Film tentang perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaannya yang pertama yaitu Battle of Surabaya. Film yang rilis pada tahun 2015 ini disutradarai oleh Aryanto Yuniawan dalam bentuk animasi.

Film ini katanya mendapat dukungan Walt Disney Pictures. Walaupun begitu, baik dari animasi, cerita, dan soundtracknya tetap melibatkan orang-orang asli Indonesia. Dalam posternya, tertulis bahwa ada 5 penyanyi Indonesia yangmenjadi pengisi suara di film ini.

Film Battle of Surabaya ini terinspirasi dari salah satu peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya. Ceritanya sendiri berpusat kepada seorang remaja bernama Musa.

Awalnya Musa berkerja sebagai penyemir sepatu, kemudian dia diberi tugas untuk menjalankan misi dalam mengantar surat-surat rahasia Republik Indonesia kepada para pejuangnya. Istimewanya, film ” Battle of Surabaya “ ini adalah film animasi bertemakan perjuangan kemerdekaan pertama di Indonesia.

Film tentang perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaannya selanjutnya yaitu film berjudul Jenderal Soedirman. Film yang rilis pada tahun 2015 ini disutradarai oleh Viva Westi, dan dibintangi oleh Adipati Dolken.

Seperti judulnya, film ini mengisahkan tentang salah satu sosok tokoh bangsa Indonesia yaitu Jenderal Soedirman, dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajahan negara Belanda.

Film ini bersetting saat negara Belanda secara sepihak menyatakan sudah tidak terikat lagi dengan perjanjian Renville dan menghentikan genjatan senjata dengan negara Indonesia yang baru tiga tahun berdiri.

Film ini bercerita tentang perjuangan salah satu bangsawan Jawa asal Ponorogo bernama Oemar Said Tjokroaminoto untuk kemerdekaan Republik Indonesia dengan organisasi Islam yang didirikannya pada tahun 1800-an.

Film yang rilis pada tahun 2015 ini disutradarai oleh Garin Nugroho, dan dibintangi oleh Reza Rahadian yang berperan sebagai sang tokoh Nasional tersebut. Dimana dia rela meninggalkan status kebangsawannya demi memperjuangkan kesetaraan antar penduduk Indonesia.

Karena pada masa itu, masih terlihat jelas kesenjangan sosial antar etnis, banyak penduduk pribumi yang belum mengenyam pendidikan, dan kemiskinan semakin parah

Seperti judulnya, film ini mengisahkan perjalanan sang tokoh proklamator Republik Indonesia yaitu Soekarno. Film yang rilis pada tahun 2013 ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo, dan dibintangi oleh Ario Bayu.

Film ini berlatarbelakang tahun 1920-an hingga Indonesia merdeka. Selain itu, cerita romantis antara Soekarno dengan kedua istrinya saat itu yaitu Inggit dan Fatmawati juga mewarnai film yang pernah memenangi ajang ASEAN Intertanional Film Festival and Awards pada tahun 2015 ini.

Mungkin tidak banyak yang tahu tentang salah satu pahlawan nasional bernama Albertus Soegijapranata, tapi sutradara Garin Nugroho berhasil mengemasnya menjadi sebuah salah satu film tentang perjuangan Indonesia yang cukup menginspirasi.

Film ini dibintang oleh Nirwan Dewanto yang berperan sebagai Albertus Soegijapranata. Latarbelakang film ini yaitu saat perang kemerdekaan Indonesia dan pendirian Republik Indonesia Serikat pada tahun 1940 hingga tahun 1949.

Film tentang perjuang Indonesia selanjutnya yaitu Sang Pencerah. Film yang rilis pada tahun 2010 ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo, dan dibintangi oleh Lukman Sardi, Muhammad Ihsan Tarore, dan Zaskia Adya Mecca.

Film ini bercerita tentang pendiri Muhammadiyah yaitu Ahmad Dahlan, dalam upayanya meluruskan ajaran agama islam yang banyak melengceng (sesat) di Indonesia pada tahun 1800-an. Bersama 5 murid setianya, Ahmad Dahlan berhasil mendirikan Organisasi Islam bernama Muhammadiyah.

Film ini banyak menunjukan sisi lain dari Ahmad Dahlan yang tidak banyak diketahui oleh publik. Dimana lewat film ini, Ahmad Dahlan mengajarkan nilai-nilai toleransi yang tinggi. Selain itu, film Sang Pencerah juga termasuk salah satu film religi Indonesia terbaik saat ini.

Film berjudul ” Merah Putih “ adalah salah satu film fiksi terbaik yang bertemakan perjuangan Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Film yang rilis pada tahun 2009 ini merupakan kolaborasi rumah film produksi Indonesia dengan rumah film internasional.

Film yang disutradarai oleh Yadi Sugandi ini bercerita tentang Agresi Militer Belanda I yang terjadi pada tahun 1947 di Indonesia. Cerita film ini berpusat kepada 5 sekawan (karakter fiktif) yang selamat dari pembantaian Belanda.

Kemudian, mereka ikut berperang melawan Belanda secara Gerilya di pedalaman dengan sedikit diwarnai konflik antar 5 sekawan tersebut seperti perbedaan sifat, status sosial, entis, budaya, hingga agama.

Film tentang perjuangan Indonesia melawan Belanda berjudul ” Darah Garuda “ adalah film lanjutan (sekuel) dari film berjudul ” Merah Putih “ yang rilis pada tahun 2009. Film ini disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Conor Allyn.

Ceritanya pun masih berpusat kepada karakter fiktif 5 sekawan yang selamat dari pembantaian Belanda, kemudian mereka ikut berperang melawan Belanda secara Gerilya di pedalaman hutan yang lebat.

Film tentang perjuangan Indonesia berjudul ” Hati Merdeka “ ini merupakan film terakhir dari trilogi Merdeka atau kelajutan dari film Merah Putih (2009 dan film Darah Garuda (2010). Film yang rilis pada tahun 2011 ini masih disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Conor Allyn.

Ceritanya pun masih berpusat kepada karakter fiktif 5 sekawan yang lolos dari pembantaian Belanda, kemudian ikut berperang melawan Belanda secara Gerilya. Bedanya, di film ini terjadi pada tahun 1948 atau awal masa Revolusi Indonesi

Selain film berjudul Sang Pencerah, ada satu lagi film tentang perjuangan Indonesia yang dibalut dengan unsur Islami yaitu Sang Kiai. Film yang rilis pada tahun 2013 ini disutradarai oleh Rako Prijanto, dan dibintangi oleh Adipati Dolken.

Film ini menceritakan tentang perjuangan pendiri Nahdatul Ulama yaitu Kiai Haji Hasyim Asy’ari pada masa penjajahan Jepang yang dianggapnya sudah menodai aqidah ajaran agama Islam saat itu.

Dimana, pada masa penjajahan Jepang, warga pribumi diharuskan melakukan seikerei yaitu harus menghormati matahari. Nah, dari sinilah perjuangan Sang Kiai dimulai dalam upayanya mencegah paham dan ajaran Jepang tersebut.

Film Lasjkar di Tapal Batas termasuk film tentang perjuangan Indonesia melawan penjajah terbaru yakni baru rilis pada tahun 2016 lalu. Film ini disutradarai oleh Bayu Prayogo, dan dibintangi oleh Tere Gunawan, Sonia Selvans, Pong Hajatmo dan Gorz Kurniawan.

Film ini bercerita tentang sekelompok orang yang tergabung dalam ” Laskar rakyat “ di tapal batas untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Agresi Militer Belanda 2 pada tahun 1948.

Cerita di film ini berpusat kepada seseorang bernama Tidjan yang sejak kecil tidak suka dengan Belanda. Saat terjadi Agresi Militer Belanda II, dia pun ikut berperang melawan Belanda yang mencoba menduduki kembali Indonesia.

Kalau kamu mencari film tentang perjuangan Indonesia melawan penjajah yang dibalut unsur komedi, maka film berjudul ” Laskar Pemimpi ” yang rilis pada tahun 2010 ini bisa jadi rekomendasi untuk kamu tonton.

Film yang disutradarai oleh Monty Tiwa ini bersetting saat terjadinya Agresi Militer Belanda 2. Ceritanya sendiri berpusat kepada kelompok gerilya yang melakukan perjalanan untuk menyelamatkan dua anggota mereka yang berhasil ditangkap Belanda.

Yang terakhir yaitu film Kartini. Film yang rilis pada tanggal 19 April 2017 ini juga disutradarai oleh Hanung Bramantyo, dan dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Acha Septriasa, Ayushita, dan Reza Rahadian.

Film ini bercerita tentang perjuangan Kartini yaitu salah satu pahlawan wanita paling populer di Indonesia. Kartini memperjuangkan kesetaraan antara kaum laki-laki dan kaum wanita pada awal tahun 1900-an.

Karena pada masa itu, wanita tidak diperbolehkan berpendidikan tinggi, termasuk juga kaum wanita dari golongan ningrat atau bangsawan yang diharapkan hanya menjadi seorang Raden Ayu.