter, tapi nyatanya jarak 50 meter, 100 meterpun masih ambil penumpang. Mereka nyuri-nyuri. Kan kami disini sudah lama, mbok ya jangan ganggu,” tandasnya.
(RRI/TOW)
hmmm Opang oh opang, Madiun kota Gadis Majulaah