BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kontribusi ekonomi Indonesia Timur tumbuh

Sejumlah calon pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Senin (7/8). PDB di Indonesia masih bertumpu pada ekonomi di Jawa dan Sumatra.
Kontribusi ekonomi wilayah Indonesia timur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mulai tumbuh. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan II 2017, porsi kontribusi Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Maluku dan Papua membesar.

Triwulan kedua tahun ini, jumlah PDB mencapai Rp3.366,8 triliun. Menurut Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2017 dipengaruhi oleh naiknya belanja pemerintah.

Dalam rentang waktu itu, pemerintah membelanjakan Rp493,29 triliun. "Belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah meningkat," ujar Suhariyanto di kantornya, Senin (7/8) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Sedangkan dari sisi global, perbaikan ekonomi dunia yang kemudian turut mengerek harga sejumlah komoditas dan secara otomatis membuat kinerja perdagangan kian subur.

Pada triwulan II, PDB mencapai Rp3.366,8 triliun. Sulawesi berkontribusi 6,12 persen. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara memiliki peran 3,09 persen. Sedangkan Maluku dan Papua menyumbang 2,30 persen.

Jawa masih mendominasi sumbangan bagi PDB nasional. Kontribusi Jawa mencapai 58,65 persen. Sumatra menyumbang 21,69 persen,

Walau masih mendominasi, ketiga pulau menyusut kontribusinya jika dibanding tiga tahun lalu. Saat itu, Jawa menyokong 58,7 persen PDB nasional. Sumatra 23,74 dan Kalimantan 8,31 persen.

Suhariyanto tahun lalu menyatakan tak mudah untuk menaikkan kontribusi Indonesia Timur. "Untuk bisa mengubah itu, masih membutuhkan waktu yang lama," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, Senin (7/11/2016) seperti dikutip dari Viva.co.id.

Kontribusi ini berbeda dengan tiga tahun sebelumnya. Pada kuartal II 2014, dengan PDB sebesar Rp2.480,8 triliun, Sulawesi hanya berkontribusi 4,84 persen. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara hanya memiliki peran 2,50 persen.

Maluku dan Papua sumbangannya kecil, hanya 1,9 persen. Singkatnya, walau kecil porsinya, tapi pertumbuhan kontribusi wilayah Indonesia Timur paling tinggi dibanding Indonesia Barat.

Saat itu, Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan, kawasan Indonesia Timur diharapkan tidak bergantung pada sumber daya alam (SDA) semata. Sebab, lama kelamaan SDA akan habis dan perekonomian kawasan ini bisa mandeg. Sebab lain, jika ekspor mineral mentah dilarang, maka kontribusi wilayah ini akan terganggu.

Menurut Peter wilayah Indonesia Timur harus dikembangkan ekspor komoditas yang bisa menciptakan nilai tambah besar. Misalnya, pengelolaan sumber daya laut seperti kulit ikan tuna. "Hal-hal seperti inilah yang harus dikembangkan," katanya, Rabu (6/8/2014), seperti dinukil dari Kontan.co.id.

Naiknya kontribusi Indonesia Timur ini selaras dengan arus investasi. Tahun lalu, investasi di luar Jawa sepanjang 2016 meningkat 14,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rabu (25/1), investasi di luar Jawa sepanjang Januari-Desember 2016 mencapai Rp284,1 triliun, atau 46,4 persen dari total investasi tahun itu.

Dari jumlah itu, Sulawesi mampu menjaring investasi sebesar Rp51,3 triliun alias 8,4 persen. Maluku dan Papua mampu menggaet investasi Rp30,7 triliun, alias 5,0 persen. Wilayah Bali dan Nusa Tenggara hanya menikmati investasi paling kecil, 2,6 persen atau sebesar Rp15,7 triliun.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...a-timur-tumbuh

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Aksi perlawanan serangan monyet dan protes pegiat satwa

- Keberatan dan perlawanan Miryam S Haryani yang kandas

- Isu sekolah sehari penuh merembet sampai urusan pilpres

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
9.6K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan