Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kresna.dutaAvatar border
TS
kresna.duta
Presiden Korsel Berencana Kunjungi Korut, Redam Ketegangan
Presiden Korsel Berencana Kunjungi Korut, Redam Ketegangan

Presiden Korea Selatan terpilih, Moon Jae-in menyatakan keinginannya mengunjungi Pyongyang untuk meredakan ketegangan di kawasan akibat ambisi nuklir Korea Utara yang kian mengkhawatirkan.

"Jika diperlukan, saya akan segera terbang ke Washington. Saya juga akan pergi ke Beijing, Tokyo, dan bahkan Pyongyang dalam situasi yang tepat," tutur Moon usai pelantikannya di depan parlemen, Rabu (10/5).

Moon, seorang politikus liberal memenangkan pemilu Korsel 9 Mei kemarin dengan suara telak sebesar 41,1 persen mengalahkan empat kandidat lain.

Kemenangan mantan pengacara HAM ini sekaligus mengakhiri kisruh politik selama berbulan-bulan yang berujung pada pemakzulan mantan presiden konservatif, Park Geun-hye atas dugaan korupsi.

Moon, yang juga pernah maju dalam pemilu 2012 lalu, menekankan pendekatan yang lebih bersifat mendamaikan terhadap Korut dengan mengutamakan dialog dan rekonsiliasi.

Dia juga berencana "bernegosiasi secara serius" dengan Amerika Serikat dan China soal penempatan sistem anti-rudal Washington kontroversial (THAAD) di Seoul, yang dianggap sejumlah pihak termasuk Beijing beresiko mengancam keseimbangan keamanan di kawasan.

"Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk membangun perdamaian di Semenanjung Korea," kata Moon seperti dikutip AFP.

Meski penempatan THAAD didasari pakta aliansi pertahanan AS-Korsel, baru-baru ini Presiden Donald Trump meyarankan Seoul untuk membayar US$1 miliar terkait pengerahan sistem pertahanan itu.

Pernyataan ini memicu kemarahan Korsel, mempertanyakan nasib persekutuan Seoul dengan Washington, yang dinilai telah berkontribusi banyak terhadap keamanan di kawasan. Selama ini, sekitar 28.500 pasukan AS di tempatkan di Korsel.

Pendirian Moon yang dianggap sedikit menolak penempatan THAAD dan juga bersikap anti-aliansi AS ini dianggap Washington tak akan mengubah pakta pertahanan kedua negara secara signifikan.

Seorang pejabat AS mengatakan, politikus berhaluan tengah-kiri ini perlu membangun koalisi dengan partai lain di parlemen lebih kuat lagi untuk bisa mengubah sejumlah kebijakan aliansi yang dianggap kontroversial.

"Tetap menjadi kekhawatiran bahwa partai sayap kiri ini akan bekerja sangat baik di pemerintahan baru Korsel. Tapi, mereka tetap harus membangun koalisi lebih kuat lagi, jadi saya tidak yakin dia [Moon] bisa benar-benar menerapkan sikap anti-aliansi dan anti-THAAD di pemerintahannya," tutur pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim kepada Reuters.

"Tapi saya rasa ini tidak akan megubah aliasni pertahanan secara signifikan," katanya menambahkan.

sumur

========================

Patut diapresiasi, rela mengesampingkan ego demi keamanan negara sendiri dan dunia, biar bagaimanapun juga korut dan korsel adalah bersaudara emoticon-Cool
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.9K
28
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan