TRIBUN-MEDAN.com - Ruhut Sitompul, rela menanggalkan kedudukan empuk sebagai DPR RI dari Fraksi Demokrat demi membela Ahok-Djarot di Pilkada Jakarta.
Ia mengaku memilih mundur agar total memenangi pasangan Ahok-Djarot.
Namun realitanya, pasangan Ahok-Djarot keok pada lawannya Anies-Sandi.
Berdasarkan hasil real count formulir C1 atau sertifikat hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU DKI Jakarta melalui Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng), Anies-Sandi memeroleh 57,95 persen suara, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat meraih 42,05 persen perolehan suara
Bagaimana reaksi politikus asal Sumut ini atas kemenangan Anies-Sandi?
Pria yang menjabat Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)-Djarot Saiful Hidayat legawa mengucapkan selamat kepada pasangan pasangan Anies Baswedan- Sandiaga Uno yang akan menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Setelah jagoannya keok, apa yang dilaksanakan si Poltak?
Ruhut mengaku diminta Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil untuk membantunya pada Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2018.
"Kebetulan aku bersahabat dengan Ridwan Kamil. Kan aku anak Bandung. Aku dulu kan kuliah di Bandung. Jadi kemarin ada acara teater. Dia ( Ridwan Kamil) bilang, Abang mesti bantu saya ya Bang, turun bantu saya. Saya bilang, oh pasti. Dia udah gue anggap jadi adek gue," ujar Ruhut, saat dihubungi, Rabu (26/4/2017).
Selain itu, Ruhut mengaku mendapatkan banyak tawaran untuk diusung menjadi calon Gubernur pada Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2018.
Ia mengklaim, sejumlah partai dan perwakilan masyarakat menyatakan ingin mengusungnya.
Menurut Ruhut, ia dipandang bersih dari korupsi sehingga banyak yang bersedia mencalonkannya.
"Mereka mungkin lihat aku seperti Ahok. Mereka semua kan tahu aku jauh dari korupsi. Di dapil (daerah pemilihan) aku di Sumut itu kan dua gubernur berturut-turut kena (korupsi). Udah gitu wali kota juga kena," ucap Ruhut.
Saat ditanya apakah ia berencana mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR, dengan tegas Ruhut menyatakan, "tidak".
Ruhut mengaku ingin fokus di internal Partai Demokrat dan mempersiapkan diri untuk membantu Jokowi berkampanye di Pemilu 2019.
"Meski apapun kalau Ruhut dicalonkan kan udah di tangan satu kursi. Tapi aku udah bilang terima kasih. Aku enggak. Ini aku juga sibuk diundang berceramah soal pencegahan dan pemberantasan korupsi," lanjut dia.
http://medan.tribunnews.com/2017/04/...tinggalkan-dpr