Larangan Dinas Perhubungan Kota Batam terhadap operasional transportasi ojek membuat kecewa seluruh driver Go-Jek. Bahkan, kekecewaan bukan hanya datang dari para driver Go-Jek, tetapi juga dari masyarakat luas yang biasa menggunakan layanan ojek berbasis online tersebut.
Keluhan dan kekecewaan pun terlihat dibeberapa halaman publik facebook di Batam. Mereka merasa pemerintah tidak melihat antusiasme masyarakat dengan adanya ojek online tersebut. Padahal, seharusnya pemerintah bisa meliahat antusias dari masyarakat tersebut.
Egi adalah salah satu pengguna facebook yang menumpahkan kekesalannya atas dibekukannya ojek online tersebut. Dalam halaman facebooknya dia mengatakan bahwa aplikasi ojek online tersebut memang masih aktif. Namun demikian, untuk layanan Go Food tidak dapat digunakan.
“Aplikasinya sih aktif, tapi nggak tahu juga masih melayani atau enggak. Yang pasti Go Food sudah nggak aktif. Malas kali ngelihatnya, soalnya saya biasa pakai layanan itu. Kalau jam dua pagi mau pesan makan bagaimana coba, yang melayani hampir 24 jam bisa dibilang mereka saja,” ujar Egi.
Selain Egi, pengguna facebook lainnya, Alnovian memuji pelayanan Go-Jek yang menurutnya lebih baik dari berbagai sisi. Karena itu tidak seharusnya pemerintah membekukannya.
“Mereka nggak operasional, kita ikut merasa sedih juga. Di mana-mana memang lebih enak naik Go-Jek, dari sisi kenyamanannya, keamanan, keselamatan lebih terjamin,” ujar Alnovian.
Menurutnya, pengendara Go-Jek sudah jelas data dan asal usulnya semua. Dalam berkendara, pengemudi Go-Jek pun lebih teratur.
“Mereka kan terdata semua, pakai SKCK, ada aturannya. Jadi Ojek Online lebih oke. Soal tarif pun lumayan murah. Kelebihan uang dari tarif pasti dikembalikan,” kata Alnovian.
(Tribun Batam/tow)
Sumber