Bingung Tentang Opt-Out, Opt-In, Confirmed Opt-In, Double Opt-In? Masuk Sini Gan!!
TS
docoblast
Bingung Tentang Opt-Out, Opt-In, Confirmed Opt-In, Double Opt-In? Masuk Sini Gan!!
Opt-Out Vs. Opt-In Vs. Confirmed Opt-In Vs. Double Opt-In
Jika Agan baru dalam email marketing, Agan mungkin tidak memahami perbedaan antara list yang opt-in, opt-out, double opt-in, dan confirmed opt-in. Berikut adalah daftar singkat bagaimana masing-masing metode ini bekerja, ditambah sejumlah pro dan kontra-nya:
Spoiler for Gambar:
Quote:
1. Opt-out
Ini adalah cara lama untuk membangun contact list dimana Agan biasanya memiliki suatu formulir untuk diisi orang-orang. Pada bagian dasar halaman ditempatkan sebuah box kecil yang telah diberi tandan centang, dengan tulisan seperti, “Ya, tolong daftarkan saya untuk newsletter email Agan!”
Ini bisa dikategorikan sebagai cara yang curang, tetapi secara teknis tindakan ini dianggap legal. Kami sangat menganjurkan untuk tidak melakukan ini, karena hasilnya Agan akan mendapatkan orang-orang yang sebenarnya tidak paham mengapa mereka bisa masuk ke dalam contact list Agan, yang kecil kemungkinan membuka dan membaca email Agan, dan lebih buruk akan menandai email Agan sebagai spam untuk membuat server Agan di blacklist. Oleh karena itu, jauhilah cara ini.
2. Opt-in / Single Opt-in
Metode ini membuat orang-orang akan masuk ke contact list jika mereka benar-benar mengisi sebuah formulir registrasi (sign-up form). Meskipun cara ini jauh lebih baik dibanding opt-out, namun tetap ada kekurangannya. Orang yang Agan targetkan bisa saja mendaftarkan teman atau anggota keluarga tanpa seizin mereka. Dengan begitu Agan akan mengirim email ke orang-orang yang tidak pernah mendengar Agan. Biasanya, mereka tidak akan senang.
3. Confirmed Opt-in
Metode ini mirip dengan metode single opt-in, tetapi setelah seseorang mendaftar untuk contact list, Agan akan mengirimi mereka email konfirmasi yang umumnya berisi ucapan terima kasih dan memuat sebuah link untuk unsubscribe dari list Agan (sebagai antisipasi jika mereka didaftarkan oleh orang lain tanpa seizin mereka).
Secara umum, metode ini terlihat jauh lebih baik dibanding single opt-in, karena orang bisa keluar jika memang mereka tidak pernah mendaftar untuk list Agan. Tetapi coba pikirkan. Jika seseorang mendaftarkan Agan untuk sebuah list yang tidak pernah Agan dengar, dan Agan mendapatkan email konfirmasi begitu saja, memangnya Agan akan membuka dan membaca email tersebut? Sebagian orang bisa saja langsung menandai email Agan sebagai spam karena mereka tidak mengenal Agan.
4. Double Opt-in
Seseorang mendaftar untuk masuk ke list, lalu Agan mengirim email konfirmasi dengan sebuah link yang harus mereka klik sebelum mereka masuk ke dalam contact list Agan. Jika mereka tidak meng-klik link tersebut, mereka tidak akan masuk ke dalam list. Menurut pendapat kami, ini merupakan cara terbaik untuk menangani contact list Agan. Kelebihan pendekatan ini antara lain :
Quote:
- Hanya orang yang benar-benar tertarik mendengar pesan dari Agan yang akan melakukan double opt-in, sehingga persentase click-through rate (tingkat keterbukaan) terhadap email yang dikirim akan jauh lebih tinggi (ada perbedaan 20% lebih tinggi dengan double opt-in).
- Karena audiens Agan benar-benar ingin mendengar pesan dari Agan, Agan bisa mengisi email dengan lebih banyak iklan yang bisa Agan jual.
- Pesaing Agan tidak akan mampu mendaftar ke dalam contact list Agan, lalu melaporkan Agan sebagai tukang spam, karena Agan memiliki bukti bahwa mereka double opt-in. Oh ya, ini memang sering terjadi.
Kekurangan? Beberapa pelaku marketing khawatir kalau orang akan merasa metode ini terlalu ribet dan tidak akan pernah mengklik link konfirmasi yang dikirim.
Tetapi kita harus memikirkan ini: Jika seseorang terlalu malas atau tidak rela (atau tidak kompeten) untuk mengklik link konfirmasi yang sederhana, apakah Agan pikir mereka benar-benar akan membaca email Agan, atau bahkan meresponnya? Agan tahu sendiri jawabannya.