Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Menghina Kapolri, Karyawan Swasta Ditangkap di Rumahnya
Menghina Kapolri, Karyawan Swasta Ditangkap di Rumahnya
Selasa, 06 Juni 2017 – 00:40 WIB

jpnn.com, KENDARI - Nursalam warga Anawai, Wuawua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, berurusan dengan hukum lantaran postingannya di akun Facebook menghina petinggi negara.

Nursalam ditangkap polisi setelah postingannya bernada menghina Kapolri dengan membuat meme lalu disandingkan dengan nama binatang tertertentu.

Kediamana salah seorang karyawan perusahaan swasta itu mendadak ramai saat disambangi tim subdit II Ditreskrimsus Polda Sultra.

Beberapa jam memeriksa Nursalam, polisi lalu membawa pria tersebut ke Mapolda Sultra. Nursalam dibawa dan diperiksa lagi di ruang subdit II.

Direktur Ditreskrimsus Polda Sultra, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, penyidik menemukan dua alat bukti kuat untuk meningkatkan status Nursalam dari saksi menjadi tersangka. Salah satunya, bukti postingannya dan keterangan saksi-saksi.

Kombes Wira mengatakan unsur penghinaan dalam perbuatan Nursalam telah terpenuhi. Saat ini, penyidik sedang mengembangkan kasus itu apakah mengandung unsur perbuatan lainnya seperti pencelaan.

"Karena diketahui ada beberapa postingannya itu mengindikasikan dua unsur pidana. Kalau secara umum, sudah kita nyatakan tersangka dia (Nursalam, red)," ujar mantan Kabid Propam Polda Jambi ini, Senin (5/6) kemarin.

Kombes Wira Satya menegaskan tersangka Nursalam telah melakukan perbuatan yang menjatuhkan nama baik kepolisian dengan menghina Kapolri.

Polisi masih mendalami apa motivasi pria tersebut menghina kapolri. "Nursalam sudah bisa kita kenakan UU ITE soal penghinaan melalui jaringan media sosial," tegasnya, seperti dilaporkan Kendari Post (Jawa Pos Group).

Diketahui, 23 Januari 2017 lalu, Nursalam memposting foto meme Kapolri yang disandingkan dengan seekor binatang tertentu di akun Facebook-nya.

Dipostingan itu, Nursalam menuliskan keterangan foto, "Dua-duanya Polisi. Menurut anda, mana yang lebih dapat dipercaya ? A. Polisi B. A***ng,".

Pada bagian lain, Nursalam menjawab sendiri pertanyaannya "aku sih pilih yang B," jawabnya.
http://www.jpnn.com/news/menghina-ka...ap-di-rumahnya


Curhat Kapolri: Di Media Sosial Ada Wajah Saya Berhidung Babi dan Telinga Lebar
Senin, 5 Juni 2017 20:38 WIB


Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujaran kebencian, bully hingga meme berkonten penghinaan marak mewarnai media sosial.

Bahkan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian beberapa kali menjadi korbannya terkait penilaian atas kinerja kepolisian dalam penanganan suatu kasus dugaan pidana tokoh agama. Tito pun ikhlas.

Demikian diceritakan Tito saat menerima dukungan Advokat Pengawal Pancasila di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo nomor 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2017).

"Saya udah capek. Ada (di medsos) Tito dikasih gambar telinga begini (lebar) dan hidungnya babi," ungkap Tito.

"Udah, saya nggak mau baca lagi. Social media sudah terlalu bebas. Makin banyak yang begitu, di ajaran agama saya yang saya pahami, itu akan gugurkan dosa saya," imbuhnya.

Tito menceritakan, ada beberapa netizen di media sosial menilai polisi tidak tegas terhadap pelaku kasus pidana tertentu.

Namun, saat polisi mengambil tindakan tegas, justru polisi dinilai melakukan kriminalisasi atau menindas tokoh agama.

"Mana yang benar ini? Muncul juga yang bukan lembaga hukum ikut menekan juga," ujarnya.

Meski demikian, Tito memastikan kepolisian tetap akan melakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang ada.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...-telinga-lebar

-------------------------------------

Selagi menghina Kapolri saja dengan membuat meme tak senonoh, bisa ditangkap polisi dan pasti akan di adili. Padahal status kemanusiaan pak Kapolri itu hanya manusia biasa (hamba Allah swt), bukan nabi. Apalagi bila ada kehormatan seorang nabi (seperti nabi Muhammad saw) diperolok-olokan atau di nista, atau ketika Kitab Allah (Al-Qur'an) dinista, termasuk pewaris para nabi (ulama) dihina dan dinistakan, wajarlah kalau manusia pembuat gaduh seperti itu langsung ditangkap dan diadili atas kelancangannya itu. Setuju pak polisi, dihukum yang tegas saja para penista itu


Quote:


Dalam syariat Islam, memberikan gelar keagamaan kepada seseorang dengan panggilan ULAMA itu, tidaklah sembarangan. Ada kaidah-kaidahnya. ada syarat-syratnya.

Bila anda bukan muslim dan bersedia membaca penjelasan dibawah ini, silahkan saja. Tak ada paksaan.
Tapi bagi yang merasa muslim, anda wajib tahu dan paham tentang siapa yang memenuhi syarat disebut ULAMA itu menurut Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Spoiler for Siapa yang disebut ULAMA dalam agama Islam itu?:


Quote:



Kapolri Memimpin Sholat dan Doa Bersama Para Aktivis, June 2, 2017 by Admin Polri
source:
http://tribratanews.polri.go.id/?p=196280

Elu lihat itu Pak Toto Karnivan, Jenderal Polisi, Kapolri, sedang bersimpuh dihadapan Rabb-nya?
Sebagai seorang muslim seperti saya, kami punya keyakinan yang sama bahwa di hadapan Allah swt,
semua manusia ciptaan-Nya itu punya kedudukan yang sama dihadapan-Nya
. Yang membedakan kami
satu sama lain sebagai muslim dan manusia, hanyalah tiingkat ketaqwaanya semata kepada Allah swt..

Diubah oleh annisaputrie 06-06-2017 00:07
0
6.7K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan