Verizon resmi menjadi pemilik baru Yahoo. Setelah selama 20 dekade menjadi perusahaan independen, pada Selasa (13/6), Yahoo merampungkan penjualan aset intinya kepada raksasa telekomunikasi Verizon.

Seperti diketahui, proses akuisisi Yahoo oleh Verizon berjalan lambat.

Verizon pertama kali melakukan penawaran kepada Yahoo pada Juli 2016 lalu. Saat itu, operator seluler itu rela membayar Yahoo sebesar 4,83 miliar dolar AS atau setara Rp64 triliun.

Namun, tawaran tersebut berubah ketika Yahoo mengakui mengalami pembobolan data besar-besaran. Dan akhirnya penawaran Verizon jatuh diangka 4,48 miliar dolar AS atau sekitar Rp59,5 triliun.

Setelah dibeli Verizon, Yahoo akan dilebur dengan divisi milik Verizon bernama Oath.

Oath berisi layanan seperti HuffPost, Tech Crunch, Engadget, bahkan Tumblr.

"Kami akan membangun brand masa depan dengan menggunakan teknologi besar, konten terpercaya dan data berbeda," ujar Tim Armstrong, CEO Oath, dilansir CNBC, Jumat (16/6).

"Sekarang setelah kontrak pembelian Yahoo dirampungkan, kami sangat bersemangat untuk menerapkan fokus kami untuk menjadi perusahaan terbaik bagi media konsumen, dan mitra terbaik bagi mitra periklanan, konten dan penerbit," lanjutnya.

Nasib Marissa Mayer



Sementara, CEO Yahoo Marissa Mayer, dipastikan hengkang dari Yahoo. Wanita yang sudah lima tahun memimpin perusahaan digital itu harus merelakan jabatannya.

Mayer memang harus menerima pil pahit tidak bisa menyelamatkan Yahoo. Namun, dia dipastikan mendapatkan banyak uang dari proses akuisisi dengan Verizon.

Menurut data dari Securities dan Exchange Commission di Amerika Serikat, Mayer memiliki sekitar 4,5 juta lembar saham di Yahoo.



Saham Yahoo sendiri saat ini dihargai sekitar 52,50 dolar AS. Sehingga jumlah total uang yang didapatkan oleh Mayer ada di kisaran 236 juta dolar AS.

Ditambah lagi dengan kompensasi terpisah dari Yahoo sebesar 23 juta dolar AS.

Jadi kalau ditotal, Mayer mendapatkan total uang sebesar 260 juta dolar AS atau setara Rp3,4 triliun.