NUSANEWS, JAKARTA - Aksi bakar seribu lilin disejumlah daerah dan sejumlah negara berimbas pada gerakan boikot produk China yang ada di Indonesia. Munculnya wacana melakukan gerakan memboikot atau anti produk China yang disebar lewat media sosial. Wacana ini sebagai balasan aksi bakar seribu lilin yang dilakukan pendukung terpidana penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Aksi-aksi seperti ini dan bentuk lainnya harus dihentikan agar tidak berdampak luas yang berujung konflik di masyarakat.

Ajakan boikot produk China diwacanakan di media sosial belakangan ini menyusul aksi bakar 1000 lilin yang dilakukan pendukung penista agama Ahok di sejumlah daerah dan sejumlah negara.

“Ajakan boikot produk China itu diwacanakan sejumlah kalangan untuk membalas aksi bakar lilin yang dilakukan pendukung yang menuntut Ahok dibebaskan dari hukuman penodaan agama. Padahal pelaku penodaan agama ada sanksi hukum yang harus diterimanya,” kata pengamat kebijakan publik Yusri usman kepada Harian Terbit, Rabu (17/5/2017).

Menurutnya, aksi bakar 1000 lilin juga akan merembet ke gerakan anti produk China. Karena selama ini peserta bakar lilin tersebut dilakukan oleh kelompok minoritas yang mendukung agar Ahok dibebaskan dari hukuman penodaan agama. Padahal pelaku penodaan agama ada sanksi hukum yang harus diterimanya.

"Maka dari itu hentikan gerakan-gerakan demo dari pendukung Ahok. Serahkan saja ke Pengadilan untuk menentukan putusan bandingnya. Semua pihak harus menahan diri dan saling menghormati proses yang sedang berjalan. Penguasa juga harus bersikap adil. Jangan memihak salah satu kubu," paparnya.
Yusri menyayangkan aksi berlebihan yang membela Ahok karena selama ini mereka yang meneriakkan jangan intervensi proses hukum. Tapi faktanya mereka juga yang intervensi.Jadi sebaiknya hentikan semua aksi-aksi rekayasa itu. Biar Hakim bekerja independen dan memutus upaya hukum banding yang merupakan hak terpidana Ahok.

Dihubungi terpisah, peneliti Institute For Strategic and Development Studies (ISDS), M. Aminudin mengatakan, boikot produk suatu negara telah lama digunakan suatu masyarakat yang lemah menghadapi imperialisme negara yang kuat. Yang paling populer gerakan boikot produk dilakukan oleh Mahatma Gandhi demgan gerakan swadhesi dengqn memboikot produk imperialis Inggris.

"Di Indonesia gerakan boikot produk asing dalam hal ini Jepang pernah terjadi dalam peristiwa Malari 1974. Dalam peristiwa itu menimbulkan gejolak politik besar berupa kerusuhan di ibu kota Jakarta dengan pembakaran produk buatan Jepang seperti mobil," jelasnya.

Ketidakadilan

Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto, mengungkapkan,‎ adanya gerakan boikot terhadap produk China merupakan imbas dari adanya ketidakadilan dalam menyikapi proses hukum terhadap Ahok, sehingga, berdampak luas.

Ia mencontohkan, kisruhnya masyarakat yang pro dan kontra terhadap vonis Ahok, ketidaktegasan aparat hukum, menimbulkan efek tersendiri terhadap kalangan China.

‎Menurut dia, adanya gerakan boikot terhadap produk China dapat dilihat dari aspek ekonomi. “Masyarakat diajak untuk menggunakan produk dalam negeri atau buatan negeri sendiri," katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Menyangkut aspek politis terkait erat dengan hubungan masyarakat pribumi dengan masyarakat China yang ada di Indonesia. “Hal ini justru dinilai cukup berbahaya. Peristiwa 98 jadi salah satu contohnya. Peristiwa ini lahir dari bentuk kekecewaan masyarakat pribumi terhadap masyarakat Cina yang ada saat itu.”

Menurutnya, pada peristiwa 98, bukan hanya produk China yang di boikot. Bahkan, masyarakat Cina yang ada saat itu jadi korban akibat kekecewaan masyarakat pribumi pada saat itu. (ht)


Sumber : http://www.nusanews.net/2017/05/aksi...ot-produk.html

Rame banget umat nastak protes suruh bakar hape dan alat2 elektronik di rumah yang udah pasti buatan cina...come on...konsumen di dunia udah gak bodoh lagi, udah gak jamannya lagi beli produk murah meriah. Ngapain beli barang murah tapi pake dua atau tiga hari udah rusak, bukan kah itu lebih boros. Sudah banyak hape dan barang elektronik opsi buatan negara lain yang juga gak mahal-mahal bgt tapi berkualitas.

Data Industri tahunan Cina year on year (y/y) tanggal 15 Mei kemaren juga menunjukkan penurunan produksi yang terus menerus setiap tahun. Produksi turun berarti permintaan juga berkurang, begitu simpelnya.