Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

titoagengAvatar border
TS
titoageng
Sharing Kehidupan Keluarga Ane
Bismillaah..
Assalamualaikum warrohmatullahi wabarakatuh agan aganwati semua..
Selamat siang
Ane newbie di forum Wedding, selama ini ane SR pantengin trit2 yang ada disini, kebanyakan isinya adalah curhat mencari solusi atas masalah yang terjadi di kehidupan RT, sangat jarang yang sharing pengalaman bahagia di RT nya, maka ane skg jadi kepikiran pingin sharing kehidupan RT ane y, hanya sekedar berbagi pengalaman dan siapa tau bisa diambil pelajaran bagi agan aganwati yang akan menikah dan menjalani kehidupan RT.


Pertama, ane kenalin ane dulu y , umur ane 29 tahun, muslim, ane PNS di salah satu kementerian yang menangani bidang kepabeanan. ane dulu lulusan sekolah kedinasan kementrian tsb. ane menikah dengan istri ane dikenalin lewat temen ane di umur 24 tahun. istri ane salah satu alumni sekolah kedinasan yg sama dengan ane. dulu kita berkenalan cukup singkat hanya lewat ta’aruf (bertukar biodata dan semacamnya yang diperantarai dengan wasilah/perantara istri temen ane tersebut). setelah merasa cocok secara fisik dan dengan apa yang disebutkan di biodata istri ane, ane bismillah dengan tekad bulat menikah dengan istri ane dengan niat ingin menjaga kehormatan diri. istri ane bekerja di tempat yang sama dengan ane, cuman beda eselon 1. Dulu sebelum menikah, ane memberikan persyaratan kepada temen ane bahwa ane ingin dicarikan dan menikah dengan wanita yang tidak bekerja. Temen ane menyampaikan kepada istri ane dan istri ane menyanggupi persyaratan tersebut. dia memang ingin keluar / resign dari pekerjaan, cuman belum berani karena keluarganya akan marah dan kecewa. dia menunggu untuk keluar/resign setelah menikah agar memiliki alasan yang kuat dan rasional yang bisa dipahami keluarganya (meskipun keluarganya tetap kecewa dan berat hati kalo istri ane resign) dan mengumpulkan uang juga untuk mengganti TGR (tuntutan ganti rugi biaya pendidikan karena resign dari PNS sebesar 30 jt), sebetulnya alasan ane dan istri menginginkan agar istri ane resign dari pekerjaannya adalah :

1. Bahaya ikhtilath (campur baur laki2 dan wanita tanpa hijab, hijab disini adalah yang benar2 lingkungannya dipisahkan, bukan hijab kerudung karena istri ane memakai kerudung lengkap dengan cadar)

2. Wanita sangat rentan dengan fitnah. Dan prinsip yang ane dan istri ane pegang adalah tempat wanita yang sesungguhnya adalah di rumah mengurus dan menjaga anak-anak dan harta suami serta senantiasa menjaga kehormatanny saat ane/suami tidak di rumah.

3. Tidak ada yang mengurus anak-anak sebaik ibunya, ane yakin anak anak akan lebih baik perkembangan fisik dan mentalnya bila diasuh dengan ibunya sendiri. daripada dittipkan atau diasuh oleh seorang pembantu. Ane berkeyakinan ibu kandung anak2 pasti akan merawat anak2nya sendiri dengan perasaan dan kasih sayang yg lembut, apalagi istri ane punya bekal pendidikan dan pengetahuan agama yang insya Allaah cukup untuk mendidik anak2 ane. apalagi istri ane seorang hafidzoh (meskipun cuman hanya 4 juz.. hehe)


Alhamdulillaah Pernikahan ane skarang sudah berjalan kurang lebih 4 tahun, dan ane merasa bahagia sekali dengan kehidupan pernikahan ane, Alhamdulillaah bini’mati tathimussholihat, selama 4 tahun ini suka lebih banyak menghiasi kehidupan keluarga kami daripada dukanya, istri ane adalah seorang yang penyabar dan sangat penyayang thd ane dan anak anak. bahkan kadang ane yang suka kurang sabar menghadapi bocil2 di rumah dan istri ane selalu mengingatkan bahwa kenakalan bocil2 tsb lumrah. sehingga ane banyak mendapat pelajaran parenting yang banyak dari istri ane terutama soal berlemah lembut terhadap keluarga dan bagaimana bersikap sabar terhadap mereka. selama 4 tahun ini bisa dibilang ane sangat jarang berselisih dengan istri ane, kalaupun ada itupun hanya konflik2 minor yang dalam hitungan 1 sd 2 hari selesai, dan selalu diakhiri dengan istri ane yang meminta maaf dengan ucapannya yang khas “mas, maaf y kalau aku ada salah, ini tanganku di atas tanganmu, mataku g bisa tidur sebelum engkau ridho kepadaku” (ini beneran gan, bukan ucapan retorika atau permisalan).. padahal ane menyadari semua perselisihan yang terjadi itu hanya karena ane yang kurang sabar dalam menghadapi hal2 lumrah yang umumnya terjadi di kehidupan RT. seperti rumah yang berantakan karena tingkah bocah2, bocah2 yang bnyak tingkah dan tanpa sengaja ngerusakin barang2 di rumah atau hal2 kecil lainnya.


Alhamdulillah atas berbagai perselisihan kecil tersebut, lama2 ane semakin jarang berkonflik/berselisih dengan istri. dan hubungan kami semakin hari semakin bertambah harmonis. Bukan konflik sih sebetulnya, karena kalau konflik kan 2 pihak kukuh pada pendiriannya masing-masing dan tidak mau mengalah, tapi disini hampir istri ane yang selalu mengalah dan meminta maaf dahulu. Mungkin dia memahami bagaimana agungnya kedudukan suami terhadap dirinya. pernikahan selama 4 tahun ini kalau dipersentasekan mungkin bisa dibilang hanya 1% kami berselisih, sisanya 99% kehidupan kami bahagia dan tidak pernah ada masalah yang berarti di kehidupan ane. ane selalu berpesan kepada istri bahwa kebahagiaan sebuah RT adalah diperoleh dari ketakwaan suami dan istri. sehingga ane slalu menekankan agar istri ane selalu senantiasa bertawakkal dan menjauhi perbuatan dosa. begitupun juga dengan ane, selalu berusaha bertakwa semampunya dan semaksimal mungkin yang ane bisa. meskipun kadang tidak sempurna karena namanya anak adam pasti akan selalu terjatuh dalam kesalahan baik yang disengaja ataupun tidak.


ane sangat bersyukur mendapatkan istri ane. sampai sampai karena kebaikannya, ane bahkan tidak pingin ataupun sekedar berniat untuk berpoligami/menikah lagi. padahal istri ane mengijinkan. Karena ane berpikir bisa saja yang kedua tidak lebih baik dari yang pertama. bahkan pernah tanpa sepengetahuan ane, istri ane menawarkan ane kepada sahabat perempuannya yang sedang dilanda masalah keluarga dan beberapa waktu kedepan kemudian akan diceraikan oleh suaminya, untuk menjadi istri kedua ane. istri ane sangat simpati kepada temennya dan ingin membagi suaminya kepada sahabatnya agar sahabatnya ini tidak terjatuh dalam kesedihan yang mendalam dan terus menerus. dan juga agar temennya ini segera memiliki wali/suami yang bertanggungjawab terhadap dirinya dan anaknya dan dapat memperoleh nafkah. Mungkin istri ane berpikir daripada dipoligami dengan wanita yang ia belum kenal, mending suaminya menikah lagi dengan dengan sahabat yang sudah dia kenal baik. Wkwkwk..


ane teringat salah satu hadits Nabi Muhammad Shollaallahu alaihi wassallaam, salah satu perhiasan dunia yang paling baik adalah istri yang sholih. dan Alhamdulillaah Allaah Azza wa Jalla telah mengabulkan doa ane. ane dahulu membayangkan kalaulah bukan karena pertolongan Allaah, maka bagaimana jadinya bila ane menikah dulu dengan orang yang salah. bayangkan, hanya dengan bertukar biodata di secarik file ms word kemudian dikirim via email, kami menikah. hanya modal niat ingin menjaga kehormatan dan berusaha untuk bertawakal kepada Allaah sebisanya, kemudian dengan dari yang dituliskan di biodata, ane putuskan untuk menikah dengan seorang wanita yang sebelumnya ane tidak pernah kenal dan tidak ane ketahui. Alhamdulillah Allaah menghindarkan ane dari musibah mendapatkan teman/istri yang buruk. yang dahulu saat ta’aruf mungkin saja hanya berpura pura dan banyak berbohong mengisi biodata, dan mengisi dengan hal-hal yang baik saja yang sebetulnya tidak ada padanya dan menyembunyikan apa yang seharusnya perlu ane ketahui. bukan bermaksud pamer, tapi dahulu sebelum menikah, banyak temen perempuan mencoba untuk mendekati ane. mungkin mereka menilai ane sudah punya masa depan dan mapan. tapi ane memutuskan mencari istri lewat temen ane. karena dia sudah punya istri dan memiliki akses untuk menawarkan ane ke teman2 pengajiannya yang sama2 bermanhaj salaf. dulu syarat utama yang ane bilang kepada temen ane adalah minta tolong untuk dicarikan yang berpemahaman ahlu sunnah ala fahmi salaf, dan tidak bekerja. urusan masalah syarat fisik, bisa belakangan, asal ane sudah merasa sreg dan ada kecenderungan kepadanya waktu nadzor. maka ane bisa lanjut untuk menikah kalau akhwatnya juga mau. Dan Alhamdulillaah istri ane mau sama ane yang biasa biasa aja ini.. wkwkwkwk..


Selama 4 tahun kami menikah, kami dikaruniai 2 anak yang lucu2, yang pertama perempuan dan yang kedua laki laki, alhamdulillaah mereka menjadi penghibur ane disaat pulang kerja dan lelah. Mereka Alhamdulillaah anak anak yang baik dan pengertian meskipun usia mereka masih kecil. Yang pertama 3 tahun dan yang kedua 8 bulan. anak yang pertama kalau disuruh apapun selalu nurut, bahkan kalau ane capek, ane minta diinjak injak pun mau. padahal ane sih ga begitu ngarep. karena ya namanya masih bocah, disuruh apa saja juga masih suka2 dia aja. tapi alhamdulillah dia kasian liat abinya kecapekan dan mau injak2 punggung dan kaki ane meskipun ga begitu kerasa.. wkwkwk..


Di forum Wedding ini, ane juga melihat bahwa salah satu yang banyak menjadi permaslahan dalam kehidupan RT adalah masalah ekonomi. Dahulu setelah ane menikah, pernah suatu hari kami sama tidak memiliki uang dan hanya pegang uang 3 ribu rupiah saja di kantong. Karena uang ane waktu itu habis untuk biaya pernikahan. ane membiayai biaya pernikahan dari uang ane pribadi tanpa merepotkan ortu sama sekali dan juga tidak berhutang untuk membiayai acara pernikahan ane. Pernikahan ane hanya menghabiskan uang sekitar 30 juta untuk biaya pernikahan kami. Prosesi Pernikahan kami sangat sederhana tanpa pesta yang meriah. Hanya acara ceramah agama dan makan-makan saja. Mahar istri ane juga terbilang kecil dan tidak memberatkan. Mungkin dia tahu wanita yang paling banyak berkahny adalah yang paling sedikit maharnya. Uang 3 ribu rupiah itupun untuk bekal naek angkot ke kantor tidak cukup, karena motor ane masih dalam perjalanan dikirim dari surabaya.


Tapi Alhamdulillah kami menghadapinya dengan bahagia dan qona’ah, istri tidak pernah menuntut ane apa apa. Harus memiliki ini dan itu, harus demikian dan demikian. Alhamdulillaah semuanya dapat kami lalui dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti. bahkan dimana umumnya di setiap RT, istri yang memegang gaji suami, maka ane yang memegang uang hasil gaji ane sendiri. istri hanya meminta uang jika kebutuhan untuk memasak dan kebutuhan lain-lain di rumah belum tercukupi. Rata-rata sebulan istri ane hanya membutuhkan 2,5 juta saja untuk menghandle RT kami. mulai dari memasak, bayar listrik, air, pulsa dsb. Itupun kadang masih berlebih dan ada sisa. Allaah juga memberi nikmat rizki kepada keluarga ane dari arah2 yang tidak disangka sangka berupa nikmat mendapat kontrakan di daerah Jakpus yang lingkungannya cukup kondusif dan tidak terlalu mahal. Hanya 7 jt per tahun, dimana kontrakan lainnya di sekitar situ sudah 20 jt ke atas per tahun. Pemilik kontrakan adalah dua orang yang sudah sepuh yang menyewakan rumah bukan karena money oriented, tapi hanya sekedar agar ada yang mengisi saja agar rumah tidak rusak. Pemilik kontrakan yang sekaligus tetangga kami Alhamdulillaah adalah dua orang sepuh yang sangat baik kepada keluarga ane. Dulu pas waktu awal ngontrak, sebagaimana kontrakan pada umunya, apalagi dengan harga 7 juta per tahun, yang dikontrakan adalah rumahnya saja alias murni full kosong rumah belum ada perabotannya. Sehingga ane cukup kerepotan waktu itu. Alhamdulillaah beliau meminjami kami kasur untuk dipakai yang paling tidak bisa kami pakai beristirahat setelah capek pindahan. Ane sendiri sudah memiliki rumah di Surabaya tempat kampung halaman ane. Sehingga dengan penghasilan ane yang sekarang ane punya tabungan yang lumayan cukup, masih bisa saving, mencukupi kebutuhan mertua ane dan pendidikan adik istri ane, memberi uang kepada ortu dan uang jajan buat adik ane di surabaya.


Kehidupan kami juga bahagia karena kami sama sekali tidak memiliki hutang. Karena kami berprinsip tidak akan berhutang dan lebih baik hidup qona’ah dan apa adanya karena hampir semua hutang saat ini selalu mensyaratkan tambahan bunga alias riba (hehe ya iya sih hari gini mana ada orang atau lembaga mau pinjamin duit tanpa imbalan apa-apa). Alhamdullillaah Alllah juga menganugerahi ane anak-anak yang aktif dan sehat. Mereka sangat jarang banget sakit. Mungkin di umur anak ane yang pertama (3 tahun) ini, dia Cuma 2 atau tiga kali sakit selama hidupnya. Anak kedua yang berumur 8 bulan malah baru satu kali sakit demam selama 3 hari karena habis di imunisasi. Padahal ane sering denger curhatan temen ane di kantor kalau anak mereka sakit paling sedikit sekali dalam sebulan. Alhamdulillaah atas segala nikmat yang Dia berikan ke keluarga ane. Dan dalam waktu dekat ini, Allaah juga memberikan ane kesempatan untuk mencari rizki yang lebih baik lagi. Ane di kantor diberi kesempatan untuk mendaftar bekerja di tempat lainnya meskipun kemungkinan dengan take home pay (gaji) yang lebih kecil. Ane ambil karena berdasarkan yang ane ketahui, bekerja di bidang perpajakan (bidang pekerjaan ane sekarang) tidak diperbolehkan dalam islam. (no offense n no SARA ya buat temen2 yang bekerja disana, kalau menurut anda boleh ya silahkan itu hak dan pendapat anda,semua orang akan bertanggungjawab terhadap dirinya masing-masing kelak). Dan tempat yang baru yang ane tuju ini bergerak di bidang analisis transaksi keuangan alias Insya Allaah bergerak di bidang yang mubah.


Akhir kata cuman segini yang bisa ane sampaikan, ane hanya berpesan kepada yang belum menikah kalau berkenan mengambil nasehat dan pengalaman dari ane yang masih bau kencur ini, agar senantiasa bertawakal kepada Allaah. jagalah Alllaah, niscaya Allaah akan menjaga dirimu dan keluargamu. carilah tempat menanam yang baik untuk bibit yang hendak kau tanam (calon istri), carilah yang baik agamanya, penyabar, penyayang dan subur agar kelak engkau mendapatkan kebahagian serta anak anak yang sholih yang menjadi permata dan penyejuk hatimu.


Untuk yang sudah berkeluarga, senantiasa lah bertawakal kepada Allaah, ajaklah keluargamu minimal seminggu sekali hadir di kajian2 ilmu syar’i. carilah ilmu agama yang shohih dari ustadz yang berpemahaman ahlu sunnaah dan lurus manhajnya. ketahuilah bahwa istrimu dari tulang rusuk yang bengkok yang tidak akan mungkin kau luruskan atau kau akan mematahkannya, bersabarlah terhadap istri dan keluargamu karena sebaik baik manusia adalah yang paling baik terhadap keluarganya..
Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh, semoga sharing ane ini banyak sedikit dapat diambil manfaatnya.


Diubah oleh titoageng 01-05-2017 09:33
0
8.4K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan