Memainkan ponsel ataupun gadget ketika menyeberang jalan ataupun saat berjalan kaki memang sudah menjadi hal yang umum. Karena kini banyak aktivitas manusia yang membutuhkan perangkat mobile. Namun apa jadinya jika kebiasaan menggunakan telepon seluler ketika menyeberang jalan akan dikenai sanksi denda?

Dewan Kota Honolulu, Negara Bagian Hawaii, Amerika Serikat, baru-baru ini mengeluarkan sebuah peraturan baru yang melarang warganya memainkan ponsel mereka ketika menyeberang jalan.

Kota yang berada di Hawaii, Amerika Serikat ini memang terkenal memiliki pejalan kaki yang cukup banyak. Dan menurut pemerintah setempat, peraturan baru ini ditujukan untuk menlindungi warganya, terutama lansia.



Seperti diberitakan Reuters, Senin (31/7/2017), salah satu anggota dewan Kota Honolulu, Brandon Elefante mengatakan bahwa peraturan tersebut diusulkan oleh sejumlah kelompok pelajar Sekolah Menengah Umum (SMU). Dimana mereka resah dengan perilaku masyarakat kekinian yang tak bisa lepas dari gadget mereka.

“Para pelajar SMU ini khawatir bahwa teman-teman mereka akan terganggu saat melintasi jalanan. Karena banyak orang-orang yang perhatiannya beralih ke gadget mereka,” kata Brandon kepada CNN.

Peraturan yang akan dimulai diterapkan pada tanggal 25 Oktober 2017 mendatang ini akan menjatuhkan hukuman denda bagi pejalan kaki. Namun peraturan ini khusus bagi mereka yang sibuk menatap layar smartphone ketika tengah menyebrang jalan raya.

Sementara bagi masyarakat yang melanggar peraturan tersebut, akan dikenai denda sekitar 15 dolar hingga 99 dolar, atau setara dengan Rp 197 ribu hingga Rp 1,3 juta. Jika mereka sudah terkena sanksi tapi masih melanggar, maka denda akan dinaikkan menjadi 500 dolar atau setara dengan Rp 6,5 juta.

Pemerintah setempat tak hanya melarang penggunaan ponsel, tapi juga tablet, video gim gengam, kamera digital, dan juga laptop ketika menyeberang jalan.

Tak hanya kota Honolulu saja yang menerapkan peraturan baru tersebut, sejumlah kota di belahan bumi lain juga menerapkan peraturan yang serupa. Salah satunya kota Augsburg, Jerman, yang membuat rambu-rambu khusus untuk pejalan kaki yang sibuk menatap layar ponsel mereka.

Hal serupa juga diterapkan di kota Bodegraven, Belanda. Sementara Tiongkok membuat trotoar khusus bagi pejalan kaki yang tengah sibuk dengan smartphone sejak tahun 2014 lalu.

Sumber Sinyaliti