Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kenapa taksi online Jakarta sedikit yang uji kir?

Taksi online Uber di Budapest, Hungaria yang dihentikan operasinya Juli 2016.
Pemilik armada taksi online di Jakarta masih sedikit yang mau diuji kir atau pemeriksaan kendaraan. Menurut Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah, dari total 5.003 unit kendaraan, baru 1.521 kendaraan yang menjalani uji kir atau sekitar 30 persen. Sehingga masih ada 3.482 kendaraan yang belum menjalani uji kir di UP PKB Pulogadung, Jakarta Timur. "Tingginya kendaraan yang belum uji kir ini menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran pemilik taksi online untuk mengikuti uji kir kendaraannya," kata Andri, Senin (1/8) seperti dikutip dari Beritajakarta.com.

Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, terus razia terhadap taksi online. Sebab hingga kini masih terdapat ribuan taksi yang belum menjalani uji kir di Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Dishubtrans DKI. Hingga Senin ini, Dinas mengandangkan 11 kendaraan yang terdiri dari tujuh unit Grab Car, dua unit Uber Car, dan dua unit Go Car.

Mereka dikandangkan karena tidak dilengkapi dengan buku kir dari UP PKB (Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor) Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta. Kemudian juga tidak dilengkapi dengan Kartu Pengawasan dari Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Provinsi DKI Jakarta."Mereka ditilang dan dikandangkan di Pulogebang," kata Andri, seperti dikutip dari Kompas.com.

Sesuai keputusan Menteri Perhubungan, pada awal Juni, taksi online harus lolos uji kir. Selain itu, STNK armada taksi online harus atasa nama koperasi. Pengemudinya harus mengantongi SIM A untuk armada sedan atau SIM B1 Umum untuk armada mobil dengan tujuh tempat duduk. Sejak ada keputusan itu, tak membuat pemiilik armada taksi online bergegas menguji kendaraannya.

Di UP PKB, Pulogadung, Jakarta Timur, terhitung masih sepi dari taksi online. "Sehari rata-rata 25 kendaraan yang diuji," ujar Andri, seperti dinukil dari Beritajakarta.com. Padahal, kapasitas daya uji mencapai 300 kendaraan per hari.

Menurut Andri, rendahnya jumlah kendaraan yang menjalani uji kir juga disebabkan karena kurangnya koordinasi antara pihak perusahaan angkutan sewa online dengan pengurus di lapangan. Kemudian adanya kekhawatiran anjloknya harga jual kembali kendaraan bekas taksi online. Selain itu, menurut Andri, pemilik kendaraan tak mau mobilnya diberi tanda berupa pengetokan nomor pemeriksaan pada chasis.

Uji kir perlu dilakukan guna memastikan kondisi kendaraan, untuk menjamin keselamatan dan keamanan penggunanya. Uji ini biasa diberlakukan bagi angkutan umum. Selain urusan keselamatan, uji kir perlu untuk mematuhi aturan Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Public Relation Uber di Indonesia, Dian Safitri memastikan para mitra pemilik kendaaraan Uber akan menjalani uji kir. Baik Uber maupun mitra Koperasi kami secara aktif mendorong para mitra-pengemudi untuk menjalani kir "Kami melihat adanya progress yang telah dicapai," ujar Dian seperti dipetik dari detikcom. Sedangkan Grab, dua bulan lalu mengaku sedang melakukan uji kir.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi Budi akan memanggil perusahaan aplikasi tersebut untuk dimintai laporan. Budi mendapat laporan tidak banyak Uber dan Grab lakukan kir. "Pekan depan kami akan panggil untuk bicara tentang itu," ungkapnya seperi dinukil dari Merdeka.com, Jumat lalu.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...t-yang-uji-kir

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.1K
7
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan