Sebelum saya membuat cerita ini, mungkin para pembaca bertanya-tanya apakah ini cerita kisah nyata atau bukan? Saya tidak akan menjawab ini kisah nyata atau bukan, jadi jangan membuat onar dithread ini dan silahkan dibaca jika ingin masih membaca dan jika tidak cocok, silahkan tidak untuk melanjutkan untuk membaca.


Saat itu saya masih duduk dikelas 1 sekolah dasar dan saya adalah anak tunggal. Kehidupan saya jauh dari kata bahagia. Setiap hari saya hanya mendengar pertengakaran dan tangis dari kedua orang tua saya. Kehidupan keluargaku terjerumus oleh karena hutang kepada beberapa rentenir dan bank. Setiap hari rentenir dan debt collector mendatangi rumahku dengan penuh bentakan sehingga membuat orang tuaku khususya ibuku harus menangis setiap harinya. Saya sebagai anak kecil tentu sangat ketakutan dan ikut menangis disaat orang tuaku bertengkar hebat. Saya belum mengerti pada saat itu, kenapa tamu-tamu itu datang setiap hari hanya untuk membentak orang tuaku dan pada akhirnya saya tau, bahwa orang tuaku tejerumus karena hutang yang besar dan tidak sanggup untuk membayarnya. Oleh karena itu sampai saya menulis cerita ini, saya sangat membenci yang namanya rentenir, debt collector dan berbau hutang.
Kehidupan seperti itu berlangsung sampai saya duduk dikelas 3 sekolah dasar. Disinilah keluargaku benar-benar hancur. Ayahku yang terkena PHK dan ibuku yang hanyalah penjual kue keliling sudah benar-benar tidak sanggup untuk membayar seluruh hutangnya, semua barang sudah terjual, hanya tersisa pakaian dan rumah kecil. Pada saat saya duduk dikelas 3 sekolah dasar, ayahku membuat keputusan yang bagiku dan ibuku sangat terpukul, dia membunuh dirinya sendiri. Saya menangis setiap hari, saya sangat rindu ayahku, apalagi melihat ibuku yang masih juga dikejar oleh rentenir dan debt collector. Saya benar-benar sangat membenci mereka!
Hari demi hari telah terlewati, beberapa bulan lagi saya akan naik kelas 4. Pada malam itu, saya tidur sangat nyenyak dan bermimpi. Didalam mimpi itu, saya berada disuatu tempat yang sangat luas tetapi tidak ada tanaman hijau, semuanya hanya bebatuan dan langit yang berwarna merah gelap. Saya melihat didepanku ada seekor kerbau, setelah saya pikir saat ini ternyata itu adalah seekor banteng bukan kerbau. Banteng itu sangat besar dengan tanduknya yang moncong kedepan dan kulitnya yang berwarna merah burgundi. Saya mengikuti banteng itu karena saya tidak tau harus jalan kemana. Lalu, setelah cukup lama berjalan, banteng itu duduk dan entah seperti telapati, saya secara tidak langsung mengerti apa yang dia ucapkan, banteng itu menyuruhku untuk naik keatas punggungnya lalu melanjutkan kembali perjalanan.
Setelah lama berjalan, saya melihat satu kerajaan sangat besar, besar sekali! Saya tidak bisa melihat ujungnya dan tinggi bentengnya saja sangat tinggi! Saya melihat ada beberapa penjaga disana, mereka bukan manusia, mereka manusia banteng dengan bentuk tubuh yang kekar. Tembok benteng itu bukanlah tembok biasa, banyak retakan, tetapi didalam retakan itu, keluar seperti lava tapi tidak meleleh, hanya menyala-nyala.

Part.2 Masuk Kedalam Kerajaan
Part.3 Terbangun Dari Tidur
Part.4 Berteman Dengan Makhluk Rumah dan Petaka
Part.5 Ayahku Menolongku
Part.6 Masuk Sekolah Menengah Pertama
Part.7 Kemana Ayahku Ibuku dan Rumahku
Part.8 Perkenalan Pertama Dengan Sang Putra Fajar "LUCIFER"
Part.9 Sang Bunda "LILITH"
Part.10 Belial Paimon Asmoday Michael Gabriel Raphael
Part.11 Malaikat vs Iblis
Part.12 Rumah Berhantu
Part.13 Jangan Ganggu Pamanku