Saat jomblo, kita cenderung ngelakuin hal-hal nonproduktif kayak tidur seharian (padahal kerjaan belum kelar) atau luntang-lantung enggak jelas. Mungkin pas itu kita mikirnya, “Mumpung gua sendiri, kapan lagi bisa nikmatin hidup?” atau “Ngapain rajin-rajin? Enggak ada juga yang merhatiin. bener2 thug life ”

Nah, setelah punya pasangan (yang serius tentunya), lo pasti berangsur-angsur bakal berhenti dari kegiatan nonproduktif. Soalnya, lo udah enggak bisa seenak udel dan harus kompromi sama pasangan. Lo malah harus berusaha lebih keras demi masa depan yang baik dan melangkah ke jenjang yang lebih serius. Lagipula, bakal ada banyak hal seru yang bisa lo lakuin sama pasangan.

Enggak semua jomblo suka menghabiskan waktu buat hal-hal nonproduktif. Banyak juga jomblo yang enggak punya selot waktu saking sibuknya. Ini berlaku bagi para jomblo yang punya sesuatu buat dikejar dan dikerjain.

Misalnya, nih, kalau lo jomblo yang fokus banget sama karier dan cita-cita, mana ada waktu buat tidur seharian? Lo pasti bakalan fokus sama mimpi lo dan mikirin bagaimana cara-cara buat ngeraihnya. Coba lo pikirin dari sekarang, kira-kira apa minat dan bakat lo? Jangan sampai enggak punya passion, ya, guys!

Ada kalanya, orang sembrono sama hidupnya karena mereka kesepian. Enggak ada teman asyik yang bisa diajak main, ngobrol, atau bikin proyek penting. Keluarga pun kayaknya udah sibuk masing-masing atau enggak nyambung diajak ngobrol. Jadilah mereka mutusin buat asyik-asyikan sendiri. Mereka pikir, toh, “Enggak ada orang yang peduli sama gua, kok.”

Makanya, ada baiknya kita perhatiin setiap orang di dekat kita, terutama anggota keluarga. Jangan sampai mereka terasing, bahkan dari lingkungan mereka sendiri. Bisa-bisa hidup mereka jadi enggak bertujuan. Kasian juga, ‘kan, soalnya? Lo pun jadi bisa ningkatin empati yang nantinya bakal ngebawa lo ke kegiatan-kegiatan menyenangkan bareng orang-orang sekitar lo.

Siapa bilang masalah selamanya ngasih dampak negatif? Saat seseorang punya masalah, dia cenderung fokus untuk nyelesaiin masalah tersebut dan enggak peduli sama hal-hal enggak penting kayak gosip artis. Ngurusin hidup sendiri aja udah susah, kenapa harus ditambah ngurusin hidup orang lain?

Meski begitu, bukan berarti lo harus manjang-manjangin masalah biar hidup lebih produktif. Semestinya, lo selesaiin masalah lo. Toh, nanti bakal ada masalah yang lain, ‘kan? Jadi, biasakan buat menggunakan waktu sebaik-baiknya.

Seiring dengan banyaknya warganet yang ngunggah foto bayi-bayi unyu mereka, kita pun kemudian mikir betapa menyenangkan punya bayi. Pastilah hidup akan lebih mudah dengan kehadiran malaikat kecil yang imut-imut. Sedikit atau banyak, pasti muncul rasa iri bagi mereka yang belum dikaruniai bayi.

Padahal, ya, enggak selamanya bayi-bayi, terutama di bawah usia tiga bulan, lucu kayak di foto-foto Instagram. Sering kali foto-foto itu diambil dua detik sebelum mereka nangis, entah minta minum ASI, minta ganti popok, atau lagi enggak enak badan. Foto-foto itu juga enggak diambil saat tengah malam ketika para ortu kerepotan karena bayi mereka bangun dua hingga tiga jam sekali. Nah, punya bayi juga bisa bikin lo lupa sama hal-hal enggak berfaedah. Buat makan aja, lo bakalan mikir kapan waktu yang tepat. Saat-saat bayi tidur di siang hari lebih berharga ketimbang istirahat 15 menit zaman SD dulu.