Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
'Peristirahatan' elite di Gunung Gadung
Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gunung Gadung di Cipaku, Kota Bogor begitu kesohor di kalangan etnis Tionghoa. TPU ini merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Luas totalnya mencapai 120 hektare. TPU ini dikenal hanya untuk kalangan golongan elite .

Lokasi TPU Gunung Gadung berada di Jalan Raya Cipaku, Bogor Selatan, Kota Bogor. Lokasinya tak jauh dari Stasiun Batutulis. Pemakaman ini juga berdekatan dengan perkampungan warga. Jika menyusuri Jalan Cipaku Raya maka di kanan kiri jalan kita akan disuguhi pemandangan makam-makam bergaya tiongkok lengkap dengan cungkup yang atapnya berbentuk pagoda.

Dari luas 120 hektare hanya 36 yang dimiliki Pemda. Sisanya dikuasai swasta atau pribadi. Setiap kuburan memiliki luas dan bentuk bangunan yang berbeda. Namun sebagian besar makam terlihat kokoh dengan batu granit hingga marmer kelas wahid sebagai temboknya. Sebagian makam juga yang dilengkapi dengan pagar besi dan digembok seperti layaknya rumah. Ada juga yang mempunyai gajebo lengkap dengan tempat duduk beralas marmer. Makam-makam ini akan membuat takjub yang melihatnya karena begitu mewah. Luas satu makam pun bervariasi mulai dari 4,5 meter persegi hingga 1 hektare.

Setiap makam ada gundukan tanah tempat jenazah dikubur. Di bagian kakinya dibuat altar untuk tempat bakar dupa. Hampir semua makam juga dilengkapi tugu dewa bumi yang berada di sebelah kiri, sedangkan sebelah kanan dibuat tempat pembakaran uang berbentuk lotus.

Di TPU Gunung Gadung ada 5 yayasan yang biasa melayani jasa pemakaman. Salah satu yayasan adalah Sami Asih yang kini dikelola oleh Mukhtar. Mukhtar generasi kedua yang mengelola jasa pemakaman. Mukhtar mengatakan bahwa orang-orang yang dimakamkan di TPU Gunung Gadung bukan cuma asal Bogor, tetapi dari juga luar kota. Konglomerat besar seperti, Sampoerna grup, Djarum, Indofood, dan lainnya memiliki kavling di Gunung Gadung.

Menurut Mukhtar, TPU Gunung Gadung bisa dibilang hanya untuk orang berduit. Per meter harga tanah di sana Rp 1 juta bahkan ada yang lebih. Lokasi sebaik bagus harga semakin mahal. Itu belum termasuk izin dan bangunan. "Biasanya makam yang ukuran 4 x 4 meter beserta bangunan itu harga standarnya Rp 50 juta," ujar Mukhtar.

Namun sebagian besar mengeluarkan duit lebih dari itu. Hal ini lantaran para ahli warisnya mendatangkan batu-batu pualam langsung dari China. Itulah yang membuat makam-makam China ini menjadi berkelas dan mahal.

Ada kepercayaan dipegang teguh warga Tionghoa untuk memuliakan makam orangtua atau kerabatnya yang meninggal. Mereka percaya bila makam orangtua dibuat seindah dan semegah mungkin, anak cucu yang masih hidup akan mendapatkan kemasyuran di dunia.

"Kalau kepercayaan mereka begitu. Jadi kalau makam orangtuanya dibaguskan, maka orangtua itu akan mendoakan agar anak cucu mereka juga mulia di dunianya. Beda sama Islam, makam ya gitu-gitu saja," terang Muktar.

Soal lokasi makam, warga etnis tionghoa juga tidak mau asal. Makam harus memenuhi hongsui. Hong berarti gunung dan sui berarti air. TPU Gunung Gadung dianggap memenuhi unsur itu.

"Makam itu harus menyadar ke gunung atau bukit dan menghadap air. Kalau di sini (TPU Gunung Gadung) sangat pas. Berada di bukit dan menghadap Kali Cisadane. Hal ini yang bikin banyak orang elite China yang dimakamkan di sini," ujarnya.

Koordinator TPU Gunung Gadung, Suradi Rahmat mengatakan, sudah sejak lama TPU Gunung Gadung menjadi pemakaman warga etnis Tionghoa. Namun sayang di UPTD Pemakaman tidak ada catatan soal sejarah TPU ini.

"Kalau dari tulisan di batu makam ada yang tahun 1940an. Kalau soal sejarahnya memang tidak tercatat. Dari dulu yang memang dijadikan tempat pemakaman warga China," ujar Suradi.

Menurut Suradi, Jack Budiman yang masih kerabat Tommy Winata dimakamkan di TPU ini. Luas makam Jack Budiman kata Suradi mencapai 10.000 meter atau 1 hektare. Kerabat dan keluarga Sudono Salim atau Liem Sioe Liong juga banyak dimakamkan dio TPU ini.

"Yang paling luas kalau di sini makam Jack Budiman itu. Luasnya 1 hektare. Terus dulu ada juga yang dimakaminnya pakai helikopter untuk bawa jenazah. Tapi itu tidak masuk di area TPU Gunung Gadung tetapi di TPU Jubluk, sudah masuk wilayah Kabupaten Bogor. Kalau TPU Gunung Gadung masuk Kota Bogor. Batasnya Sungai Cisadane itu," imbuhnya.

Menurut Rahmat (67) Gunung Gadung sudah sejak zaman Belanda lokasi ini jadi pemakaman khusus China. Awalnya ada juga kuburan warga muslim milik warga sekitar, tetapi kemudian sudah makin tergusur.

"Tinggal di atas sedikit (kuburan muslim). Sekarang di sini memang jadi pusat kuburan China," ujarnya.

Tak ada catatan pasti kapan TPU Gunung Gadung jadi kuburan China, tetapi informasi dari mulut ke mulut, kuburan ini sudah ada sejak zaman Belanda. "Kata bapak saya mah udah dari zaman Belanda. Tapi memang dulu tidak sebesar ini. Karena lokasinya bagus, akhirnya banyak etnis Tionghoa yang pesen kavling di sini," ujar Rakhmat yang tinggal tak jauh dari TPU. [hhw]

https://www.merdeka.com/khas/peristi...ng-gadung.html

elite gan
zharki
zharki memberi reputasi
1
6.5K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan