"Eh, tuh cowok biasa banget. Padahal ceweknya bening. Sakit mata kali ya"?


"Gile, masih cakepan gue juga. Nih cowok selera rendah kek nya. Liat tu, cowoknya keren, macho... Padahal ceweknya, aduuuhhh.... Ancur dah".


"Apa? Njiirrr.... Gue pikir anaknya. Dasar laki-laki ga tau diri. Seumuran ma anaknya juga diembat"...

Gansis sering mendengar gumaman lirih bernada merendahkan seperti itu? Atau jangan-jangan kita sendiri malah pelakunya?

Pada umumnya, kebanyakan orang sering menjustifikasi hal-hal yang tampak dan tertangkap oleh indera mata saja. Tak salah memang, karena kesan pertama, memang diketuk lewat penglihatan mata. Namun, ada beberapa hal yang terlewatkan oleh analisa kita. Bahwa , tidak semua yang terlihat, seperti itu kejadian sebenarnya.

Mari kita ungkap, beberapa fakta, yang bisa membuat orang terlihat begitu menarik, meski secara fisik tak tampan atau cantik. Ane yakin, hal-hal itu ada yang sebagian didiri kita semua.

1. PANDAI MERANGKAI KATA-KATA
Jangan salah, tipikal orang seperti ini biasanya gemar membaca dan interaksi sosialnya dalam kategori baik. Pembendaharaan kosa kata yang dimiliki, selain karena proses sosialisasi dalam rentang yang intens, juga karena banyaknya buku yang bisa dijadikan referensi.




Orang seperti ini biasanya menyenangkan dan dianggap sebagai solution maker.

Nah, ditiap kalimat yang meluncur dari bibirnya, bisa menghipnotis banyak orang, dan mudah memberikan sugesti kepada lawan bicaranya.

Cobain tanya hal apa saja kepada orang macam ini. Ente akan dibuat takjub dengan rangkaian kata-kata , maupun ngeles gaya diplomat ulung, jika ternyata ga bisa jawab.
Susah membedakan, mana fakta dan juga opini jika kita berhadapan dengan mereka. Siapa yang tak tertegun dan simpatik dengan orang-orang semacam ini?




Udah lah, hati gansis semua akan termehek-mehek dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Urusan fisik, belakangan.

Biasanya, testimoninya begini : "entah kenapa gue merasa klik banget ma doi. Kami menghabiskan banyak topik obrolan tanpa mengenal waktu. Gue tanya masalah bumi bulat atau datar, gila coyyy......., jawabannya akademik banget. Ampe gue tanya mana lebih dulu ayam apa telor, jawabannya bikin gue kayak di bidik ratusan pelor. Nancep dah ke hati".

Jadi, ga salah, jika tipikal orang kek gini mudah mendapatkan simpatik, apalagi mendapatkan pasangan yang tampan atau cantik.

3. INTELEK
Orang intelek biasanya cenderung terkesan introvert. Sebenarnya ga salah. Karena bagi golongan ini, mereka lebih asyik dengan dunia merekanya sendiri. Banyak waktu dihabiskan dengan berjilid-jilid buku, seabrek penelitian, seminar, atau hal-hal lain, yang mungkin menyita banyak masa hidupnya.
Kehidupan mereka juga lebih tertata dengan pertimbangan yang sangat matang.




Misalkan, "Jika jarak antara rumah pacar adalah 60 km, maka kecepatan rata-rata yang ditempuh untuk sampai ke rumah doi adalah 120 km/jam, agar sampai ke rumah dalam waktu 30 menit". Jika x adalah macet, maka diperlukan sedikit ngebut biar kata sedikit benjut, agar tidak sampai telat dan pacar ga kalang kabut.

Meski menurut kita ribet, namun ada juga pengagum tipikal orang seperti ini lho. Karena, mungkin saja, manusia dengan tipe seperti ini punya masa depan lebih cerah.

3. DEWASA
Untuk dewasa, tak perlu terlebih dahulu menjadi tua. Dan tua, tak mesti dewasa.

Ujaran-ujaran seperti itu pasti akrab kita dengar. Ya, pada point ke tiga ini, kita membahas perihal dewasa.

Beragam alasan diutarakan oleh mereka yang belum menjadi dewasa. Ada yang memang tidak tahu caranya, tapi ada juga yang tidak mau menjadi dewasa. Terperangkap dalam jeratan masa remaja yang begitu sayang untuk ditinggalkan.

Ciri sifat kedewasaan bisa kita temukan pada orang-orang yang bertanggungjawab. Dalam arti, segala resiko terburuk, tipikal orang ini akan siap sedia menanggung konsekuensinya. Pola pikir yang tertata, penyelesaian masalah dengan bijak, dan banyak sinyal-sinyal lain yang membenarkan jika orang tersebut telah dewasa.

Lantas, siapakah yang tidak terlena dengan ciri-ciri seperti ini? Meski kadang rentang usia menjadi faktor yang menonjol, namun mereka bisa mengayomi sikap orang-orang disekitarnya?

Kaskuser yang saya hormati (lah... Kok kayak kalimat selipan pas pidato yach....),

Beberapa fakta membuktikan jika ada sekian individu yang mengidolakan figur orangtuanya. Bagi agan-agan semua, dekat dengan sosok ibu adalah hal yang lumrah. Pantas dong, dari semenjak dalam kandungan, sampai beranjak gede, ibu adalah teman paling dekat. Kasih sayangnya yang tulus, terkadang tanpa sengaja membuat anak mencoba mencari pasangan hidup seperti ibu nya. Pasangan yang mampu memahami meski tanpa ada kata-kata yang terucap. Mendekap erat dengan sayangnya yang tak terbatas, disaat kita lelah bermain-main. Dan many more...

Bagi sista, figur Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuan. Belaian lembut dari tangan kasar ayah, mampu meredam berbagai masalah yang kita alami. Terlebih adanya rasa nyaman jika dekat dengan ayah. Pendek kata, bila ada anak yang usil, ayah akan menjadi tameng pertama yang pastinya akan membela putrinya habis-habisan.




Dari paparan diatas, jika kita menemukan pasangan yang mungkin secara usia terpaut jauh, sebenarnya bukan hal yang tak lazim. Ada pembenaran dari masing-masing individu, mengapa mereka menjatuhkan pilihan kepada orang yang secara umur, mungkin lebih pantas jadi kakak atau adiknya bahkan bisa jadi, cocok jadi bapak atau ibunya. Terlebih, jika mereka adalah sosok dewasa menurut penilainnya.


4. MATERI
Jangan sinis dulu, terlebih jika kita menilai ada orang yang dengan sengaja, menggadaikan urusan asmara dengan harta berlimpah.

Sekarang ini, pola pikir orang, terutama kaum metropolitan, materi adalah bagian dari tujuan hidup. Orang akan merasa dihormati, jika memiliki harta menggunung bagaikan tiada ternilai. Bahkan omongannya bisa jadi menjadi referensi kebanyakan orang lain.
Lalu, salahkah orang-orang yang cenderung memilih pasangan hidup dengan materi bercukupan dibanding dengan orang tampan atau cantik tapi belum jelas masa depannya? Silakan nilai sendiri.




Jika memilih pasangan seperti ini dengan pertimbangan bahwa, kelak kebutuhan anak untuk sampai bisa sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, atau ga mau anaknya sengsara harus banting tulang, maka alasan ini bisa diterima. Karena bagaimanapun, materi adalah salah satu faktor yang bisa membuat bahagia, sekaligus menjadi bencana.




5. HUMORIS
Orang dengan tipikal seperti ini memang seru abis. Apa saja bisa dibuat bahan buat becanda dan mengocok perut. Mulai topik politik, seni, budaya atau olahraga bisa diramu menjadi sumber yang membuat kita tertawa.
Tak risau jika beras habis, air mata sedih akan berganti menjadi tawa meringis jika gansis memilih orang humoris.
Tapi ya tetap perlu makan keles...

Nah, orang humoris juga menarik lho? Kenapa? Ya itu. Bikin hidup jadi berwarna-warni meski uang didompet sudah tipis bahkan habis.




Silakan pantau di acara-acara komedi kalau gansis pengen nyari pasangan yang humoris yach?


6. RELIGIUS
Mengapa ane tempatkan tipikal yang bisa menarik ini di tempat terakhir?
Ya, soalnya dah langka gan. Seiring dengan perkembangan zaman yang sudah rada-rada edan ini, mahluk religius sudah jarang ditemukan. Yang ada, malah dianggap asing dan aneh (pendapat pribadi lho ya...).
Namun, meski jarang, bukan berarti ga ada. Mari kita bahas tipikal orang yang menarik ini dari sisi religius.



Orang dengan tipe seperti ini biasanya kalem dan lembut. Tiap ucapan dari bibirnya santun dan menyentuh. Semua berdasarkan ajaran dari kitab suci yang dipelajarinya. Dan tentu saja, menjadi pedoman dalam hidupnya.

Bagi gansis yang memang berniat mencari sosok pemuda atau pemudi alim, tempat ibadah adalah sarana yang tepat. Ya jelaslah, selain tetap bersosialisasi dengan masyarakat, tempat suci ibadah adalah rumah mereka yang kedua.



Okay, itu saja yang ane mau share dimari. Tentu saja, ada banyak faktor lain yang mungkin saja belum sempat ane cantumin. Karena ini cuman hasil pengamatan ane saja.


Salam skydavee....

sumber : pemikiran sendiri