Istilah Yakuza digunakan untuk merujuk pada organisasi kriminal Jepang sekaligus anggota organisasi tersebut. Sebutan lain untuk Yakuza yang sering kita dengar adalah ‘Mafia Jepang’. Yakuza identik dengan tubuh yang dipenuhi tato di sekujur tubuh. Begitu juga dengan Shoko Tendo, seorang mantan anggota Yakuza sekaligus putri bos besar Yakuza.

Sejak kecil, Shoko sudah hidup di lingkungan Yakuza. Ya gimana tidak, Ayahnya kan Bos Besar Yakuza. Dia begitu kagum melihat tato di seluruh tubuh anak buah ayahnya. Setelah berusia 21 tahun, Shoko mulai mentato tubuhnya. Menurut Shoko, tidak ada keharusan seorang Yakuza untuk bertato.

“Tidak ada paksaan. Saya melakukannya karena senang pada tato”, ungkap Shoko.

Shoko mulai kecanduan menghiasi tubuhnya dengan tato. Hampir seluruh lekuk tubuhnya dihiasi tato. Nyaris tidak tersisa lagi yang tak tersentuh tato.

“Prosesnya empat bulan kira-kira untuk seluruh tato”, kata dia.

Shoko memiliki tato besar bergambar wanita dengan pisau di mulutnya, adakah arti atau sejarah memilih gambar itu?

“Nggak ada ada artinya. Kalau si pembuat itu hanya melihat kok bagus ya kalau dihias begini”, jawabnya.

Uniknya, sang ayah tidak tahu kalau Shoko bertato. Di depan ayahnya, Shoko selalu menyembunyikan tato miliknya. Padahal ayahnya adalah pembesar Yakuza dan banyak anak buahnya ditato. Tapi pria itu tak mau ada anak-anaknya mengikuti jejaknya menjadi Yakuza. Ribet ya.

“Sampai meninggal ayah saya tak tahu saya punya tato. Kalau dia tahu saya kira dia tidak akan senang dan akan uring-uringan”, kata Shoko.



Setelah tobat dan keluar dari Yakuza, Shoko tetap tidak berkeinginan menghapus tatonya. Hal itu tidak menghalanginya untuk hidup bermasyarakat.

Shoko kini menjadi orang tua tunggal bagi putrinya yang berusia 8 tahun. Ibu kawan-kawan anaknya penasaran dan bertanya-tanya tentang tatonya. Mereka malah kemudian berteman.

“Mana-mana coba lihat dong”, kata Shoko menirukan ucapan teman-temannya.

Biaya yang telah dihabiskan Shoko dalam pembuatan tato ditubuhnya cukup besar. Yang paling murah saja sekitar Rp 100 juta.

Awalnya ada dua warna dasar yang menjadi keharusan dalam tato Yakuza, yaitu merah dan hitam. Kebanyakan tato anggota Yakuza itu bergambar naga, harimau, kupu-kupu, bunga sakura, bunga Chrysantinum (bunga seruni, bunga krisan), gambar terkait Buddha (Fudo Myoo) serta setan atau tengkorak.

“Fudo Myoo adalah dewa pelindung Buddha, dewa kekejaman, dewa marah, untuk mengusir segera semua yang jahat mengitari kita”, jelas dia.

Untuk mentato tubuh tidak bisa langsung sekaligus, karena zat untuk tato itu mengandung racun. Dalam seminggu hanya boleh dua kali, paling banyak tiga kali pengerjaan tato. Maka tidak heran dibutuhkan waktu yang lama untuk memenuhi tubuh dengan tato seperti yang telah dilakukan Shoko pada tubuh indahnya.

Bagi Yakuza, mengalahkan rasa sakit seperti saat ditato itu terhormat. Pengerjaan tato paling baik adalah tato yang dibuat dengan tangan, yang disebut Tebori.

Namun anggota Yakuza sekarang banyak yang tidak bertato, sebab Jepang sudah memberlakukan Undang-undang Anti-Yakuza. UU itu mempersempit ruang gerak Yakuza, sebab tempat-tempat umum di Negeri Matahari Terbit itu melarang orang yang bertato masuk ke tempat umum.





Gimana, tertarik mentato tubuh? Atau bahkan menjadi anggota Yakuza?


Sumber