Quote:
Original Posted By mtpunx►Siang gan...
selama ini saya menjadi silent rider, tapi karena ada thread ini ana jadi ingin berbagi pengalaman juga.
Agan-agan disini yang pernah suah pernah bekerja perusahaan tepatnya di divisi HR/GA/ Industrial Relation pasti sudah tidak aneh dengan proposal / permintaan sumbangan / THR dari ormas. yang isinya kadang-kadang tidak jelas
Ane udah 4 tahun berada di dunia HR - Industrial Relation tepatnya di kota (antara Bogor, Sukabumi, Banudng & Purwakarta)
(kota pertanian yang sedang menjalani proses transisi menjadi kota industri)
(kota yang dikeluhkan pada pengusaha untuk investasi dengan modal besar)
gak perlu sebutin daerah mana ya.. pasti sebagian agan-agan udah bisa menebak
sampai sekarang ane masih berada di dunia HR/Industrial relation ya msekipun udah pindah tempat kerjanya ke daerah JABODETABEK.
Permintaan sumbangan berkedok proposal memang selalu dilakukan oleh hampir semua ormas yang berada di dekat lokasi perusahaan gan..
mulai dari permintaan banatuan posko, bantuan acara 17 agustusan, THR sampai yang tergokil Permintaan untuk pembuatan seragm baru ormas tersebut
pernah tuh suatu waktu ane tolak, karena tidak mendapat acc dari direktur keuangan.
Eh dia sampai neror nelpon ke telpon pribadi ane gak tau dapet dari siapa tuh kecebong anyut (oknum ormas) no hp ane.
dikasih Rp. 50.000. eh dikira meghina, katanya duit segitu ngojek juga dapet.
(ya kalau ngojek dapet ngapain minta proposal)
Akhirnya dari perusahaan ane tetep gak mau kasih, malah ane sebagai HR yang jadi sasaran empuk para kecebong anyut.
initnya di daerah manapun Indonesia masih banyak orang yang mempunyai pola pikir (tidak mau bekerja keras tetapi mendapatkan hasil secara instant)
Quote:
Original Posted By justf0rnow►Dulu ane jg pernah tuh gan buka rumah makan, duh baru pembangunan aja udah di rese in sama ormas alias preman ga jelas alias rampok ga jelas alias binatang ga jelas. Padahal ijin pembangunan udah ada eh dia bilang butuh izin dari mereka juga, mang mereka siapa yak?
2 bulan kemudian pas seminggu sebelum lebaran eh di kirimin surat yang sama, minta THR... di cuekin eh tiap hari di kirim surat yang sama. Sampe ada giro dengan nominal nya 500rb... plus ancaman "kami tidak akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan".
Ane lapor ke kantor kelurahan eh mereka malah ketawa doang katanya udah biasa, bayar aja gpp.... Pada ga guna! Apa mereka ormas ga jelas itu?
Babe ane suruh cuekin dan suruh dateng sendiri kalo mau THR, tapi emang ga terjadi apa2, cuma bachoet doank.
Dan sampe sekarang tiap mau lebaran pasti ada aja surat ga jelas kaya gitu. Dan orang yang kerja di kantor itu tetep aja ga guna.
Sebuah postingan baru-baru ini bikin heboh saat seorang netizen bernama Surya mengeluhkan sebuah tindakan semena-mena oleh salah satu ormas yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) Gan.
Isinya Begini:
Quote:
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan (Badan Usaha)
Wilayah Kel. Rawa Buaya Kec. Cengkareng Barat Jakarta
Di Jakarta
Assaalamu 'Alaikum Wr. Wb
Bismillahirohmanirohim,
Segala puji bagi Allah semesta alam, Sholawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa dari kegelapan kejalan terang benderang yang insya ALLAH memberikan sya'faat di Yuamil Qiamih, Amin.
Salam Rempug dan silaturahmi kami haturkan semoga aktivitas Bapak/Ibu dapat berjalan lancar dan sukses, serta selalu dalam perlundungan ALLAH SWT.
Bersama dengan surat ini, kami memohon kebijakan Bapak/Ibu untuk berbagi sebagian rezekinya untuk membantu dan meringankan saudara kita dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitr.
Demikian Surat Permohonan ini kami sampaikan, semoga terjadlin kerjasama dan hubungan yang harmonis serta mutualis antara kami ormas FBR RAWA BUAYA G.0368 Kel. Rawa Buaya Kec. Cengkareng. Kami segenap keluarga besar FBR RAWA BUAYA G.0368 mengucapkan banyak terima kasih. Mohon maaf lahir batin.
Wasalamu 'Alaikum Wr. Wb
Hormat kami,
FORUM BETAWI REMPUG (FBR)
G-0368 BUAYA RAWA KEL RAWA BUAYA CENGKARENG
Sebenernya ormas meminta THR ini bukanlah hal yang baru di negara kita, dengan dalih menjaga hubungan yang harmonis dengan para pengusaha, beberapa ormas kerap berkeliling meminta THR beberapa hari sebelum hari raya, bahkan mirisnya mereka juga meminta THR kepada para pedagang kecil. Tapi dalih tersebut benar-benar dilakukan loh oleh beberapa ormas atau oknum jika permintaan THR-nya tidak dipenuhi, seperti beberapa kasus di Tanah Abang yang isi tokonya kemalingan, atau para pedagang kecil yang mendapat intimidasi.
Quote:
Apa sih THR itu dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?
Tunjangan Hari Raya Keagamaan atau yang disebut THR, adalah pendapatan pekerja yang bekerja di wilayah Indonesia wajib dibayarkan oleh Pengusaha kepada pekerja yang bekerja menjelang Hari Raya Keagamaan yang berupa uang atau bentuk lain. pasal 1 huruf d. Permenakertrans No. PER-04/MEN/1994.
Lalu siapa saja yang berhak memperoleh Tunjangan Hari raya? yang berhak menerima THR tentunya adalah Pekerja Gan, pekerja yang dimaksud disini adalah mereka yang terikat hubungan kerja dan dan menerima upah.
Melihat fakta ini sudah jelas ormas-ormas yang kerap meminta THR kepada pengusaha hingga pedagang kecil tidaklah berhak melakukan hal ini dengan dasar apapun, dibanding dengan THR ini bisa disebut oleh tindak pemerasan dan pemerasan merupakan sebuah tindakan kriminal.
Pendapatnya Gan?
Sumur