- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dianggap Eksploitasi Perempuan, Aksi Cor Kaki di Istana Dipolisikan
![bimakas](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/12/01/avatar9421733_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
bimakas
Dianggap Eksploitasi Perempuan, Aksi Cor Kaki di Istana Dipolisikan
![Dianggap Eksploitasi Perempuan, Aksi Cor Kaki di Istana Dipolisikan](https://s.kaskus.id/images/2017/03/18/9421733_20170318034347.jpg)
Jakarta, Aktual.com – Aliansi Perempuan Rembang Bangkit (APRB) Rembang Jawa Tengah, Triningsih, melaporkan aksi cor kaki kaum perempuan dalam aksi tolak pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang yang digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, ke Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri.
Aksi yang dilakukan petani dari kawasan Pegunungan Kendeng itu hingga Kamis (16/3) terus bergulir. Pada aksi hari keempat kali ini, jumlah warga yang mengecor kakinya bahkan bertambah menjadi 41 orang dari awalnya 10 orang pada Senin (13/3).
“Hari ini, saya mewakili APRB melaporkan hal ini kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Bareskrim Polri yang langsung diterima oleh Ibu Rita Wulandari (Kanit PPA),” terang Triningsih, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/3).
Laporan dilakukan dengan bertujuan aparat penegak hukum menghentikan perjuangan petani Kendeng, Rembang. Pasalnya, aksi cor kaki menggunakan semen dikhawatirkan dapat mengancam nyawa. APRB juga meminta polisi memproses hukum aktor dari aksi tersebut.
Triningsih menduga ada dua aktor yang mendalangi aksi cor kaki tersebut. Bukti-bukti yang didapatkan APRB disertakan pula dalam pelaporan tersebut. Pihaknya menduga ada dua aktor dari aksi itu.
“Kami menduga ada 2 aktor yang mendalagi kegiatan ini,” jelasnya.
Ditambahkan, APRB merasa dengan aksi cor kaki kaum perempuan. Apa yang dilakuakn di depan Istana Negara menurutnya tidak menggambarkan perilaku perempuan yang sebenarnya dan terkesan adanya eksploitasi perempuan. Apalagi tindakan menyemen kaki ada resiko kesehatan yang sangat mengancam nyawa seseorang.
“Orang Rembang asli yang notabene petani tidak punya pemikiran ke arah situ. Pasti ada penggeraknya,” tandasnya.
Sumber : http://www.aktual.com/dianggap-ekspl...a-dipolisikan/
0
3.1K
37
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan