Gangguan pendengaran bisa terjadi pada siapa saja entah itu tua ataupun muda. Gangguan pendengaran ini dapat disebabkan oleh beberapa hal dan faktor penyebab yang saling berkaitan satu sama lain. Masalah-masalah gangguan pendengaran terkadang muncul akibat ketidakmampuan otak untuk memfilter kebisingan yang terjadi.

Telinga bukanlah satu-satunya organ tubuh yang harus dipersalahkan saat terjadi gangguan pendengaran. Masih ada bagian tubuh yang bisa dipersalahkan akibat adanya gangguan pendengaran. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya penelitian terbaru yang sudah diterbitkan dalam Jurnal Neuropsikologi yang menyatakan bahwa ada bagian tubuh yang harus disalahkan akibat gangguan pendengaran yang terjadi.

Apakah Telinga Memiliki Andil Besar Terhadap Gangguan Pendengaran?
Penelitian yang mengulik kebenaran apakah telinga berperan besar terhadap gangguan pendengaran yang terjadi sudah dilakukan. Penelitian ini melibatkan dua kelompok penutur asli bahasa Inggris dari segala usia baik tua dan muda untuk menjalani serangkaian tes. Penelitian ini dilakukan dengan cara seseorang mendengarkan seseorang berbicara pada mereka dengan latar belakang berbicara bahasa Inggris ataupun Belanda. Tak peduli seberapa bising latar belakang ataupun suasana saat melakukan pembicaraan. Walaupun proses pendengaran normal terjadi baik-baik saja, tetapi para orang tua yang kurang mampu untuk memahami ucapan dari lawan bicaranya yang jauh lebih muda. Apalagi ketika pembicara berbicara bahasa Inggris, maka mereka akan semakin kebingungan. Tes tambahan dilakukan dalam penelitian ini. Tes ini menemukan fakta bahwa partisipan yang usianya tua mempunyai deficit neurologis yang jauh lebih besar pada bagian otak tengah dan korteks mereka.

Hal ini dikarenakan para relawan tua tersebut memiliki pemahaman ucapan atau pidato jauh lebih buruk daripada saat harus mendengarkan dua pembicara bahasa Inggris. Di dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa pengolahan syaraf ternyata sangat dipengaruhi oleh informasi yang tersampaikan dari kebisingan yang terjadi di sekitar. Bisa dibilang dengan kata lain, otak yang sudah mulai menua masih dapat dengan mudah memfilter ucapan di situasi yang bising, tetapi mereka kurang mampu untuk menceritakan bagian ucapan secara terpisah yang terdengar.

Mendengarkan

Masalah yang sering dihadapi oleh lanjut usia adalah tak sepenuhnya terjadi dikarenakan telinga Anda. Hal ini sudah dibuktikan dari penelitian diatas yang mana otak juga berpengaruh terhadap gangguan pendengaran yang muncul. Hal ini dikarenakan proses pendengaran melibatkan otak dan telinga Anda saat menangkap pesan dan ucapan dari orang lain.

Pixabay/ Domain Publik

Gangguan pendengaran biasanya seringkali terjadi karena kerusakan sel-sel rambut yang ditemukan di dalam telinga bagian dalam dan syaraf pendengaran yang mengangkut sinyal elektronik (dikonversi dari gelombang suara) ke otak. Tetapi, beberapa tahun terakhir, akan ada beberapa penyebab yang mengakibatkan gangguan pendengaran. Hal ini semakin dikuatkan dengan penelitian yang dipublikasikan dalam “Plos One“. Di dalam penelitian ini ditemukan adanya kerusakan sinapsis (struktur sinyal yang mengirimkan sel-sel syaraf ke otak) pada sel – sel syaraf pendengaran yang bisa berkontribusi untuk mengurangi sensitivitas pendengaran.

Tes pendengaran standar yang dilakukan tak mendeteksi terjadinya kerusakan walaupun tak ada cara lain untuk mendeteksi kerusakan dan gangguan pendengaran yang diderita. Karena gangguan pendengaran terjadi bertahap, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah ataupun memperlambat terjadinya gangguan yang lebih serius. Anda bisa memakai peredam suara saat sedang berada di kebisingan dan memakai alat bantu dengar jika gangguan pendengaran sudah semakin parah.

Sumber