Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa Minggu (28/5/2017) besok matahari akan melintas tepat di atas Kakbah. Momen ini bisa digunakan untuk memperbaiki arah kiblat.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Muhammad Thambrin dalam situs resmi Kemenag pada Sabtu (27/5). Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 Wita.
"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Kakbah," ujar Thambrin.
Fenomena ini dikenal dengan istilah A'dham atau Rashdul Qiblah. Peristiwa ini berarti bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk ke arah kiblat.
Kiblat merupakan arah yang digunakan untuk menentukan arah salat. Posisi kiblat berpatokan pada Kakbah, yang terletak di Masjid Al-Haram, Mekah. Menghadap kiblat merupakan salah satu rukun salat.
Momentum ini, kata Thambrin, dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya adalah menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.
Kasubdit Hisab Rukyat Nur Khazin Dit Urais mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu:
1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul.
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata.
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, atau Telkom.
Sumber :
disini
(dkp/try)
Tambahan
Quote:
Ga usah nyinyir, percaya silahkan gak percaya ya sudah.
Quote:
Tahukah anda, jika anda hidup di wilayah indonesia dan
sekitarnya, pergeseran arah kiblat sebesar 1 derajat saja bisa melencengkan arah sekitar 100 km dari titik Ka’bah.
Semakin jauh kita dari Ka’bah lencengan arah ini akan semakin besar. Jadi, sangat dianjurkan untuk setepat mungkin menentukan arah kiblat ini, baik bagi masjid dan mushola maupun ketika kita sholat di rumah atau kantor.
Untungnya menentukan arah kiblat dengan tepat itu tidak sulit. Tidak perlu alat canggih. Dengan berbekal sinar matahari, kita bisa menentukannya dengan amat teliti. Cara ini bahkan bisa lebih teliti dibandingkan dengan menggunakan kompas yang sangat mudah terpengaruh dengan medan magnet di sekitarnya.
Istiwa A'zham (Persinggahan Utama) - Saat Matahari di Atas Ka'bah
Dalam satu tahun masehi, matahari singgah dua kali tepat di atas Ka’bah. Hal ini merupakan pengetahuan yang sudah tua umurnya dan Rosulullah pun menganjurkan dengan cara ini. Huh
Jika ingin tahu caranya buka web
http://www.nu.or.id/post/read/68533/...engan-matahari
Dalam bahasa arab disebut sebagai peristiwa Istiwa A’zham (Persinggahan Utama). Peristiwa ini juga disebut "rashdul qiblah".
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 28 Mei (atau 27 di tahun kabisat) pukul 12:18 waktu Mekah dan 16 Juli (atau 15 di tahun kabisat) pukul 12:27. Artinya, semua orang yang bisa melihat matahari pada saat itu dan menghadapkan wajahnya ke sana telah menghadapkan wajahnya ke kiblat. Atau jika kita melihat bayangan benda yang tegak lurus di atas tanah, maka bayangan tersebut akan membentuk garis membelakangi arah kiblat.
Bagi yang di Indonesia, waktu kejadian tersebut adalah 28 Mei jam 16:18 WIB dan 16 Juli jam 16:27 WIB. Jadi, bagi yang ingin mengecek atau melihat benar tidaknya arah kiblat yang digunakan selama ini silakan keluar pada waktu tersebut dan lihat matahari (atau bayangannya).
Namun sepertinya masyarakat awam tidak banyak yang mengetahui. Karena memang sains modern tidak mengajarkan ini di sekolah-sekolah dengan alasan tidak sepaham dengan ideologi copernicus alias matahari sebagai pusat alam semesta.
Apa ada sesuatu yang janggal? Ya benar,
Mana mungkin Matahari yang besar diameternya 109 kali lebih besar dari bumi (695.700 KM), jaraknya 149.6 juta KM dari bumi, bisa tepat berada di atas ka’bah
Ini non sense, kebohongan yang ditutup-tutupi.
Itu hanya teori diatas kertas
Sebaliknya jika matahari tepat diatas Ka’bah, jarak matahari bisa dihitung dengan rumus trigonometri sederhana dengan menggunakan bayangan benda. Seperti halnya kalian yag berdiri tepat dibawah lampu, tinggi lampu itu bisa diukur dengan rumus trigonometri dasar.
Ini rumusnya
Ini adalah perhitungan trigonometri dasar matematika. Dan bisa dipakai sebagai pembuktian di lapangan untuk mengukur tinggi suatu benda.
Sama saja kita membuktikan, apakah benar teori dari reaksi antara NaOH + HCL à NaCl + H2O. Jika benar, maka teori ini dapat diajarkan dan dishare.
Jika kita mau mengetahuinya maka kita lakukan riset dilapangan. Bukan hanya teori yang belum ada kebenarannya, tapi sudah diajarkan di sekolah-sekolah.
Hasil yang didapat BUKAN merupakan suatu fakta yang pasti dan akurat benarnya, tetapi membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Oleh karena itu, dengan dipostnya thread ini, saya mengajak seluruh teman-teman untuk melakukan percobaan yang sama , di jam yang sama dengan lokasi yang berbeda-beda.
untuk jarak ka'bah dan lokasi, silahkan menggunakan google earth/ map dan sebangsanya
Dengan banyaknya hasil data percobaan dengan lokasi yang berbeda-beda, maka dapat dibuat sebuah hipotesa yang bisa mendekati kenyataan sesungguhnya.
- The Truth Will Come To The Light -
sumber :
kesini