nizamiAvatar border
TS
nizami
Listrik Sudah Ada di Papua dari Zaman Soeharto Tanpa Mencekik dan Memeras Rakyat
Dari zaman Soeharto sebenarnya di Papua sudah ada listrik. Pembangunan Listrik di Papua dan daerah2 terpencil lainnya dibangun tanpa mencekik rakyat. Tanpa memeras rakyat. Tarif PLN tahun 2012 tidak sampai Rp 500/kwh.

Pembangunannya juga diutamakan Pembangkit Listrik yang memakai tenaga Air (PLTA) dan Surya (Matahari) yang tidak memerlukan bahan bakar minyak atau gas sehingga murah.

Beda dengan sekarang dimana bayaran listrik naik sampai 3x lipat dalam waktu hanya dalam 7 bulan dari Rp 252 ribu/bulan jadi Rp 754 ribu/bulan.

Tarif zaman dulu mahal?

Tahun 2012 tarif listrik kurang dari Rp 500/kwh. Padahal dollar saat itu Rp 10.000. Sekarang Rp 13.500. Jadi kalau standard sekarang, paling Rp 675/kwh. Lebih murah dari sekarang yang Rp 1467/kwh.

Silahkan baca:
https://finance.detik.com/energi/207...ksasa-di-papua

23 Oct 2012, 15:40 WIB
PLN Punya Pembangkit Listrik Surya 'Raksasa' di Papua

"Harga per kwh Rp 495 per kwh," pungkasnya.

https://finance.detik.com/ekonomi-bi...-dalam-5-tahun

9 Dec 2007, 10:32 WIB
Papua Dapat Tambahan 18 Pembangkit Listrik dalam 5 Tahun

Untuk itulah, 18 pembangkit non BBM akan dibangun di Papua untuk menciptakan efek domino bagi perekonomian Papua.

General Manajer PLN Wilayah Papua Ferry K menjelaskan dari 18 pembangkit itu ada yang sedang dibangun, namun sebagian masih dalam program. Sejumlah proyek yang tengah berjalan antara lain PLTA Genyem (19,2 MW) di sistem Jayapura dijadwalkan beroperasi tahun 2010, PLTU Jayapura Baru (2x10 MW) yang dijadwalkan beroperasi tahun 2011\/2012 dan PLTM Amai (1,1 MW) beroperasi tahun 2010.

Sementara yang masih berupa rencana adalah PLTM Wamena (3,6 MW) tahun 2008\/2010, PLTM Walesi (2x0,3 MW) tahun 2008, PLTU Sorong (2x10 MW), PLTG Sorong (1x10 MW), dan PLTA Warsamson (2x15 MW).

Untuk sistem Merauke direncanakan dibangun PLTU Merauke (2x6 MW) tahun 2009\/2010. Untuk sistem Nabire akan dibangun PLTM Kalibumi (0,9 MW) dan PLTM Sanoba (0,3 MW) tahun 2008. Pada sistem Timika ada PLTU (2x7MW) tahun 2009\/2010. Sistem Biak ada PLTU Biak (2x6 MW) tahun 2010\/2011. Sistem Serui ada PLTM Mariarotu (0,8 MW) dan PLTM Tatui (1,2 MW) tahun 2010.

Untuk sistem Manokwari saat ini sedang dibangun PLTM Prafi (1,7 MW) beroperasi tahun 2009. Serta program PLTU (2x6 MW) tahun 2013\/2014. Sedang sistem Fak-Fak ada rencana pembangunan PLTM Kombemur (2 MW) tahun 2009.

Papua Perkuat Kelistrikan Melalui PLTA
Kompas.com - 14/06/2010

Jayapura, Kompas - PT Perusahaan Listrik Negara menjamin, tanggal 30 Juni mendatang tidak akan ada lagi pemadaman listrik, termasuk di wilayah timur Indonesia.

Di wilayah Jayapura, Papua, Perusahaan Listrik Negara (PLN) rencananya menambah mesin genset serta membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk mengimbangi kebutuhan energi di daerah tersebut.

Sabtu (12/6) lalu dilakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTA Genyem di Kabupaten Jayapura. Pembangkit dengan energi terbarukan ini akan menghasilkan sekitar 20 megawatt (MW). Menurut rencana, PLTA Genyem mulai beroperasi November 2011.

Direktur Operasi PLN Wilayah Indonesia Timur Vickner Sinaga mengatakan, PLTA Genyem dibangun melalui pinjaman Bank Pembangunan Asia (ADB) senilai Rp 350 miliar. Ia berharap, kehadiran PLTA Genyem dapat mengatasi krisis listrik di Jayapura yang defisit 3 MW dari kebutuhan 44,9 MW. Saat ini, listrik hanya diproduksi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Waena.

Pembangunan PLTA itu juga diharapkan dapat menurunkan beban biaya PLN dibandingkan dengan tenaga diesel. Menurut Vickner, dengan PLTD yang ada sekarang ini, PLN harus mengeluarkan biaya Rp 2.500 per kilowatt (kW).

”Sementara harga jual listrik hanya Rp 660 per kW dan tiap liter solar menghasilkan 3 kW listrik. Kami membeli solar Rp 6.000 per liter, tidak sama seperti kendaraan bermotor yang hanya Rp 4.300 per liter. Dijualnya pun murah karena disubsidi. Kami harapkan pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbarukan ini dilakukan di mana- mana sehingga biaya subsidi bisa dialihkan untuk pembangunan lainnya,” ujar Vicker.

Selain mendirikan PLTA, PLN juga berupaya mengoperasikan PLTU Holtekamp di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, senilai Rp 182,15 miliar. PLTU yang dalam 30 persen proses pembangunan ini diharapkan bisa menghasilkan listrik sebesar 20 MW. Rencananya, uji cobanya dimulai April 2011.

Terkait krisis listrik di Jayapura sekarang, PLN mendatangkan mesin genset dengan kapasitas 6 MW. ”Sekarang sudah dikirim dari Surabaya (Jawa Timur) dan mungkin masih berada di Laut Sulawesi. Kami targetkan 30 Juni tidak ada lagi pemadaman listrik. Kalau masih terjadi pemadaman, kami orang PLN di Indonesia timur ini bunuh diri semua,” ujar Vickner, didampingi General Manager PLN Papua Ferdinand Siahaan.

Saat ini, lanjut Vicker, kelistrikan di wilayah Papua dan Papua Barat mulai teratasi. Timika surplus 2,3 MW, Wamena surplus 8 persen, Genyem 0,31 MW, Sorong surplus 3 MW atau 15 persen. ”Saat ini hanya Manokwari (Papua Barat) yang masih defisit 2 persen,” ujar Vicker.(ich)

https://m.tempo.co/read/news/2012/08...besar-di-papua

PLN Bangun PLTA Terbesar di Papua
RABU, 01 AGUSTUS 2012

TEMPO.CO, Wamena - PT PLN (Persero) memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Baliem, Wamena, Papua. Menurut Direktur Utama PLN Nur Pamudji, PLTA Baliem akan menghasilkan listrik sebesar 50 megawatt. "Kami melihat Sungai Baliem memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan penghasil listrik," kata Pamudji saat peresmian pembangunan PLTA Baliem, Rabu, 1 Agustus 2012.

Menurut Pamudji, listrik yang dihasilkan PLTA Baliem sangat besar dan bisa memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Pegunungan Jayawijaya. Ia menyatakan PLTA itu mampu menerangi sejumlah kabupaten, yaitu Jayawijaya, Yahukimo, dan Kurima. "Bahkan bisa juga untuk menerangi seluruh kabupaten di kawasan Pegunungan Jayawijaya," ujarnya.

Pembangunan PLTA itu disebut Nur Pamudji merupakan tahap awal dari pengembangan listrik di kawasan Papua. Pembangunan PLTA sendiri tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan harus secara bertahap. "Jadi membangunnya harus bertahap, tidak bisa langsung besar sekaligus."

Pamudji menyatakan potensi listrik dari PLTA Baliem sangat besar. "Potensinya bisa dikembangkan hingga 800 megawatt," katanya. Ia menjamin pembangunan PLTA Baliem bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

https://finance.detik.com/energi/207...ksasa-di-papua
23 Oct 2012, 15:40 WIB
PLN Punya Pembangkit Listrik Surya 'Raksasa' di Papua

Nantinya biaya penyambungan listrik PLTS ini akan dikenakan biaya sebesar Rp 337.500 dengan asumsi harga listrik per kwh sebesar Rp 495. Saat ini proyek pengerjaan pembangunan PLTS ini telah selesai dan mulai dioperasikan walaupun belum secara langsung diresmikan.

\\\"Belum diresmikan, tetapi kita sudah operasikan sebagai bentuk uji coba. Harga per kwh Rp 495 per kwh,\\\" pungkasnya.

Saat ini memang PLTS terbesar yang dimiliki PLN berada Morotai, Maluku Utara, dengan kapasitas 600 kilo Watt peak (kWp).
Diubah oleh nizami 03-07-2017 08:22
0
7.2K
70
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan