Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rohma.ambarukmaAvatar border
TS
rohma.ambarukma
Sekuat Apa Reza Chalid?






Jakarta - Wibawa Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dipertanyakan setelah gagal menghadirkan pengusaha Reza Chalid dalam sidang kasus Novanto. Namun pertanyaan yang lebih besar lagi adalah sekuat apa sebenarnya Reza Chalid yang berani dua kali mangkir dari panggilan MKD?

Reza Chalid memang bukan orang sembarangan. Kesaksian Menko Polhukam Luhut Pandjaitan dalam sidang MKD kemarin Senin (14/12) mengungkap betapa hebatnya Reza. Seorang jenderal purnawirawan seperti Luhut menyebut Reza adalah orang yang berpengaruh.

"Kesan saya pada Saudara Reza, beliau punya pengaruh dan teman banyak di KMP," kata Luhut saat anggota MKD Darizal Basir menanyakan karakter Reza Chalid.

Luhut mengaku belum lama berteman dengan pengusaha minyak tersebut. Pertemanan keduanya makin dekat seiring Luhut mendapat tugas menjaga keharmonisan hubungan KIH dan KMP. Tentu sebelum KIH berganti nama menjadi Partai Partai Pendukung Pemerintah (P4) dan kini sudah berganti lagi jadi Kerjasama Partai Pendukung Pemerintah (KP3).

"Kalau Saudara Reza, teman saya, dia di KMP. Saya berteman untuk memelihara komunikasi politik di teman-teman KMP," kata Luhut.

Kesaksian Luhut seolah berhubungan dengan salah satu baris dalam transkrip percapakan antara Setya Novanto, Reza Chalid, dan Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Dalam percakapan itu Reza menyebut ada sejumlah sumbangan untuk kampanye salah satu pasangan capres di Pilpres 2014.

Dalam rekaman, Reza Chalid terkesan seolah menyesal sudah memberi sejumlah dana ke pasangan Prabowo-Hatta namun kalah di Pilpres tahun lalu. Novanto, di rekaman itu, lalu menyebut dana yang sudah keluar sebanyak Rp 500 miliar. Tentu Pilpres 2014 sudah lama berlalu, apa yang disampaikan Reza dalam pembicaraan 8 Juni 2015 di Hotel Ritz-Carlton itu juga sudah dibantah oleh eks Ketua Timses Prabowo-Hatta, Mahfud MD.

Meski demikian kedekatan Reza Chalid dengan KMP jelas terlihat saat sejumlah elite KMP ikut berduka dan melayat saat ibunda Reza, Hj Siti Hindun binti Ali Alkatiri pada Senin (23/11). Sejumlah petinggi KMP seperti eks Presiden PKS Anis Matta, eks Ketum PAN Hatta Rajasa, dan Ketum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie melayat. Masih banyak elite KMP lainnya seperti Sekretaris Harian Idrus Marham, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon juga hadir melayat. Selain itu banyak pejabat dari institusi lain juga hadir melayat, demikian pula para artis yang lekat dengan KMP seperti Ahmad Dhani.

Ketua DPR Setya Novanto yang tengah disoroti terkait kasus 'papa minta saham' juga hadir melayat. Kehadiran Novanto ini cukup mengejutkan lantaran pembicaraan keduanya soal Freeport dengan Maroef Sjamsoeddin kala itu sudah dilaporkan ke MKD DPR oleh Menteri ESDM Sudirman Said. Kasus tersebut pun bergulir kencang. Tak lama setelah peristiwa itu, Menkum HAM Yasonna Laoly menuturkan posisi Reza Chalid sudah di luar negeri.

Setelah itu Reza yang disebut oleh Luhut berpengaruh itu tak lagi bisa dihubungi. Bahkan sejumlah sekretariat MKD pun bingung saat mau menyampaikan undangan panggilan ke Reza Chalid. Entah kemudian undangan itu dikirimkan ke mana, sampai akhirnya MKD menegaskan bahwa Reza Chalid sudah dua kali mangkir dari panggilan mereka. Namun meski terkesan diabaikan, lembaga MKD yang mulia tak berkutik, bahkan cenderung menyerah dan tak mau memanggil paksa Reza Chalid. Padahal MKD sesuai aturan MKD bisa memanggil paksa Reza Chalid dengan dibantu penegak hukum.

Lalu kenapa upaya pemanggilan paksa demi marwah DPR, kehormatan MKD dan tuntasnya kasus papa minta saham tidak dilakukan? Apakah MKD gentar? Yang jelas alasan MKD karena merasa sudah cukup bukti untuk mengambil keputusan kasus 'papa minta saham'. Selain itu waktu yang mepet juga dijadikan alasan tambahan, lantaran MKD harus sudah menyelesaikan perkara ini sebelum masa reses DPR akhir pekan ini.

"Harus kita putus hari Rabu (16/12), tidak ada waktu untuk malakukan pemanggilan, waktunya sangat mepet, pemanggilan kan harus tiga hari," kata politisi Hanura yang juga anggota MKD, Sarifuddin Sudding, saat dihubungi Selasa (15/12/2015).

Apakah keputusan final yang bakal diambil MKD Rabu nanti sesuai aspirasi masyarakat untuk mengembalikan kehormatan DPR?

Sumber

Sekuat apa sih MR di kaskus BP emoticon-Big Grin
0
5.2K
36
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan